Chapter 7

5.6K 511 76
                                    

Here for you guys, double update.. 😘😘

-------------------------

Preview last chapter :

“Sebenarnya apa, eoh? Kau ini aneh sekali.” tanya Hana gemas.

Minjae menatap Hana dengan sungguh-sungguh.

‘Aku telah berjanji untuk membantu menemukan saudaramu, Hana.’ Batin Minjae.

Tanpa Hana dan Minjae sadari, di seberang jalan tempat mereka berdiri Seokjin dan Hansung juga sedang berjalan pulang namun ke arah sebaliknya.





#7
-------------------------------------

“Sebenarnya apa, eoh? Kau ini aneh sekali.” tanya Hana gemas.

“Sebenarnya-“

Belum selesai mengatakannya, tiba-tiba datang beberapa teman Hana. “Sebenarnya Minjae itu menyukaimu sejak lama Hana.” Seru Sookyung.

“Benar itu.” imbuh Hyeri.

Minjae mengurungkan niatnya untuk mengatakan rahasia yang Seonji percayakan padanya tentang Hana. Ia pun refleks meng-iya kan perkataan teman-teman Hana.

“Whoaa, akhirnya seorang Hana tidak single lagi.” Sahut salah seorang teman Hana.

“A-apa?” Minjae seketika berubah pucat. “Itu tidak benar.” Sergahnya.

“Sudahlah Minjae, kita semua telah menjadi saksinya.” Seorang teman Hana semakin menggoda Minjae.

“Hana ayo kita pergi saja.” Ajak Minjae seraya menarik lengan Hana.
Tanpa Minjae sadari, kedua pipi Hana telah merona.

------------------------------

February 8, 2018.

Hansung dan Seokjin mendapati Woojin yang tengah menjenguk bibi Jeon.

Seokjin melihat siluet seseorang diujung lorong sana. Ia pun berniat mengejarnya.

“Pergilah lebih dulu, aku seperti melihat seseorang tadi.” Seokjin menepuk pundak Hansung.

Sepeninggalan Seokjin, Hansung merasa ada kecanggungan antara Juno dan Woojin, ia dapat merasakannya.

“Juno, aku lapar. Ayo temani aku makan.” Ajak Hansung.

Ya. Hansung berinisiatif untuk membiarkan Woojin dan bibi Jeon berdua.

“Aku tidak lapar.” Juno menolak. “Lagipula, aku tidak mungkin membiarkan eomma sendirian.”

“Tidak perlu khawatir. Aku akan menjaga ibumu. Pergilah makan.” Saran Woojin membuat Juno dan Hansung menoleh.

“Nah, kau dengar? Ayo!” ajak Hansung.

“Tapi-“ Juno terlihat ragu.

Tanpa menunggu persetujuan Juno, Hansung menarik Juno keluar.

Seokjin baru saja tiba di ruangan bibi Jeon. Namun, ia tak menemukan Juno dan Hansung. Hanya Woojin yang duduk membelakanginya.

Seokjin tak membuka suara, ia hanya duduk di sofa dekat pintu. Memperhatikan gerak-gerik Woojin. Cukup lama pemuda itu terdiam, hingga akhirnya sebuah suara memecah keheningan. Suara Woojin.

Tak lama, Woojin mulai menceritakan betapa tersiksanya ia karena kesepian, terlebih setelah Ibu kandung Woojin meninggal ketika Woojin berusia 10 tahun karena sakit. Kemudian, sang ayah mengenalkan Woojin kecil pada seorang wanita yang tengah hamil tua dan wanita itu adalah bibi Jeon.

The Chance [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang