Chapter Sebelumnya :
“Sebenarnya, aku dan Jeha saling mengenal.” Ujar Minjae tiba-tiba.
.
‘Sudah ku duga.’ Batin Seokjin.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
#15 (b)
Enjoy!
-------------------------------------------------
“Sebenarnya, aku dan Jeha saling mengenal.” Ujar Minjae tiba-tiba.
‘Sudah ku duga.’ Batin Seokjin.
Flashback Minjae
Minjae dan Jeha bertemu di sebuah tempat kursus menari. Keduanya saling mengenal dan menjadi teman setelah beberapa kali menjadi wakil dari tempat kursus dance mereka untuk mengikuti setiap kompetisi dance di Seoul.
Usia mereka terpaut satu tahun, dengan Jeha yang lebih tua dari Minjae. Jeha merupakan pelajar kelas tiga sekolah menengah pertama, sementara Minjae pelajar kelas dua sekolah menengah pertama. Keduanya semakin akrab ketika tahu bahwa mereka berada di sekolah yang sama.
Suatu hari, Minjae menghilang tanpa sebab. Awalnya, Jeha berpikir bahwa Minjae sakit. Namun, setelah menghilang hampir satu bulan, Jeha pun panik dan mulai mencari keberadaan Minjae. Jeha yang sedang berusaha mencari keberadaan Minjae pun semakin terpuruk ketika sang ayah yang merupakan manajer di sebuah perusahaan, mengalami hal buruk.
Ayah Jeha dituduh melakukan korupsi dan masuk penjara.
Saat itu, Jeha merasa sangat terpuruk. Sang ayah yang masuk penjara, perlakuan buruk mulai ia dapatkan dari teman-teman sekolahnya, dan Minjae yang menghilang tanpa kabar.
Padahal, disaat seperti itu, ia sangat membutuhkan Minjae sebagai sandaran. Keterpurukan Jeha memasuki puncaknya saat menemukan sang ibu terbujur kaku dengan pil-pil berwarna-warni yang berserakan disekitarnya.
Jeha pun merasa dunianya runtuh seketika. Sejak saat itu, kehidupannya hancur. Jeha yang ceria tidak pernah lagi menampilkan senyumnya, menjadi seorang yang pendiam adalah sifat barunya. Tak ada yang mau berteman dengan anak koruptor sepertinya.
Hingga akhirnya, entah pikiran darimana Jeha hendak mengikuti jejak sang ibu, beruntung kakak perempuan Jeha memergokinya. Nyawanya masih tertolong.
Pemuda bernama lengkap Jung Jeha itu pun terus melakukan hal tersebut, jika tidak meminum, pil, ia akan mencoba menyakiti dirinya sendiri. Kakak perempuan Jeha sedih, ia pun membawa Jeha pergi ke psikiater. Sejak saat itu Jeha rutin melakukan terapi.
Kakak perempuan Jeha pun berinisiatif untuk mencari rumah baru, dengan tujuan agar mereka melupakan kejadian buruk yang mereka alami sebelumnya.
Sementara itu, Minjae yang menghilang sebenarnya tidak benar-benar menghilang.
Seluruh anggota keluarganya pindah ke Busan, termasuk dirinya.
Semuanya mendadak. Bahkan Minjae tak sempat memberi kabar apapun pada Jeha bahkan ponselnya tertinggal di rumah lamanya.
Kakek Minjae sakit keras dan sekarat. Setelah sang kakek meninggal, ayah Minjae mendapat warisan untuk mengurus perusahaan keluarga mereka di Busan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Chance [Completed]
FanfictionSeokjin merasa bahwa apa yang terjadi dalam hidupnya memiliki alasan.. Dan ia tahu apa alasannya.. Second story from 'Butterfly' [BTS Pt.2] Publish : 26 Maret 2017 End : 16 September 2018 Copyright 2016 @Han_Jiya Cover by @amp_kth27