Part 4

3.5K 161 7
                                    

🍁🍁🍁

"Ca," panggil Fathur sambil menepuk pundak adiknya yang sedang melamun itu.

"Astaghfirullah" ucap Caca dengan kaget.

"Hmmm,, adeknya Mas sekarang hobby melamun yah? " tanya Fathur dengan wajah yang sedikit kesal karena adiknya ini tidak mendengar saat ia memanggilanya.

"Apaan si Mas, Caca nggak melamun kok. Emang Mas nggak manggil Caca apa? " jawab Caca seolah menyalahkan Fathur.

"Ohh Mas tau, adeknya Mas ini bukan melamun, tapi agak tuli aja, ya kan?" ucap Fathur sambil tersenyum.

"Mas mu ini sudah manggil nama kamu beberapa kali Ca......tapi kamu nya nggak nyaut dan terus aja bengong kek gituh" tambah Fathur.

"Mungkin, Mas Fathur aja yang manggilnya kek suara semut jadi Caca nggak denger." ucap Caca membela dirinya.

"Lagian kan biasanya suara motor Mas itu bising banget. Nah,kalo tadi nggak ada tu suara motornya Mas Fathur? "

"Ya iyalah nggak ada, orang Mas naik mobil. Kan aneh Ca, kalo naik mobil suaranya suara motor?"

"Dan 1 hal lagi Ca, suara motor Mas itu nggak bising. Udah lah ayo mending kita pulang aja dari pada berdebat di sini, kamu mau Mas keluarin jurus debat ala emak-emak? " ucap Fathur yang langsung di balas adiknya dengan senyuman

"Ya enggaklah, nggak mau. Bisa-bisa berbusa mulut Caca. "

Author POV

Caca dan Fathur masuk ke dalam mobil, dan meninggalkan sekolah untuk kembali pulang ke rumah.

Di dalam mobil hanya ada suara dari alunan murottal Al-Quran yang sangat merdu yaitu surah An-Naba.

"Kok Mas Fathur jemput Caca naik mobil? Motor Mas Fathur di mana? " tanya Caca memecah keheningan.

"Mas kan baik sama kamu Ca, makanya Mas jemput kamu naik mobil. Biar kamu nggak susah payah lagi naik motor Mas yang tinggi dan gede itu. " jawab Fathur tanpa menoleh ke arah Caca yang berada di sampingnya, Karena ia harus fokus menyetir.

"Wahh, baik banget Caca tambah sayang sama Mas Fathur" ucap Caca dengan manjanya.

"Iya Mas emang baik, tapi Mas nggak bilang ya kalo Mas juga sayang sama kamu, soalnya harus di pikir ulang kalo yang itu" canda Fathur kepada adiknya.

Hal itu langsung di balas Caca dengan tatapan tajamnya dan ia memalingkan wajahnya dengan kesal. Baru saja ia bersikap romantis kepada kakaknya, tapi dalam sekejap semua hancur karena ulah kakaknya itu.

"Bercanda kok" bujuk Fathur yang seolah tau kalau Caca sedang kesal.

"Ca, kamu tadi ngelamunin apa? Ada yang lagi kamu pikiran yah? " tanya Fathur.

"Enggak ada kok Mas" jawab Caca sambil menggelengkan kepalanya.

Caca dan Fathur sampai di rumahnya. Fathur memasukkan mobilnya ke dalam bagasi, sementara Caca sudah masuk ke dalam rumah.

"Assalamu'alikum Ummi" ucap Caca sambil membuka pintu rumahnya.

Caca rasa tidak ada orang,ia melewati ruang tamu dan ruang keluarga, Caca mendapati Umminya sedang duduk sambil menonton televisi di sana dengan serius. Mungkin Umminya tidak dengar, wajar saja selain karena suara televisi yang kuat, rumah Caca tergolong luas dan lebar, sehingga akan jauh jarak antara ruang tamu dan ruang keluarga.

"Assalamu'alaikum Ummi" ulang Caca

"Ehh Caca, wa'alaikumsalam. Sudah pulang yah nak? " jawab Hana Umminya Caca.

Assalamu'alaikum UkhtiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang