🍁🍁🍁
Caca merasakan ada seseorang yang datang ke arahnya, ia masih belum melihat karena matanya penuh dengan airmata, bahkan Caca masih terduduk lemas di sana.
Langkah tersebut semakin terdengar jelas di telinga Caca, bahkan berjalan lebih cepat.
Hingga Caca merasa ada seseorang yang berdiri tepat di hadapannya.
"Siapa yang udah buat kamu jadi kayak gini?! " sambil menahan emosinya
Caca mendongak melihat wajah seseorang yang berdiri di hadapannya.
"Siaapaaa!!! " teriaknya, kini emosinya benar-benar tak dapat di kendalikan
"Kak Vino" ucap Caca di sela tangisnya. Ia sangat terkejut karena Vino yang berada di hadapannya.
"Bediri Sa! " ucapnya
Caca masih belum berdiri
"Aku bilang bediri!!!"
Caca malah menangis lagi karena nada yang barusan ia dengar seperti bentakan.
"Aku nggak bisa liat kamu kayak gini Sa, aku mohon sama kamu berdiri atau aku akan gendong kamu sekarang! " mohon Vino yang terdengar serius dengan ucapannya.
Caca langsung berdiri dan menghapus airmatanya.
"Aku emang nggak bisa milikin kamu, dan aku emang nggak bisa jadi orang yang baik di mata kamu, tapi tolong izinin aku untuk bisa jaga kamu. Cuma itu! " ucapnya dengan lirih bahkan ia merasa hatinya sakit bila melihat Caca seperti ini.
"Aku nggak papa kok kak, nggak usah capek-capek buat jagain aku, aku bisa jaga diri aku sendiri karena Allah selalu bersamaku" Caca berusaha tersenyum dan terlihat kuat.
"Bahkan untuk jagain kamu aja aku nggak bisa." Vino tersenyum getir
"Aku minta sama kamu jangan jadi orang lemah, karena aku yakin semakin kamu terlihat lemah maka musuhmu akan terlihat semakin kuat. " tambah Vino
"Aku emang lemah kak, tapi ada Allah yang selalu menguatkan aku. " lagi-lagi Caca berusaha tersenyum
"Aku masuk kelas duluan kak, assalamu'alaikum" pamit Caca kemudian ia berjalan meninggalkan Vino yang masih bungkam.
"Aku tau siapa yang udah buat kamu jadi kayak gini Sa, kamu nggak boleh dan nggak akan pernah diperlakukan seperti itu lagi AN-NI-SA" Vino mengepalkan telapak tangannya dengan kuat.
Caca berjalan di koridor sekolah, tapi ia sama sekali tak berniat untuk memasuki kelasnya, karena Caca tak mungkin masuk kelas dengan mata yang sembap dan hidung yang memerah.
Akhirnya Caca memilih untuk pergi ke toilet, Caca memilih toilet yang agak jauh dari kelasnya. Tapi sepertinya toilet tersebut biasa di pakai oleh kelas 12,namun Caca tak menyadarinya dan tetap berjalan mengacuhkan orang-orang yang ada di sekitar.
Caca sama sekali tak mengetahui bahwa banyak pasang mata yang melihat ke arahnya. Caca berjalan dengan tatapan yang lurus namun dengan pikiran yang memenuhi otaknya.
Hingga ia tak sadar melewati seseorang yang sedang menatapnya dengan perasaan khawatir.
"Ca,tunggu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamu'alaikum Ukhti
SpiritüelMaut, rezeki, dan jodoh. Semua telah di atur oleh Nya, maka percayalah dan serahkan semuanya kepada Sang Pencipta. Yakinlah Allah selalu bersama dengan hamba-hamba Nya.