Part 13

2.5K 141 2
                                    

🍁🍁🍁

"Berusaha menjadi orang yang lebih baik adalah hal yang mampu mendatangkan kebahagiaan. "

-Panji Ramdana

_________

Menurut Caca tindakan yang saat ini ia lakukan sudah benar, yaitu mendiamkan Fathur dari semalaman hingga pagi hari, dan saat ini.

Sengaja ia berangkat ke sekolah lebih awal agar ia bisa pergi dengan Abinya, dan itu membuat Caca tak harus bersusah payah untuk mencari alasan agar Fathur tidak mengantar ia pergi ke sekolah.

Caca sedang berjalan masuk melewati gerbang, suara kendaraan beberapa motor siswa juga ikut masuk bersamaan dengan Caca, namun ada yang aneh dengan suara yang satu ini, karena dari tadi tak hentinya sang pemilik kendaraan membunyikan klakson ke arah Caca. Tentu saja itu suara klakson mobil.

Tinnn....

Tinn.. Tin.. Tinn..

Suara itu membuat Caca kesal, karena ia sudah berjalan di pinggiran, seharusnya jalan yang Caca lalui saat ini tidak menganggu kendaraan yang akan masuk dan menuju ke parkiran.

Caca menghela nafasnya, ia mencoba untuk bersabar. Mobil ini memang menyebalkan, dan Caca berdoa supaya mobilnya saja yang menyebalkan sementara orang yang menyetir? Caca sama sekali tidak peduli.

Untuk sesaat Caca menoleh ke belakang, dan ia melihat mobil hitam, ternyata mobil itu yang mengganggu.

Caca berhenti berjalan, dan ia memandangi mobil tersebut, Caca sama sekali tak bisa melihat orang yang ada di dalam mobil karena memang kacanya yang gelap.

Mobil tersebut melaju dan melewati Caca, saat itu juga kaca mobil itu di buka oleh sang pemilik mobil.

Dan ternyata ia Vino, itu membuat Caca heran, kenapa tiba-tiba Vino membawa mobil? Bukankah selama ini ia selalu membawa motor besarnya?

Tak mau ambil pusing, Caca kembali berjalan masuk untuk menuju kelasnya.

"Kenapa? Kok mukanya gituh? " Fira jelas bingung dengan wajah Caca yang sedikit cemberut saat masuk kelas.

Caca memberikan senyuman kepada Fira seolah tidak terjadi apa-apa.

"Enggak, kok kamu udah datang? " Caca bertanya kepada Fira seolah mengalihkan pembicaraan

"Itu kak Azka jemput aku pagi-pagi banget. " jawab Fira. Kemudian ia melanjutkan kembali membaca buku yang sempat tertunda karena tadi ada Caca.

Sementara Vino saat ini tengah menjadi pusat perhatian, karena ia yang membawa mobil layaknya seorang pembalap. Itu mobil hanya untuk ajang pameran dan ajang perlombaan.

"Woy, tumben lo pake mobil? Takut item? " Reno sebagai teman Vino pun juga ikut heran.

"Apaan si, itu terserah gue. Lo kira gue nggak mampu beli mobil? " Vino kesal akan pertanyaan dari Reno yang seperti mengejek.

"Bukannya gitu, kan kita anak motor. Masa lo pake mobil sih!" kali ini Reno memberi teguran kepada Vino, namun itu justru membuat Vino bertambah kesal.

"Gue anak orang tua gue lah!!! Bukan anak motor!!  " Vino menaikkan volume suaranya karena ia sudah sangat kesal, setelah itu Vino meninggalkan Reno yang masih menatapnya dengan heran

Berbeda dengan mereka yang saat ini sangat senang melihat Vino dan juga Reno yang sempat adu mulut.

"Gue yakin rencana kita pasti bakal berhasil. " Vanessa tersenyum licik dan sudah tidak sabar melihat apa yang akan terjadi.

Assalamu'alaikum UkhtiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang