"Lebih baik sendiri dalam taat, dari pada berpasangan dalam maksiat. "___________
🍁🍁🍁
Suara ketukan pintu dari luar membuat Fira yang tadinya ingin menjawab pertanyaan Caca kini ia urungkan karena Fira harus membuka pintu.
"Fira buka pintunya, ini kakak. " ternyata Azka yang mengetuk pintu kamar Fira.
"Bentar. " Fira melangkah dan membuka knop pintu kamarnya.
"Ada apa kak? " Fira mengernyitkan dahinya seolah bertanya
"Kamu liat Bunda nggak? " Azka berdiri di depan pintu dengan peci yang masih melekat di kepalanya.
"Nggak tau kak, tanya aja sama Mbak Nini di dapur. " Fira juga tidak tau dimana Bundanya, mungkin pembantu rumah tangganya tau dimana Bundanya sekarang.
"Emangnya kenapa Kak? Mau pulang ke rumah Oma? Kan khsusus malam ini kakak tidur di rumah. " Fira mengingatkan Azka jika Azka tak boleh pulang ke rumah Oma, Bundanya sudah berpesan jika malam ini seluruh keluarga akan berkumpul di rumah ini.
"Enggak kok, kakak cuma mau bilang tadi Bu Nurul nelpon ke hp Bunda, tapi Bunda nggak ada jadi kakak yang angkat. "
"Emang Bu Nurul bilang apa kak?" Fira sudah penasaran kenapa tiba-tiba teman lama Bundanya itu menelpon, Fira tau jika Bundanya dan Bu Nurul itu berteman lama, bahkan sampai sekarang, Fira juga bingung dan tak tau dimana Bundanya sekarang? Tidak mungkin Bundanya menghilang di dalam rumah.
Caca hanya diam saja melihat kakak beradik itu saat sedang berinteraksi. Mata Caca mengitari setiap sudut kamar Fira, tapi jujur saja sedari tadi ia tidak fokus karena matanya selalu beralih dan tertuju ke arah gaun yang sangat cantik itu, sepertinya Caca menyukainya, gaun itu tidak terlalu berlebihan, warnanya tidak terlalu mencolok, sangat pas untuk wanita seumuruan dirinya dan juga Fira.
"Katanya mereka udah di jalan. Mungkin nanti sore baru sampai, Bu Nurul bilang gitu tadi. " jawaban Azka membuat Fira terkejut, ternyata bukan hanya keluarga dekat saja yang akan di undang, tapi teman dekat Bunda pun juga di undang. Sebenarnya acara apa yang akan di buat oleh keluarganya nanti malam?
Azka menatap Fira dengan heran, ia sama sekali tak tau apa yang terjadi. Yang Azka tau hanya keluarganya yang membuat acara kecil untuk di adakan malam nanti, yang lainnya Azka benar-benar tidak tau.
"Ya udah kakak mau cari Bunda dulu di dapur. " Azka tak mau pusing-pusing memikirkan hal itu, karena setelahnya Azka langsung meninggalkan Fira.
Fira masih sibuk dengan pemikirannya, ia kembali menutup pintu kamar dan menyusul Caca.
"Fir, kamu kenapa? " entah ekspresi apa yang Fira tujukan, yang jelas Caca tak mengerti.
"Bunda." hanya satu kata itu yang keluar dari mulut Fira.
"Fira kalo ngomong itu yang jelas" Caca lelah menghadapi Fira yang selalu menjelaskan setengah-setengah, dan itu membuat Caca jadi penasaran.
"Nanti malam Bunda sama Ayah mau ngadain acara kecil, tapi.. " Fira mengatur nafasnya
"Tapi cuma keluarga dekat aja yang di undang. Termasuk ada kaitannya juga sama gaun itu, Bunda ngasi gaun buat di pakai nanti malam, aku heran Ca, ternyata bukan cuma keluarga aja yang di undang, tapi teman dekat Bunda juga di undang, bahkan mereka itu bisa di bilang tamu jauh. " Fira menjelaskan dengan panjang, Caca sudah terbiasa mendengarnya, tapi Caca sama sekali tidak heran seperti Fira, justru ia sangat senang karena itu artinya Bunda Fira masih ingat dengan teman lamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamu'alaikum Ukhti
EspiritualMaut, rezeki, dan jodoh. Semua telah di atur oleh Nya, maka percayalah dan serahkan semuanya kepada Sang Pencipta. Yakinlah Allah selalu bersama dengan hamba-hamba Nya.