🍁🍁🍁"Caca gak mau pindah sekolah mi, caca udah betah sekolah di pesantren". Ia kecewa mendengar ummi nya yang mengatakan padanya bahwa ia harus pindah sekolah.
"Ca, ini semua yang terbaik untuk kamu nak, nurut sama ummi dan Abi ya". Ucap ummi dengan lembut.
Annisa Putri Shasabilla ia masih belum bisa menerima bahwa ia harus pindah dari pesantren kesayangannya, ia sudah nyaman di sana dan baginya pesantren Al-Takwa adalah rumah keduanya, ia tidak ingin berpisah dengan teman-temannya yang sudah ia anggap seperti keluarganya sendiri. Tapi karena ini keinginan dari kedua orang tuanya maka dengan sangat berat hati ia akan menuruti permintaan dari orang tuanya itu.
"Abi, apa benar ini yang Abi inginkan? " ucap Caca dengan tatapan sendunya.
"Abi harus pindah kerja di bandung nak, kita di sini tidak ada keluarga. Abi dan ummi tidak mungkin harus bolak balik dari yogya ke bandung untuk melihat mu terus nak, lagian rumah ini akan segera Abi jual, dan Abi sudah membeli rumah baru untuk kita di Bandung bersama Masmu." Akhirnya Abinya dapat menjelaskan semua alasan itu dengan putri kesayangannya.
"Caca sayang sama Abi dan Ummi,, insyaallah caca ikhlas kalau caca harus pindah dari pesantren." ia tersenyum dan langsung memeluk Abi dan Umminya.
Ummi pun tersenyum melihat sikap bijak dari putrinya ini dan memeluk erat sang putri kesayangannya.
Author POV
Setelah berbincang dengan kedua orang tuanya di ruang tamu,caca dan keluarganya pun melaksanakan sholat maghrib,karena tak terasa azan telah berkumandang.
Setelah sholat maghrib berjama'ah, caca dan umi menyiapkan makan malam.
Karena saat ini mereka sedang berada di rumah yang ada di yogya, dan barang-barang pun sudah banyak yang di pindah, sehingga rumah ini hampir kosong sepenuhnya. Awalnya caca sempat terkejut karena melihat rumahnya yang hampir kosong ini padahal caca rindu sekali dengan rumah masa kecilnya ini. Setiap libur sekolah pesantren caca selalu pulang ke rumahnya,dan pertengahan semester kemarin tempat ini masih ramai dengan semua barang-barang yang masih lengkap dan tak ada tanda-tanda untuk pindah.
Oleh sebab itu saat caca pulang ke rumahnya ia sangat terkejut, di tambah lagi ummi dan abinya yang memutuskan caca untuk pindah sekolah di bandung."Ca, kamu panggil abi gih.. Ini udah siap makanannya" ucap ummi
"iya mi" caca memanggil abinya dan tak lama kemudian abi datang dan duduk di meja makan.
Mereka makan dengan nikmat dengan kesunyian karena tidak ada yang berbicara saat makan, memang sudah menjadi kebiasaan dari caca masih kecil hingga saat ini. Setelah selesai makan"ca, malem ini kamu beresin barang-barang kamu yah,soalnya tinggal barang-barang kamu yang masi utuh. Nanti biar ummimu yang bantuin. "ucap Azzam abinya caca.
"iya bi, kalau gitu caca ke atas dulu ya" caca pun pergi ke atas dan masuk ke kamarnya.
Setelah Hana atau ummi caca mencuci piring, ia langsung ke atas dan membantu caca untuk membereskan barang-barang yang akan di bawa besok.
Caca tengah duduk di karpet kecil yang berada di sebelah kasurnya ia sedang memilih-milih barang yang akan ia bawa untuk pindah ke Bandung. Kamarnya berantakan dan semua barang-barang tergeletak di atas lantai maupun karpet, mulai dari koleksi novel milik caca,buku-buku pelajaran,hingga baju sehari-harinya pun juga berantakan.
"sini ca umi bantuin"ucap umi dari dekat pintu dan mulai masuk untuk membantu caca
"ehh ummi,, boleh deh mi,,kalo caca sendiri kayaknya nggak akan selesai deh"
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamu'alaikum Ukhti
SpiritüelMaut, rezeki, dan jodoh. Semua telah di atur oleh Nya, maka percayalah dan serahkan semuanya kepada Sang Pencipta. Yakinlah Allah selalu bersama dengan hamba-hamba Nya.