Part 5

2.9K 175 2
                                    

🍁🍁🍁

"Hey kamu yang berlari, berhenti!"

Caca sontak saja berhenti dan melihat siapa yang memanggilnya dari arah belakang.

Ia terkejut bukan main, karena di sana sudah berdiri para anggota osis yang sedang menghukum siswa yang datang terlambat dan yang tidak memakai perlengkapan sekolah.

Caca berjalan menuju mereka, dan baris di barisan dengan siswa yang juga datang terlambat, ia masih bersyukur karena bukan hanya dirinya saja yang datang terlambat.

Tetapi saat ia sudah sampai di barisan, lagi-lagi ia terkejut karena anak osis yang memanggil namanya tadi adalah Azka, ia baru tau jika Azka adalah anggota osis,bahkan ketua osis!

"Kak, mereka di kasih hukuman apa? " tanya Siska kepada Azka.Siska adalah salah satu anggota osis.

"Kakak juga nggak tau, tunggu bentar yah. " jawab Azka

Azka langsung menghampiri Fira dan menyuruhnya untuk ikut membantu anak osis. Karena dari tadi Fira hanya berdiri dan tak ikut membantu padahal Fira adalah anggota osis.

"Yang telat datengnya baris di sebelah sini" teriak Fira sambil membawa buku dan pena. Karena ia baru saja di tugaskan Azka untuk mencatat nama siswa yang datang terlambat.

Caca kembali di buat kaget, karena ia baru tau jika Fira adalah anak osis dan yang lebih parahnya yang menghukumnya adalah temannya sendiri.

Fira juga sama dengan Caca, ia sangat terkejut karena Caca teman barunya itu datang terlambat, Fira membulatkan matanya ke arah Caca.

Caca hanya diam dan tak tau harus bagaimana, Fira kembali menatap Caca dengan tatapan seolah bertanya mengapa Caca bisa datang terlambat.

"Woy Ca, kok bisa telat si? " tanya Fira sambil berbisik, terlihat dari wajah Fira yang agak panik.

"Ceritanya panjang, udah catet aja dulu nama aku, nggak papa kok. " jawab Caca dengan wajah polosnya, ia sama sekali tak keberatan dengan hukuman yang akan di berikan nantinya.

"Oke, buat siswa yang atribut sekolahnya nggak lengkap ikut Siska sekarang, dan yang telat ikut saya. " perintah Azka dengan tegas.

Caca mau tak mau mengikuti perintah dari Azka, hingga mereka berjalan di tengah lapangan dan sudah berdiri menghadap tiang bendera.

"Sebenernya saya mau ngasi kalian hukuman keliling lapangan sampai 20 kali, tapi berdiri dan hormat menghadap tiang bendera saja saya rasa itu sudah cukup" ucap Azka

Hati Caca sudah berdebar karena kaget, belum lagi dirinya sangat panik, untung saja mereka tak di hukum untuk berlari mengelilingi lapangan, karena jika ia, maka sudah dapat di pastikan Caca akan pingsan. Melihat betapa luas nya lapangan sekolah ini.

"Kalian baris di sini, dan hormat menghadap tiang bendera sampai jam pertama selesai." ucap Azka memberi intruksi

Apa-apaan dia, sungguh kejam! Batin Caca

Caca baris dengan anak-anak yang lainnya, tepat di sebelah anak laki-laki yang menurut Caca agak sedikit nakal, karena bajunya yang tidak rapi dan seperti anak berandalan.

Assalamu'alaikum UkhtiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang