4. Winty Sweety

235 7 0
                                    

"Seneng-seneng itu nggak harus dengan pergi liburan. Walaupun kegiatan sekolah, tapi asalkan kita bikin enjoy! Semua akan jadi menyenangkan."

Krekk...!!!
Wina membuka knop jendela kamar kostnya. Pagi ini sinar mentari benderang hangat, menyipitkan mata Wina yang baru bangun. Uuuaaah!!! Wina menguap, seraya menjalankan rutinitas di pagi hari dengan berolahraga kecil, sekedar melonggarkan otot-otot tangan dan kakinya.

"Hari ini, hari Minggu, hari ini juga  awal liburan. Jadi, sekarang waktunya bermalas-malasan untuk anak kost.

"Yeee...!" seru Wina heboh sendiri. Dia menengok ke arah luar, suasana kost sepi. Makhluk ke-12 kamar belum menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Sebagian juga banyak yang pulang ke kampung masing-masing untuk liburan.

Wina menempati kamar paling terakhir, nomor 12 dari 12 kamar. Meskipun kamar Wina paling pojok belakang, tapi selama hampir dua tahun dia enjoy aja tinggal di kamar bercat warna merah muda itu. Karena selain ukuran kamarnya agak luas, juga ada dua jendela yang asik buat melihat bintang di malam hari.

Semua jadi serba pinky, lantaran Wina paling suka koleksi boneka dan manik-manik berbentuk hello kitty. Kamar berukuran 5x6 meter yang dilengkapi kamar mandi dalam itu, penuh dengan barang serba hello kitty. Banyak diantaranya pemberian dari Adit.

Anak-anak kost, pada suka kangen sama Wina, kangennya lantaran Wina paling sering pulang kampung, jadi anak-anak  sering kebagian oleh-oleh dari Surabaya. Wina anak bungsu dari kokoh china yang punya Toko Emas, jadi bukan masalah buat Wina kalau setiap bulan harus mengeluarkan uang untuk terbang ke Surabaya. Tapi liburan kali ini Wina tidak ada rencana pulang.

"Dok...dok...dok...!" Pintu kamar Wina diketuk keras, sontak membuat lamunan Wina di pagi hari buyar. "Siapa?" tanyanya seraya beranjak ogah-ogahan mendekati pintu, begitu di buka.

"Haiii Nay selamat pagi!!!" sapa Wina girang, sambil melebarkan pintu untuk Naya. Naya sampai terpicing heran, melihat sahabatnya heboh sendiri di pagi hari.

"Ih...biasa aja deh, kek barusan ketemu artis internasional aja!"

"Habis special banget, pagi-pagi udah nongol di kamar aku yang indah nan permai ini!"

"Iihhh, udah sana buruan cuci muka ditungguin  sama anak-anak di lapangan taman kota. Tadi Aira telpon, kita diminta jadi supporter untuk pertandingan lawan tim anak komplek sini!" jelas Naya.

"lho mendadak banget. Adit ikut nggak? Dia nggak kasih kabar tuh?" tanya Wina yang masih mengenakan piama motif hello kitty, dengan rambut acak-acakan karena baru bangun.

"Iya ikut dong, udah buruan GPL. Gak Pake Lama!" Naya mendorong Wina masuk ke kamar mandi. Tak lama kemudian Wina selesai, dia langsung sibuk milih-milih koleksi bajunya yang menumpuk padat di lemari.

Merasa belum puas dengan penampilannya, Wina mengganti baju yang dipakainya dengan baju lain. Wina paling peduli soal fashion, kali ini dia bener-bener bingung, cewek itu terus sibuk memilih-milih koleksi baju-bajunya.

"Pake baju mana ya, Nay?" tanya Wina pusing sendiri. Jangan sampe saltum!

"Pake baju renang, ih kamu tuh kayak mau ke party aja pake nyiapin kostum segala. Udah apa ajalah, kebaya juga boleh lantaran langsung  dibawa ke penghulu sama Adit!"

Cinta Setinggi Bintang  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang