23. Love is Sad

169 1 0
                                    

"Cerita Mama, lilin ulang tahun yang kita tiup diatas kue tart. Bisa membawa doa kita. Seperti orang Yunani menggunakan asap ketika memanjatkan doa. Karena asap mampu membawa doa kita ke atas."

Pagi ini Naya terkaget ketika tau sinar matahari pagi telah menyerobos masuk menembus tirai kamar. Serta merta Naya bangkit, bergegas ke kamar mandi.

"Wuaahaaaa gila...aku telat lagi!!!" teriak Naya  ketika melihat bekker menunjukkan pukul 06.30. Ya, sudah menjadi kebiasaan Naya bangun telat, makan telat, sekolah telat dan...

Well, begitu sampai di sekolah dia harus merayu-rayu Pak Supar dulu supaya mau membukakan pintu untuknya. Tapi hasilnya,

"Hmm....Kalau saya yang punya sekolah ini, pasti sudah saya bukakan, mbak!"

"Jadi Pak Supar enggak mau bukain pintu buat aku nih???"
"..." Tetap saja hanya  gelengan kepala yang di dapati Naya dari Pak Supar.

"Oke, saya mau pulang aja deh, Pak!" Naya ngambek.

"Eh jangan! Ya sudah, tapi besok janji jangan telat lagi, ya!"

Wajah manyun Naya sektika berubah manis karena adannya  senyum mengembang disana. Naya senang bisa mengkecoh Pak Supar dengan  sandiwara ngambeknya.

"Siap deh, berusaha enggak telat!"  Naya menowel pipi  Pak Supar. Muka Pak Supar seketika menjadi merah jambu karena malu. Kalau tidak ingat umur. Pak Supar sudah pasti ikut daftar menjadi pacar Naya.

Ternyata masih ada yang lebih telat lagi. Aira, cowok itu tau-tau muncul didepan pagar. Mengagetkan Pak Supar yang masih terkesima memandangi Naya.

"Pagi Opa!"
"Eit-eit...nggak boleh masuk. Sampean sudah terlambat!!!" kata Pak Supar sok wibawa.

Aira tak menjawab, sebagai gantinya ia membuka renselnya dan menunjukkan sebuah amplop merah jambu beserta bunga mawar kepada Pak Supar.

"Apa ini, surat izin kok imut gini! Mau rayu saya ya?"

"Yeee...ini surat cinta Pak, tapi bukan buat bapak. Bukain dong Pak, masa  tega sih menghalangi niat saya untuk mengungkapkan cinta hari ini. Please...!"
"Oh ndak bisa!"
"Beneran? Tega sama saya?"

Pak Supar sekali lagi menatap Aira datar, kasian juga sih, pasti ini anak sampai tak bisa tidur semalaman karena pengen buru-buru pagi. Akhirnya Pak Supar luluh juga hatinya dan mau membukakan pintu untuk Aira.

"Makasih, doain hari ini sukses Pak!" Aira tersenyum sambil mengepuk pundak Pak Supar.

"Mmm...!" Pak Supar  geleng-geleng kepala, dasar anak sekolah jaman now.

Ya, Aira memang sedang happy sekali hari ini. Senengnya karena baru pertama kali jatuh cinta dan menulis surat cinta untuk seseorang. Seseorang itu adalah Naya, sahabat cintanya!

Siswa-siwa yang masih berseliweran di koridor sekolah sampai berbisik-bisik ketika melihat Aira berjalan dengan wajah riang ceria.

Sesampainya di kelas, misi Aira yang memang tanpa rencana, segera ia jalankan. Aira ingin memberikan surat cinta  kepada Naya. Dia punya keyakinan kalau Naya bakalan suka dengan surprise dari dia.

Cinta Setinggi Bintang  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang