3

256 6 0
                                    

Rambut panjang coklat keemasan Maria menutup wajahnya yg tertidur pulas.

Drrttt... Drrtt...

Ponselnya bergetar tepat di bawah wajahnya. Ia menyingkirkan rambutnya dari wajahnya dan mengambil ponselnya, dengan penglihatan yg masih samar-samar ia mencoba melihat siapa yg menelfonnya.

Emma

"Untuk apa wanita itu menghubungiku?" Ketusnya kesal namun tetap mengangkat telfonnya

"Halo?" Tanya Maria denga nada sinis

"Mengapa kau tidak bisa dihubungi dari tadi?" Sahut seorang wanita yang menelfonnya

"Apa maksudmu? Ponselku sedari tadi aktif"

"Ayahmu menghubungimu namun tidak bisa tersambung. Apa kau memblockir nomornya?" Tanyanya dengan nada yg tinggi

"Ayahku sudah meninggal mana mungkin dia bisa menelfon. Kau ini melawak yah? Hahaha" tawa Maria menyindir

"MARIAA" bentak wanita itu

"Kau hanya mengganggu tidurku" Maria langsung mematikan telfonnya dan mematikan daya aktif ponselnya

***
"Lihat saja nanti" seorang wanita yang berumur 45 tahun berdecak kesal

"Ada apa?" Tanya seorang pria disampingnya yang sedang mengendarai mobil

"Anak hati batu itu masih saja kurang ajar"

"Biarkan saja, pokoknya nanti kita tidak boleh membuatnya menolak. Apapun itu dia harus menjalaninya" pria itu tersenyum sinis

***
Jam 18.00 Maria bersiap-siap ke kafe untuk bekerja sebagai penyanyi kafe, ia tidak lagi meminta pada orang tuanya, Maria mengatur keuangannya dengan sangat baik dia hanya membeli apa yg benar-benar ia butuhkan.

To *

Aku akan berangkat ke kafe
Baik-baik dsana yah :*
Jaga dirimu, telfon aku jika ada apa-apa. 😘

Iya, kamu juga hati-hati. Luv u honey 💋 jangan lupa kabari aku jika kau sudah pulang

Mereka memang selalu saling berkabar jika ingin bepergian, akan terasa aneh jika satu hari salah satu dari mereka tak memberi kabar.

Saat Maria membuka pintu kamarnya, seorang perempuan berdiri di hadapan kamarnya.

"Orang tua mu datang" sahutnya. Perempuan itu adalah teman satu kost Maria, ia memberitahukan bahwa orang tua Maria datang dan ingin bertemu dengannya

"Ah iya, terima kasih" jawab Maria denga senyuman

Perempuan itupun pergi dan raut wajah Maria berubah. Dia mengunci pintu kamarnya dan berjalan keluar menemui orang tuanya.

"Maaf aku sibuk. Aku harus pergi" Sahut Maria saat menemui orang tuanya yg duduk di ruang tamu kemudian pergi begitu saja

Seorang gadis berusia 16 tahun mengejarnya dan menarik tangan Maria.

"Lepaskan aku" sahut Maria datar dengan tatapan yg tajam

"Kak Maria, aku tahu kau tidak menyukaiku. Tapi kumohon dengarkan aku sekali ini saja. Bicaralah dengan mama dan ayah, dengarkan mereka. Kalau tidak kau akan-"

Maria langsung memotong pembicaraan gadis itu. "Akan apa? Mereka akan menyakitiku? Bahkan jika dia membunuhku aku tidak takut. Jangan panggil aku kakak, aku bukan kakakmu. Aku tidak mempunyai adik. Dan oh iya, apa tadi katamu? Ayah? Ayah siapa, Cecilia? Aku tidak memiliki seorang ayah, ayahku sudah meninggal. Sama seperti diriku, aku juga sudah mati. Jiwa ku sudah mati. Aku tidak tahu mengapa Tuhan masih membiarkan ragaku hidup"

"Cecilia... Sudahlah, dia tidak akan mengerti jika kau menjelaskannya dengan baik-baik" Panggil George, ayah Cecilia dan juga Maria. Lebih tepatnya ayah tiri Maria.

***
Maria... Maria... Maria

Sorak orang-orang pengunjung kafe tersebut menginginkan Maria segera keluar dan bernyanyi untuk mereka. Maria keluar dan duduk di depan piano, semua orang bertepuk tangan meriah.

"Malam ini aku akan bernyanyi sepenuhnya untuk kekasihku yang sangat ku cintai" sahut maria dengan microphonenya, sebagian orang bertepuk tangan dan sebagian lagi bernada kecewa mendengar idola mereka ternyata telah memiliki kekasih.

1,2,3... Maria mulai memainkan piano yg dihadapannya. Lagu pertama ia menyanyikan lagu stay with me

Semua orang enyuh mendengar suara lembut Maria. Seseorang berbalik melihat Maria yg sedari tadi acuh dengan semuanya. "Bukan kah itu Maria Helena?" Tanyanya pada orang yg duduk disampingnya

"Apa kau tuli? Kau tidak mendengar sorakan orang-orang memanggil namanya? Tentu saja dia Maria. Bintang kafe ini" jawab orang itu

"Apa? Bintang kafe?" Tanyanya keheranan

"Iya! Apakah kau pertama kali datang ke kafe ini? Pelanggan kafe ini ada banyak hanya karena kehadiran Maria yg bernyanyi dengan indah dan semuanya telah mengenal Maria. Oh iya darimana kau tahu bahwa namanya Maria Helena, bukankah kau pertama kali ke kafe ini?"

"Aku teman kampusnya"

"Ooh, apakah kau tahu kekasihnya?"

Lelaki itu menggeleng benar-benar tidak tahu, bahkan baru malam ini ia tahu bahwa perempuan tanpa ekspresi itu memiliki seorang kekasih. Ia menatap terus pada Maria tanpa kedipan, ia tidak menyangka Maria yg ia tahu bisa seperti ini. Maria benar-benar menakjubkan, ia bernyanyi dengan ekspresi yg baik dan menghayati lagunya. Permainan pianonya pun sungguh hebat dan suaranya sangat lembut bak malaikat.

"Apakah Maria setiap hari bernyanyi disini?" Tanyanya lagi pada orang disampingnya

"Tidak, hanya 3 kali seminggu. Senin, Kamis, dan Sabtu"

"Ooh..." Jawabnya singkat sambil menikmati lagu yg Maria nyanyikan

Unexpected LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang