21

154 4 0
                                    

Suara tawa antara Maria dan Arceli terdengar jelas dari luar kamar Gavin. Audrey mencoba memasuki kamar yang tak tertutup itu. Audrey mendekati Maria dan anaknya lalu ia tersenyum kearah Maria. "Sungguh Maria, kau sangat cantik dan mengagumkan" puji Audrey

Maria berhenti tertawa dan tersenyum pada Audrey lalu kembali memasang wajah dinginnya. Ia tidak suka pujian dari orang-orang.

Arceli merangkak ke pangukuan Maria dan berdiri sambil memeluk Maria seolah memberi isyarat bahwa dirinya ingin digendong oleh Maria.

"Dia terlihat menyukaimu Maria. Tampaknya kau punya daya tarik yang menarik bagi bayi"

Maria hanya diam dan memegang Arceli yang memeluknya.

"Maria, ayo makan malam. Kau sudah terlalu lama bermain dengan Arceli hingga kau lupa waktu"

Maria meraih ponselnya, ia melihat sudah jam 19.45 ia benar-benar lupa waktu.

Audrey mencoba mengambil anaknya namun Arceli tidak mau melepaskan Maria.

"Biar aku yang membawanya ke bawah" sahut Maria

"Maaf Maria, Arceli merepotkanmu"

"Tidak apa"

Audrey lalu keluar dari kamar Gavin dan tak lama disusul Maria yang menggendong Arceli.

Semuanya telah berkumpul di meja makan, Gavin menarik kursi untuk Maria namun Maria langsung mengambil tempat yang jauh dari Gavin. Gavin tersinggung dengan sikap Maria yang dilakukannya didepan anggota keluarganya.

Namun apa peduli Maria, ia tidak ingin bersikap pura-pura baik dan bersikap seolah dia adalah pasangan yang bahagia.

Grace datang lalu menduduki kursi yang telah Gavin persiapkan untuk Maria.

Semua sibuk berbincang pada saat makan malam, lain halnya dgn Maria yang hanya duduk memangku Arceli dan menyuapinya.

"Aura keibuan Maria sangat nampak. Lihatlah betapa tenangnya Arceli dipangkuan Maria" sahut Sliver

"Bahkan Arceli tidak mau melepas Maria saat aku mencoba mengambilnya" lanjut Audrey

Maria mencampakkan omongan mereka.

"Kata mama Maria, dia memang sangat menyukai anak-anak" ucap Samantha

"Ooh.. Panteasan. Tapi emang loh, dari raut wajah Maria dia memiliki Aura keibuan. Berbeda dengan anakku sudah menjadi ibu namun bergaya masih kayak ABG" Sliver menyinggung Audrey

"Ibuu..." Kesal Audrey

"Ayo cepat kalian buat momongan, biar Grace cepat punya ponakan" ejek Louis

"Grace, kau mau punya keponakan berapa? Mau keponakan pertama itu cewek atau cowok?" Tanya Gavin pada adiknya

Grace langsung tersendak makanan. "Kok aku sih, terserah kakak lah sama kak Maria" kesal Grace

"Tuh... Katanya terserah kamu. Mau buat anggota sepak bola juga bisa"

Samantha melihat ekspresi Maria yang berubah, wajahnya sudah mulai memperlihatkan ketidaksukaan pada pembincangan orang-orang.

"Sudah, makan aja yang tenang jangan menggoda mereka, Gavin mah asal nyahut aja. Lagian mereka masih muda meski Gavin sudah bekerja tapi ia masih kuliah, gimana mau ngurusin anaknya kalau kuliahnya aja nggak beres-beres" Samantha mencoba mengalihkan pembicaraan mereka.

Arceli sudah selesai makan dan Maria beranjak berdiri, mencoba untuk pergi.

"Maria?" Sahut Samuel menghentikan langkah Maria. "Mau kemana?"

Unexpected LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang