Yerin keluar dari kelas dengan menggandeng tangan joy. Banyak sepasang mata yang tertuju pada mereka. Dan bertanya-tanya atas apa yang mereka lihat.
" bukannya yerin sunbaenim tidak suka joy? Kenapa sekarang mereka begitu dekat "
begitu lah kira-kira pikiran semua orang yang melihat joy dan yerin jalan berdua menuju kantin. Saat sudah jauh dari kelasnya. Yerin melepas genggaman tangannya dari lengan joy membuat joy memasang wajah heran.
" kenapa? " akhirnya joy bertanya pada yerin.
" tidak "
yerin menjawab dengan nada sedikit ketus.
Mereka akhirnya sampai dikantin, joy dan yerin pun duduk. Banyak sepasang mata yang mengarah kearah mereka. Sayup-sayup mereka berdua bisa mendengar bisikan anak-anak yang membicarakan mereka.
' apa yerin sunbaenim sudah membuka hatinya untuk joy? '
' wuah~ aku salut dengan joy '
' sebuah penantian yang tidak sia-sia '
Yerin dan joy mendengar itu dan membuat yerin sedikit tidak nyaman dengan situasi seperti ini. Padahal tujuannya menggandeng joy tadi hanya untuk menghindari sinb. Tapi, malah jadi seperti ini.
" mm.. biar aku pesankan makanan "
yerin melirik kearah joy sekilas lalu mengangguk sambil sibuk memainkan ponselnya.
Setelah beberapa menit joy kembali dengan makanan yang ia bawa.
" selamat makan " ucap joy lalu tersenyum manis pada yerin." hm " yerin hanya berdehem membalas ucapan joy.
Joy makan sambil memandangi wajah yerin. bahagianya dia hari ini.
" aku tidak suka ditatap seperti itu " ucap yerin tiba-tiba.
Joy langsung salting karena ketahuan oleh yerin.
" aku sudah kenyang " yerin beranjak dari tempat duduknya.
" mau kemana? " tahan joy.
" kekelas. Dan joy, jangan berpikir yang berlebihan tentang ini "
setelah itu yerin langsung meninggalkan joy dikantin. Joy diam menatap punggung yerin yang semakin menjauh darinya.
" sudah kesekian kalinya " batin joy.
-------------------------------------
Mobil sport putih milik lisa terparkir dengan mewah dipelataran rumah jennie. Lisa keluar dari mobil dan langsung disambut oleh satpam.
" jennie nya ada, pak? " tanya lisa dengan sopan.
" nona jennie ada didalam, silahkan masuk nona lisa " ucap satpam.
Lisa tersenyum lalu melangkahkan kaki masuk kedalam rumah jennie. Didalam rumah tampak terlihat kosong.
" apa orang tua jennie tidak ada dirumah? " batin lisa.
" mau cari nona jennie, non? " tanya bibi.
Lisa langsung melihat kearah bibi.
" a-ah.. i-iya bi, jennie nya ada? " tanya lisa.
" ada, nona jennie ada dihalaman belakang rumah " ucap bibi.
" oh.. terimakasih bi "
lisa langsung melangkahkan kaki kehalaman belakang rumah jennie. Ia melihat jennie duduk seorang diri dipinggir kolam renang. Lisa agak sedikit gugup untuk mendekati jennie karena jennie masih marah padanya akibat kejadian diclub saat ia kedapatan menerima telfon dari rose. Bahkan jennie beberapa hari ini tidak mau menerima telfonnya, line dari lisa pun cuma dibca oleh jennie.
Dengan langkah hati-hati lisa mendekati jennie. Kini lisa berdiri tepat dibelakang jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bae Is My Bodyguard
Fanfiction" Seorang perempuan? Yang benar saja " -Yerin-