Hari sudah mulai pagi,
Namun, dua orang gadis masih saja terlelap dibawah selimut yang sangat tebal. Salah satu dari gadis tersebut, mulai menggerakan tubuhnya. Ia memegangi kepalanya yang terasa sangat pening.
" sshh.. dimana aku " matanya yang menyipit mulai melihat sekeliling ruangan yang sangat asing baginya.
Ini seperti sebuah kamar, tapi jelas ini bukan kamarnya. Kamar ini sangat luas, dan..
Saat dia melihat kearah samping, ia cukup terkejut karena mendapati seorang gadis yang masih terlelap tidur menghadap kearahnya.
" eunseo.. " ucap sinb pelan.
Pikirannya mulai tidak karuan. Ia membulatkan matanya saat melihat pakaian yang ia kenakan dan eunseo kenakan semalam, tergeletak begitu saja di lantai. Ia mengintip sedikit tubuhnya yang tertutup dengan selimut tebal. Memejamkan matanya rapat-rapat. Ia memijit hidungnya, dengan raut wajah penyesalan yang terlihat jelas.
Eunseo membuka matanya perlahan, senyumnya mulai terukir saat matanya menangkap sosok sinb yang sedang memakai pakaiannya. Eunseo menggeser tubuhnya mendekat kearah sinb, ia memeluk sinb dari belakang. Sinb sedikit terkejut, dia langsung berusaha melepaskan diri dari eunseo.
" yah, eunseo lepaskan aku " ucap sinb.
Eunseo melepas pelukan tangannya pada sinb, ia melihat sinb dari belakang " kenapa kamu berubah, heo? Semalam kita habis bersenang-senang, kamu lupa itu? " ucap eunseo dengan nada manjanya.
Sinb yang mendengar itu langsung memejamkan matanya dan mengusap wajah dengan kedua telapak tangannya. Sinb membalikan badannya menghadap eunseo.
" mulai sekarang anggap saja kejadian semalam tidak pernah ada dalam hidup kita. Mungkin kalau bukan karena mabuk, kejadian semalam tidak akan pernah ada " ucap sinb.
Air mata sudah terbendung dipelupuk mata eunseo, dan setelah menahan beberapa detik. Akhirnya air mata itu jatuh juga. Eunseo menangis karena sinb. sekarang dunia sedang berbalik pada sinb dan eunseo. Dahulu sinb lah yang menangis saat eunseo meninggalkannya, sekarang malah sebaliknya.
" kamu sudah tidak mencintai ku? Hah? semuanya karena yerin bukan? Semalam bahkan mungkin kamu membayangkan melakukan itu bersama yerin, dan menggumamkan nama yerin. bukan aku " ucap eunseo yang merasa tersakiti oleh sinb.
Sinb menarik napas lalu membuangnya perlahan, " memang perasaanku sudah hilang untuk mu eunseo, yerin sudah menggantikanmu. Maafkan aku, aku harus pergi " ucap sinb.
Sinb melangkahkan kakinya menuju pintu kamar. Tiba-tiba eunseo mengatakan sesuatu yang masih belum bisa diterima oleh otak sinb.
" jangan harap dia bisa selamat " ucap eunseo.
Sinb menghentikan langkahnya, ia menengokan kepala kearah eunseo sekilas. Lalu sinb bergegas keluar dari kamar apartement eunseo. Yang diucapkan eunseo memang masih terasa ambigu dipikiran sinb, tapi entah mengapa pikirannya terus mengarah pada yerin dan hatinya sangat mengkhawatirkan keadaan yerin. semalaman ia tinggal, dirumah tidak ada yang menjaganya. Dalam perjalanan pulang, sinb terus berdoa dalam hatinya, berharap tidak terjadi hal buruk pada yerin.
Sampai dirumah, sinb langsung membayar uang tip taksinya. Setelah itu, ia memasuki rumah sambil berlari kecil.
" YERIN! " sinb berteriak nama yerin saat baru memasuki rumah.
Tidak ada jawaban, bahkan pintu kamar yerin masih tertutup rapat. ' apa dia masih tidur? ' pikir sinb.
Sinb menaiki anak tangga, satu demi satu.