13

7.2K 692 59
                                    

Sekitar pukul 07 malam, sinb dan yerin keluar dari kamar mereka secara bersamaan. mereka saling memandang satu sama lain selama beberapa detik sebelum akhirnya yerin mengalihkan pandangannya kearah lain sejenak lalu kembali melihat kearah sinb.

Yerin berjalan menuruni anak tangga.

" kamu sudah baikan? " tanya yerin.

Sinb hanya mengangguk sambil tersenyum tipis.

Yerin melewati sinb dan berjalan kearah dapur, sementara Sinb membuntuti yerin.

" terimakasih karena sudah merawatku " ucap sinb tulus.

Yerin diam, ia membuka refrigerator dan mengambil segelas air minum dingin. Ia meminum air sambil berjalan kearah meja makan lalu duduk. Sementara sinb hanya berdiri mematung.

" ayo kita buat makan malam " yerin bangkit dari tempat duduknya.

" kita? Oh, maksud mu aku yang buat makan malam dan kamu menunggu disini? "

" tidak. Aku akan membantumu, bilang padaku apa saja yang harus aku lakukan " jelas yerin.

sinb menatap yerin heran " kenapa sikapnya menjadi baik seperti ini " batin sinb.

" baiklah " sinb pun akhirnya bersuara sambil menganggukan kepala.

Sinb mengumpulkan semua bahan-bahan, sementara yerin hanya melihat sinb mondar-mandir kesana dan kemari. Setelah bahan terkumpul sinb berdiri disamping yerin.

" sekarang, kamu iris bawang itu " ucap sinb sambil jari nya menunjuk kearah bawang merah.

Dengan wajah songongnya yerin langsung mengambil 1 siung bawang merah.

" mudah saja "

" cih "

Sinb melihat yerin cara yerin mengiris bawangnya. ia tertawa kecil lalu memukul pelan tangan yerin.

" salah jika kamu memotong bawang seperti itu " ucap sinb.

yerin melirik kearah sinb.

" apa yang salah? ini sudah sangat benar " protes yerin.

" tidak, itu tidak benar " sinb berjalan kebelakang yerin.

ia menempelkan tubuhnya dari belakang. sinb meraih kedua tangan yerin, dan dagunya ia tempatkan pada bahu yerin. tentu tindakan sinb membuat yerin terkejut dan tidak bisa berkutik. debaran jantungnya mulai tak terkontrol. sinb menggerakan tangan yerin dan mencontohkan bagaimana mengiris bawang yang benar. tubuh sinb yang masih hangat sangat terasa dengan posisi mereka yang seperti ini.

" begitu seharusnya yang benar " ucap sinb.

keduanya saling bertatapan. yerin tidak bisa berkutik melihat wajah tampan sinb dari jarak dekat. sinb menurunkan pandangannya kearah bibir yerin lalu kembali menatap mata yerin. perlahan sinb mendekatkan wajahnya lebih dekat dengan wajah yerin. dengan refleks yerin menutup
matanya. deruh nafas nya mulai tidak teratur saat ia merasakan nafss sinb yang mulai menerpa wajahnya. sinb berhenti saat jarak bibir nya dengan bibir yerin kurang dari satu centi. buru-buru sinb melepaskan kedua tangannya yang menggenggam tangan yerin. ia menjauhkan tubuhnya. perlahan yerin membuka matanya dan melihat kearah sinb.

" maafkan aku.. " ucap sinb pelan arah pandangannya kebawah.

yerin meletakan pisau dan bawang.

" tiba-tiba perut ku kenyang " ucap yerin dengan nada datar.

yerin mencuci tangannya lalu berjalan meninggalkan dapur dan kembali masuk kedalam kamarnya.

sinb pun juga berjalan masuk kedalam kamarnya sambil mulutnya yang terus mengutuk dirinya sendiri atas kejadian barusan.

My Bae Is My BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang