Didalam kamar, diatas tempat tidur sinb sedang fokus memainkan game tembak-tembakan diponselnya.
" yak! Sedikit lagi menang " sinb bersikeras ingin memenangkan game tersebut.
Wajahnya berubah menjadi tegang, namun sedetik kemudian berubah menjadi lesuh.
" game kurangajar! Padahal sedikit lagi aku menang! " teriak sinb ada ponselnya, lalu melempar ponselnya kesamping.
Sinb merebahkan tubuhnya. Memejamkan matanya sejenak. Bosan. Itu yang sinb rasakan, ia ingin pergi keluar.
" ... " hening, susana dalam kamar sinb hening.
" aku bosan! " sinb berlagak seperti orang frustasi.
Sinb merubah posisinya duduk diatas tempat tidur. Ia meraih ponselnya. Ia melihat wallpaper ponselnya memperlihatkan foto dirinya bersama kedua kakaknya.
" ah! Lebih baik aku pergi ke cafe krystal eonni "
Sinb langsung berdiri mengambil jaket dan memakainya. Ia memasukan ponselnya ke saku celana lalu meraih kunci mobil dimeja kecil samping tempat tidurnya.
Setelah menempuh waktu beberapa menit, sinb akhirnya sampai didepan cafe kakaknya. Ia keluar dari dalam mobilnya. Dari luar cafe sinb melihat cafe kakaknya yang sedang ramai orang berdatangan. Ia melangkahkan kaki masuk kedalam cafe. Sinb melihat amber sedang sibuk mengantar pesanan. Dan ia kakaknya berada didapur cafe. Sinb mendekat kearah kakaknya.
" cafe sedang ramai yah? Sampai aku pun tidak melihat ada bangku kosong " sinb menyenderkan tubuhnya diambang pintu.
" eh? Sinb? Sejak kapan? " krystal terkejut dengan kehadiran adiknya yang tiba-tiba.
" baru saja " jawab sinb.
" pesanan itu biar aku yang antarkan, aku kesini untuk membantu amber eonni dia sangat kasihan " sinb menawarkan diri untuk membantu kakaknya." kamu tidak berniat untuk membantuku? " krystal pura-pura kaget.
" yah! Berhentilah berakting seperti itu di depanku. ya aku kesini untuk membantumu juga " ucap sinb.
krystal mengembangkan senyum.
" dengan senang hati aku terima penawaran dirimu " goda krystal.
Sinb hanya berdecik dan tertawa kecil kearah kakaknya. Ia mengambil alih pesanan dan mengantarkannya kepelanggan.
Sampai seterusnya sinb membantu krystal dan amber di cafe. Setelah beberapa jam, dan cafe sudah terlihat semakin sepi. dan sudah banyak bangku yang kosong bisa sinb duduki. sinb memilih duduk dibangku yang yang paling pojok dekat dengan kaca yang langsung memperlihatkan suasana jalanan diluar.
Krystal datang kebangku sinb dengan membawa secangkir coffe flat white ditangannya. Krystal menyodorkan minuman itu kepada sinb.
" ini, bayaran karena sudah membantuku " krystal duduk berhadapan dengan sinb.
Sinb melirik kearah krystal sekilas lalu menatap kearah luar jendela lagi. Krystal merucutkan bibirnya.
" kamu tidak mau? Yasudah, biar ini untuk ku saja " krystal menarik kembali coffe itu, namun ditahan oleh sinb.
" aku mau, siapa yang bilang tidak mau " ucap sinb.
" kamu tidak mengatakan mau atau tidak kamu hanya diam " protes krystal.
" aku diam, itu tandanya aku mau " sanggah sinb.
Dan setelah itu krystal memilih untuk mengalah pada adiknya.
" kira-kira bagaimana kabar dan sedang apa yoona eonni dan ayah dirumah yah? " krystal tiba-tiba berbicara.
Sinb menopang dagunya sambil memutar bola matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bae Is My Bodyguard
Fanfiction" Seorang perempuan? Yang benar saja " -Yerin-