di apartement kakaknya, sinb terlihat tampak sangat lemas diatas tempat tidur. tangan dan kakinya tampak bencak-bercak merah yang sangat gatal bagi sinb.
krystal, kakak sinb. masuk kedalam kamar sambil membawa makan dan minum air putih serta obat untuk sinb. ia duduk dipinggir tempat tidur.
" bangun, makanlah " ucap krystal.
sinb pun menurut dan merubah posisinya menjadi duduk. krystal menyerahkan nampan berisi makanan tersebut kepada sinb. sinb pun mulai makan.
krystal melihat adiknya tersebut." sudah tahu kamu punya alergi, kenapa main air laut? " ucap krystal.
" adik atasan ku suka bermain air laut, aku sudah menolak tapi dia menarik tanganku. aku ingin melihat dia tersenyum karena ku sekali saja, jadi aku pasrah "
TAK!
krystal melayangkan jitakan keras pada kepala sinb.
" Aakhh! Jinjja! " teriak sinb sambil memegang kepalanya.
sinb berniat ingin membalas tapi tidak jadi karena ia ingat pesan ibunya saat masih hidup. untuk tidak menyakiti kakaknya. lalu kembali melahap makanannya.
" apa kamu menyukainya? " tanya krystal tiba-tiba.
sinb mendelik kearah kakaknya itu, ia mengunyah cepat makanannya lalu menelannya.
" ekhem.. aku masih trauma " ucap sinb sambil melihat kearah jendela kamar.
krystal mengacak-acak rambut sinb, " aku mengerti, sudah habiskan. aku akan pergi ke cafe, kasian amber sendiri " ucap krystal berdiri.
" nee.. hati-hati eonni " ucap sinb.
" pasti " ucap krystal lalu keluar dari kamar dan pergi ke cafe untuk membantu kekasihnya, amber.
setelah menghabiskan makan dan meminum obat. ia bangun untuk menaruh nampan didapur. saat akan kembali kekamar, sinb mendenger suara bel. sinb berjalan kearah pintu dan ia mengecek siapa yang datang.
" seulgi eonni " gumam sinb lalu membuka pintunya.
" eonni, kenapa kamu kesini? kamu seharusnya bersama yerin " ucap sinb.
seulgi tersenyum, " alangkah lebih baiknya jika kamu menyuruhku masuk terlebih dahulu dan membuatkan ku minuman"
" cih! masuk lah " seulgi pun masuk ketika sudah dipersilahkan.
" sebenarnya aku sebentar disini "
seulgi mendaratkan pantatnya disofa. sinb berjalan kearah dapur mengambil minum untuk seulgi.
" ada perlu apa? " sinb berjalan kearah seulgi dengan satu gelas air putih ditangannya.
seulgi melihat kearah isi gelas yang dibawa sinb,
" air putih? kakak mu punya cafe, tapi kamu hanya memberi ku air putih? " ucap seulgi.
" sudah untung ku beri minum, apa eonni ingin aku mencampurkan air putih ini dengan sianida? " ucap sinb dengan nada datar tapi menusuk.
" aku hanya bercanda, kenapa kamu sensitif sekali " seulgi mengambil air putih itu lalu meminumnya kemudian meletakanya dimeja.
sinb duduk disamping seulgi, melihat seulgi menunggu apa yang akan dikatakan.
" terimakasih sebelumnya. aku kesini karena yerin " ucap seulgi.
sinb mengerutkan kening, " kenapa? dia baik-baik saja kan? " tanya sinb.
seulgi mengangguk, " dia baik-baik saja " ucap seulgi.
" dia ingin setelah selesai nanti, kamu yang menjemputnya " sambung seulgi.