Setelah puas bermain, mereka berdua pun bergegas pulang. Sampai dirumah, sinb langsung memarkirkan mobil dipelataran rumah atasannya itu. ia mematikan mesin mobilnya lalu melepas safety beltnya, namun yang membuat sinb heran adalah yerin masih diam didalam mobil biasanya yerin akan keluar lebih dulu dan masuk kedalam rumah meninggalkan sinb.
" gwaenchana? " tanya sinb.
Yerin menengok kearah sinb dan tersenyum lalu mengangguk pelan.
" gwaenchana "
" lalu? Kenapa kamu tidak keluar lebih dulu? Tidak seperti biasanya " ucap sinb.
" memangnya kenapa? " ucap yerin.
" ahh.. tidak " ucap sinb.
CHU!
Yerin menarik lengan kanan sinb dan mencium pipi kanan sinb singkat. Dengan muka cengo dan setengah sadar, sinb menengokan wajahnya kearah yerin. Sedangkan yerin tertawa melihat muka sinb yang tersipu seperti itu.
" kamu tahu, bermain dipantai adalah cara terampuh untuk meningkatkan mood ku menjadi lebih baik. Kamu telah melakukannya, aku bahagia sekarang. Terimakasih, selamat malam " ucap yerin.
Setelah itu, yerin langsung keluar dari mobil dan berjalan masuk kedalam rumah. Sinb masih betah didalam mobil dan mencerna apa yang baru saja terjadi padanya. Ini nyata? Pikir sinb. sinb menampar salah satu pipinya dengan sangat keras.
" akhhh!! Sakit sekali " pekik sinb.
" ini sungguhan, ini bukan mimpi " ucap sinb.
Sinb memegang dadanya yang berdetak begitu cepat. Senyumnya mengambang wajahnya sangat gembira. Rasa ini, ia kembali merasakan sensasi seperti ini setelah sekian lama ia tidak merasakannya lagi, sudah sangat lama saat mantan kekasihnya lebih memilih meninggalkannya seorang diri dalam keterpurukan.
FLASHBACK
" chagia, chagia aku mohon jangan pergi "
Sinb menarik tangan perempuan, menahannya supaya tidak berjalan semakin jauh. perempuan itu membuang nafas berat lalu berbalik badan menghadap sinb. mata sinb yang sudah berkaca-kaca menatap perempuan itu, seakan-akan memohon padanya untuk tidak meninggalkan dirinya.
" kamu pernah bilang padaku, akan terus berada disampingku dan terus memberi semangat untuk aku hidup " ucap sinb dengan suara bergetar karena menangis.
" tapi.. aku memang harus pergi sinb, aku ingin mengejar impianku " ucap perempuan itu.
" aku tidak punya siapa-siapa disini selain kakak ku dan kamu " ucap sinb.
" tolong pikirkan lagi " sinb perlahan menarik perempuan itu kedalam pelukannya, sinb menangis dan air matanya membahasi bahu perempuan itu.
" jangan tinggalkan aku " bisik sinb pelan nyaris tidak terdengar.
Pelahan perempuan itu melepaskan pelukan sinb. pelukan mereka terlepas, sinb langsung menggenggam keduan tangan perempuan itu dengan erat. Sinb terus menangis dan menggelengkan kepalanya, mengatakan ' hajima ' tanpa suara. Perempuan itu sedikit kesusahan saat akan melepaskan tangannya dari genggaman tangan sinb karena sinb menggenggamnya dengan sangat erat sampai akhirnya genggaman tangan mereka terlepas. Perempuan itu langsung berjalan pergi meninggalkan sinb tanpa sepatah kata pun. Sinb langsung ambruk, ia berteriak sekencang mungkin. Meluapkan semua kesedihannya.
FLASHBACK OFF
sinb mencengkram gagang stir dengan sangat kuat saat ia mengingat masa lalu yang sangat menyakitkan bagi dirinya itu. bahkan pada masa itu, sinb sempat hampir bunuh diri. Beruntung kakaknya dan kakak iparnya berhasil mencegah niat bodoh sinb itu. pantas jika sinb sangat terpuruk saat itu, karena ia hanya hanya tinggal dengan kakaknya setelah mereka berdua memutuskan untuk kabur dari rumah dan hidup dikota. kemudian pertemuan singkat sinb dengan perempuan itu, membuat mereka tertarik satu sama lain dan memutuskan untuk menjalin hubungan. Sampai akhirnya sinb ditinggalkan begitu saja saat ia masih berada dimasa-masa sulitnya tanpa kepastian dan sepatah katapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bae Is My Bodyguard
Fanfiction" Seorang perempuan? Yang benar saja " -Yerin-