14

6.2K 650 17
                                    

Saat joy tiba-tiba memukulnya tadi. tangan sinb yang menggenggam lengan yerin otomatis terlepas. yerin pun mundur beberapa langkah saat sinb terkena pukulan dari joy.

somi yang baru saja datang terlihat bingung saat melihat siswa yang begitu ramai dan berisik. apalagi saat ia melihat joy malah berjalan keluar gedung sekolah.

" eh joy- " panggilnya namun tidak digubris oleh joy.

ia terus berjalan.

" tidak seperti biasanya, padahal ini mau jam masuk kelas. biasanya lorong kelas sudah sepi " ucap somi sambil terus berjalan.

saat ia berbelok kearah lorong menuju kelasnya. somi terkejut saat melihat sinb sedang terlihat kesakitan dan dibelakangnya ada yerin yang hanya diam melihat sinb sedari tadi.
ia setengah berlari kearah sinb.

yerin berjalan mendekat kearah sinb.
saat hendak berbicara pada sinb, somi lebih dulu melakukannya.

" sinb, apa kamu baik-baik saja? " tanya somi.

sinb menggelengkan kepalanya. somi melihat ujung bibir sinb sedikit mengeluarkan darah. somi yang melihat itu seperti ikut merasakan sakitnya sinb.

" ayo ikut aku ke UKS " ajak somi.

sinb mengarahkan pandangannya kearah yerin. mata sinb dan yerin saling bertemu. sorot mata yerin saat menatap sinb sekarang berbeda, seperti ada sedikit amarah. lalu yerin berbalik badan dan melanjutkan langkahnya kekelas.

" sudahlah, ayo biar aku obati " ucap somi.

sinb melirik kearah somi sekilas lalu ia kembali melihat kearah yerin yang berjalan menjauh.  somi menuntun tubuh sinb untuk berjalan menuju UKS. tidak ada penolakan dari sinb, ia menuruti somi.

.

.

.

dalam perjalanan menuju kelasnya dalam hati yerin terus menggerutu.

" kenapa si somi itu begitu perhatian pada sinb " yerin terus melangkah sampai akhirnya masuk kedalam kelas.

terlepas dari yerin, somi dan sinb sedang berada didalam UKS berdua. petugas dan dokter sedang tidak ada di UKS.

" kamu duduk disini " ucap somi.

somi menyuruh sinb untuk duduk dikasur kecil yang ada diUKS. sinb pun duduk sementara somi mengambil kotak P3K lalu menghampiri sinb dan duduk disebelahnya.

" aku bisa obati ini sendiri, ini tidak terlalu parah hanya dibilas dengan air mengalir dan besok juga akan sembuh " ucap sinb.

" kalau lukanya makin parah? " somi mengeles tanpa melihat kearah sinb.

" itu tidak mungkin, aku ini seorang polisi aku pernah merasakan perihnya sebuah peluru masuk menembus kulit ku, itu lebih sakit dibanding ini. kamu berlebihan somi " ucap sinb.

somi yang sedang meneteskan sedikit alkohol ke kapas menghentikan aktfitasnya. ia menatap sinb, perkataan sinb sedikit berbeda sekarang. sinb seperti tidak suka diperlakukan seperti ini. ada apa dengan sinb? pikir somi.

" kamu marah padaku sinb? " akhirnya somi bertanya seperti itu pada sinb.

" tidak " jawab sinb singkat.

somi memberikan kotak P3K pada sinb dan kapas yang ia teteskan sedikit alkohol diatas kotak tersebut.

" kamu bisa mengobati dirimu sendiri bukan? " ucap somi.

sekarang sinb yang dibuat bingung, kenapa dengan somi. somi pun berdiri menghadap sinb.

" aku kekelas, ingat setelah selesai kamu harus mengunci kembali UKS ini " ucap somi sebelum meninggalkan sinb.

somi berjalan keluar dari UKS. sinb meletakan kotak P3K diatas tempat tidur lalu menghela nafas berat.

" hahhh.. kenapa mereka berdua membuat ku bingung hari ini. yerin, somi apa kalian menstruasi dalam waktu bersamaan? " sinb berbicara sendiri pada dirinya.



.

.

.

.

.

TO BE CONTINUE..


-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Annyeong!!! ^^


dikit banget ya:" maaf kemaren gue ngga update, i'm sick guys :'

tenang tenang, gue up 2 part hari ini.. (Horeeee) jadi tunggu part selanjutnya okee?

semoga suka ~

jangan lupa vote + coment~

maaf kalo ada typo~


bye,bye!!! ^^

My Bae Is My BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang