Prolog

1.8K 82 2
                                    

Awalnya senja adalah bagian terindah untuk langit dikala sore hari telah tiba.
Namun kebahagiaan itu tidak berlangsung lama, indahnya cahaya senja di gantikan oleh sesuatu yang lebih indah lagi dikala langit mulai berubah warna.
Menenggelamkan senja dalam pahitnya warna jingga yang semakin lama semakin memudar.

Dan senja membenci kenyataan saat langit mulai gelap, karena senja perlahan menghilang dan akan di gantikan oleh ribuan cahaya-cahaya kecil yang bergelantungan di langit.
Langit sangat menyukai cahaya kecil itu, langit menamai cahaya itu dengan sebutan bintang.
Sebuah nama yang indah untuk langit tetapi tidak untuk senja.

Bagi langit, senja memang indah dengan warna jingga nya. Tetapi, bintang jauh lebih Indah dengan cahayanya.
Karena langit merasa, ia akan lebih sempurna saat bersanding dengan bintang di malam hari daripada saat bersanding dengan sang senja di sore hari.

Semesta lagi-lagi memainkan perannya di bantu oleh garis tangan Sang Maha Kuasa, menyadarkan senja dengan pahitnya kenyataan bahwa bagi langit senja adalah indahnya warna jingga yang hadirnya hanya untuk sesaat. Namun bagi senja, langit adalah penyesalan dan bertahan selamanya di sisi langit adalah ketidakmungkinan yang selalu ia semogakan.

It HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang