"Hubungan itu seperti Domino.
Sulit untuk mengaturnya satu per satu, tapi hanya butuh sedetik untuk menjatuhkannya.
Potongan-potongan emosi memang didirikan untuk diruntuhkan.
'Itulah Hubungan'."(Yoo jung eum - The Undateables)
..
Malam ini Senja sedang bersama teman-temannya di salah satu pusat perbelanjaan ternama di kota Bandung.
Gadis berambut panjang itu sedang asik tertawa karena mendengar lelucon dari salah satu temannya.
Kemudian tak sengaja ia mengedarkan pandangannya, Senja terpaku di tempat.
Tepat dari arah berlawanan Senja melihat Langit.Harusnya Senja senang karna Langit juga ada disini, tapi hatinya tiba-tiba sesak. Ketika ia melihat bahwa Langit tak sendiri, ia bersama gadis itu.
Yah, tepatnya gadis itu adalah adik kelas mereka.Entah ada apa dengan perasaannya saat ini, rasa tidak rela, marah, cemburu, saat melihat orang yang di sukainya sedang bersama dengan orang lain.
Tapi Senja bisa apa? Dia bukan siapa-siapa untuk Langit. Senja dan Langit hanya lah teman, dan seharusnya tidak ada rasa cemburu ketika melihat dia sedang bersama orang lain.
Pelangi yang berada tepat di samping Senja menyadari ekspresi Senja yang tiba-tiba berubah.
Gadis itu mengerutkan keningnya bingung mengapa temannya terdiam seperti itu.Lalu Pelangi mengikuti arah pandangan Senja dan betapa terkejutnya ia melihat Langit sedang bersama gadis itu lagi.
Kemudian Pelangi memberi kode kepada teman-temannya yang lain untuk melihat kearah yang di tunjuk oleh Pelangi.Dan rata-rata dari mereka semua pun terkejut melihat Langit yang sedang berjalan sembari tertawa bersama gadis lain di depan sana.
Seketika mereka kompak menoleh kearah Senja, dan melihat tatapan terluka yang keluar dari sorot mata gadis itu yang tak bisa ia sembunyikan begitu saja.
"Senja." Tegur Pelangi.
Senja masih tak berbalik kearahnya, tatapan gadis itu kosong. Bahkan ia tak mendengarkan suara ramai dari pengunjung Mall itu.
"Senja!!." Kali ini Pelangi sedikit mengeraskan volume suara nya dan berhasil membuat gadis itu tersentak dan menoleh kearahnya.
"Eh iya sorry, kenapa?" Tanya Senja sembari berusaha terlihat baik-baik saja.
Pelangi mendengus pelan, begitu pula dengan teman-temannya yang lain.
"Lo bego yang kenapa? Dari tadi Pelangi udah manggil lo cuma lo nya aja yang gak denger. Raga lo emang disini, tapi pikiran lo kemana-mana." Ucap Dara.
Senja mengutuk dirinya dalam hati, merasa bodoh karena sekarang bukan waktu yang tepat untuk memikirkan hal-hal yang membuatnya terlihat tidak baik-baik saja.
"Yah sorry tadi gue tiba-tiba blank aja." Ucap Senja sembari nyengir kuda.
Tanpa mereka sadari Langit ternyata telah berjalan semakin mendekat kearah mereka sembari menggenggam jemari gadis itu, yang mereka tau nama nya adalah Bulan.
Fajar yang kebetulan sedang bersama Senja dan teman-temannya itu tersentak kaget ketika ada seseorang yang menepuk bahu nya.
Dan mereka semakin kaget ketika menyadari orang itu adalah Langit.Suasana Mall yang seketika ramai pun terasa mencekam, bukan untuk pengunjung lainnya tetapi untuk anak-anak SMA ini.
"Eh lo semua pada disini juga?" Tanya Langit yang tidak menyadari wajah teman-temannya yang seketika berubah menjadi canggung melihat Langit, Senja dan Bulan disatu tempat yang sama.

KAMU SEDANG MEMBACA
It Hurts
Fiksi RemajaSenja itu seperti pertemuan terang dan gelap. Saat senja tiba kita bisa melihat sisa cahaya dari matahari yang membaur dengan kegelapan malam yang mulai datang. Meraka menyatu dan membuat langit seakan-akan berwarna jingga dan sangat indah. Namun ba...