[11]

530 34 0
                                    

“Kini, ketika aku mendoakanmu, aku sudah tidak lagi berdoa untuk kita. Tetapi cukup dengan mendoakanmu agar selalu bahagia bersama siapa saja.”
.
.

Semenjak hari dimana Langit mengungkapkan perasaannya untuk Bintang, gadis itu selalu memikirkan apa yang harus ia lakukan.

Bintang tidak mau menghancurkan persahabatannya, gadis itu tidak mau membuat hati seorang perempuan yang telah di anggapnya seperti adik sendiri itu harus merasakan bagaimana perihnya rasa yang tak terbalaskan.

Bintang berencana untuk mengatakan semua nya kepada Senja, terkadang sebuah kejujuran lebih baik meskipun menyakiti seseorang daripada kebohongan yang teramat manis namun nyata nya menipu dan membuat seseorang tersenyum karena kebohongan itu.

Entah apa yang akan terjadi nanti, yang jelas Bintang tidak ingin ada kesalahpahaman di dalam ikatan persahabatan mereka.

Namun, kali ini Bintang hanya tidak tau bahwa orang yang tengah di jaga mati-matian perasaannya itu sebenarnya telah mengetahui semua nya terlebih dahulu di bandingkan dirinya.

***

Hari ini sekolah Senja sengaja memulangkan murid-muridnya lebih awal di bandingkan hari biasa nya, karena sedang berlangsung rapat penting di sekolahnya dan pihak sekolah dengan terpaksa memulangkan siswa-siswi nya untuk belajar di rumah masing-masing.

Kabar itupun langsung di sambut gembira oleh semua siswa, begitu pula dengan Senja dan teman-teman nya.

Kali ini Senja tidak langsung pulang ke rumahnya, karena ini masih jam 10 pagi dan gadis itu memutuskan untuk main sebentar ke rumah teman nya.

Mentari Ovalia M, itulah nama pemilik rumah yang tengah di pijaki Senja kali ini.

Mentari merupakan salah satu wanita yang pernah dekat dengan Langit, namun kedekatan mereka tidak berlangsung lama. Entah karena apa, yang jelas sekarang Mentari telah menemukan sosok pengganti Langit dalam hidupnya.

Orang yang selalu ada untuknya, orang yang bisa membuat Mentari melupakan kenyataan bahwa Arkan Langit Athalla pernah mengisi ruang kosong di hatinya walaupun hanya sesaat.

Raga Bumi Mahardika, lelaki yang berhasil membuat Mentari membuka kembali perasaannya untuk sosok yang baru. Lelaki yang selalu siap memberikan bahu nya sebagai sandaran ketika gadis itu merasa lelah. Bumi yang selalu menjadikan Mentari sebagai rumah untuk pulang ketika ia merasa letih dengan garis tangan sang maha kuasa.

Mungkin itu hanya sekilas gambaran tentang sosok Mentari dan Bumi yang pernah terlibat dalam rumit nya kisah asmara yang sedang terjadi pada cucu Adam ini.

Senja dan teman-teman nya kembali melanjutkan percakapan-percakapan tidak berfaedah yang tadi sempat terhenti.

“Kemaren yang jalan berdua sama mantan mah beda yah.” Ucap Senja sembari terkekeh pelan.

Teman-teman Senja mengerutkan kening nya, pasalnya mereka tidak tau siapa yang di maksud Senja kali ini.

Senja semakin tertawa kencang melihat tatapan membunuh yang dilayangkan oleh Pelangi melalui sorot mata tajam nya.

“Ada, temen gue. Kemaren pas lagi ngumpul tiba-tiba dia di jemput sama mantannya buat jalan bareng. Katanya sih mau makan doang, tapi gak tau lah yah soalnya kan gue gak ikutan.” Ujar Senja lagi dengan tawa yang semakin terdengar di ruang tamu Mentari.

Muka Pelangi telah merah padam, antara malu dan kesal akibat ulah Senja yang terkadang membuatnya ingin menjedotkan kepala gadis itu ke tembok.

“Oh yang kemaren pas di rumah Dara yah?” Tanya Aira yang kebetulan juga kemarin sedang berada di rumah Dara dan melihat langsung kejadian yang dimaksud Senja.

It HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang