“Kelak kamu akan sadar, akan ada seseorang yang rela membunuh perasaannya hanya untuk melihatmu tertawa bahagia sembari menggenggam tangan orang lain. Karena ia tau, bahwa bahagia nya adalah melihat kamu bahagia walaupun bukan dengannya.”
..
Pelajaran kosong bisa di bilang surga nya para siswa. Ada berbagai macam kegiatan yang mereka lakukan di dalam kelas.
Contohnya seperti ada yang sibuk memainkan ponselnya, ada yang memilih untuk tidur di bangku paling belakang dan adapula yang bercanda gurau dengan teman-temannya seperti yang dilakukan Senja saat ini.
Sedari tadi Senja sibuk dengan pikirannya sendiri, pasalnya semalam Langit memberitahunya jika lelaki itu akan mengungkapkan perasaannya kepada Bintang hari ini.
Senja bergerak gelisah begitu pula dengan Pelangi yang sedari tadi sibuk memperhatikan tingkah Senja yang tidak seperti biasa nya.
Pelangi tau bahwa gadis itu sedang memikirkan bagaimana cara nya untuk mengajak Aira dan Dara untuk keluar kelas. Karena semalam juga Pelangi telah mendapat kabar tersebut dari Langit.
Pelangi berdehem cukup keras agar Senja melihat kearahnya, seperti yang di duga Senja langsung menoleh kearah Pelangi. aah, bukan hanya Senja yang menoleh, tetapi Bintang, Aira dan Dara pun ikut menoleh kearah Pelangi.
Pelangi hanya bisa menggaruk tengkuknya yang tak gatal sembari merutuki kebodohan yang ia ciptakan sendiri.
“Kenapa lo?” Tanya Dara dengan dahi yang berkerut.
Pelangi yang mendapati semua mata tengah tertuju kepada nya menunggu jawaban atas pertanyaan yang di lontarkan Dara barusan, membuatnya sedikit bingung untuk menjawab apa.
“Gakpapa.” Hanya kata itulah yang bisa terlontar dari mulut Pelangi.
Senja yang mengerti maksud dari tingkah Pelangi pun akhirnya buka suara.
“Kok gue kepengen es krim yah, temenin gue buat beli kuy.” Ucap Senja sembari melirik kearah Aira dan Dara.
“Kok tiba-tiba banget? Lagi ngidam lo?” Tanya Dara sembari terkekeh pelan.
“Gue pengen nya sih daritadi, tapi baru ngomong sekarang. Ngidam apaan sih? Pacar aja gak punya. Jomblo bahagia gini di tuduh yang gak-gak.” Jawab Senja sembari memutar bola mata nya jengah.
Teman-teman Senja yang mendengar itupun hanya bisa tertawa dan membuat Senja mencibik kesal.
“Ayo dong Ai sama Dara aja yang temenin gue beli es krim.” Rengek Senja kepada kedua temannya itu.
“Lah kok Ai sama Dara doang yang diajakin, gue sama Pelangi gak?” Tanya Bintang kepada Senja.
Senja yang mendapati pertanyaan itupun langsung diam dan tak tau ingin menjawab apa. Beruntungnya Pelangi tiba-tiba menjawab pertanyaan Bintang.
“Kaki gue lagi sakit buat jalan dan Senja tau itu, Senja gak ngajakin lo mungkin disuruh buat nemenin gue disini. Iyakan?” Jawab Pelangi kemudian menatap kearah Senja.
Senja yang melihat Pelangi sedang menunggu respon nya pun kemudian menganggukkan kepala nya.
“Iya, bener kata Pelangi. Lo temenin dia disini bentar, kita beli nya gak lama kok.” Ujar Senja sembari tersenyum tipis.
Walaupun terasa ada yang aneh dengan tingkah Senja dan juga Pelangi, namun tak urung Bintang menganggukkan kepala nya tanda bahwa ia mengerti.
Begitu pula dengan Aira dan Dara yang sedari tadi terdiam menyaksikan teman-temannya.Perlahan-lahan Senja dan Pelangi menghembuskan nafas lega, sekarang Senja beserta dengan Aira dan Dara melangkahkan kaki nya keluar kelas sembari bicara-bicara ringan dan sesekali ketiga nya tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
It Hurts
Teen FictionSenja itu seperti pertemuan terang dan gelap. Saat senja tiba kita bisa melihat sisa cahaya dari matahari yang membaur dengan kegelapan malam yang mulai datang. Meraka menyatu dan membuat langit seakan-akan berwarna jingga dan sangat indah. Namun ba...