Chapter 24 (Kebenaran Dan Tragedi)

3.9K 501 29
                                    


Dear Diary.......

Kebenaran memang akan muncul dengan sendirinya. Namun tidak selamanya kebenaran itu akan membuat bahagia, ada pula kebenaran yang membuat sebuah tragedi yang sangat tak di duga.

_______________________

Gedung itu terlihat begitu besar dan luas yang memperlihatkan betapa kayanya si pemilik gedung itu dengan beberapa banyak karyawan yang berhilir mudik keluar masuk gedung itu.

Sementara di luar gedung, terlihat seorang yeoja mungil yang sedang menghembuskan nafas nya gusar.

"Masuk tidak yah." gumamnya menatap ke dalam gedung itu.
"Dari pada semakin penasaran, lebih baik masuk saja." ujarnya seraya melangkahkan kaki mungilnya kedalam gedung itu.

"Maaf. Ada yang bisa saya bantu." ucap seorang resepsionis.
"Ne. Saya mencari ruangan Preadir Lee." ujar Yeoja mungil.
"Apa sudah punya janji ?" tanya resepsionis itu.
"Belum. Tapi katakan saja Do Kyungsoo ingin bertemu." ujar Kyungsoo pada repessionis itu.
"Baiklah. Tunggu sebentar." ucap resepsionis itu seraya mengangkat gagang telpon untuk menghubungi preadir Lee.

"Baiklah. Nona bisa langsung keruangannya." ujar resepsionis itu setelah menutup panggilannya.
"Ne. Khamsagamnida." ucap Kyungsoo seraya membungkuk lalu berjalan menuju lift.

Setelah lift terbuka, Kyungsoo melangkah masuk seraya menekan tombol lantai yang akan ia tuju dan pintu lift pun tertutup seraya bergerak membawa Kyungsoo ke lantai tujuan nya itu.

Ting !

Setelah beberapa kali berhenti karena ada beberapa karyawan yang masuk, kini lift berhenti karena Kyungsoo sudah sampai di lantai yang di tujunya.

"Huftt.... Semoga berjalan dengan lancar." monolog Kyungsoo melangkah menuju sebuah ruangan di pojok lorong yang di jaga oleh 2 bodyguard di sisi kanan dan kiri pintu besar itu.

"Permisi. Bisa saya masuk." ucap Kyungsoo se sopan mungkin.
"Apa nona ini. Nona Kyungsoo ?" tanya salah satu dati bodyguard.
"Ne. Saya Kyungsoo." jawab Kyungsoo membuat kedua bodyguard itu menyamping memberikan Kyungsoo jalan seraya membuka kan pintu besar itu.

"Silahkan masuk. Tuan besar sudah menunggu anda." ucap bodyguard satunya.
"Ne. Khamsahamnida." ucap Kyungsoo seraya melangkah masuk kedalam ruangan dengan pintu besar itu.

Dan pertama kali yang Kyungsoo lihat setelah ia masuk kedalam ruangan itu ialah sebuah ruangan luas dan rapi yang sama sekali tak berubah sejak 3 tahun lalu. Semua barang serta tataletak nya masih sama seperti dulu ketika semuanya terasa masih baik-baik saja.

"Kau sudah tiba." intrupsi seseorang membuat lamunan Kyungsoo buyar seraya menoleh ke sumber suara.
"Ne." jawab Kyungsoo menatap namja berumur yang membelakangi nya.
"Sudah lama kau tak pernah kesini. Menemui ku." ujar namja itu lagi seraya berbalik menatap Kyungsoo dengan mata tajam namun teduh itu.

Dan namja berumur itu pun mulai berjalan ke arah Kyungsoo dengan sebuah tongkat yang membantunya berjalan.

"Kau sudah remaja ternyata. Dan tambah cantik pula seperti ibu mu." ucap namja itu setelah sampai dihadapan Kyungsoo.
"Ne. Dan harabeoji pun sudah semakin tua saja." timpal Kyungsoo tersenyum jahil.
"Eyy... Tapi aku masih terlihat tampan bukan." ujar namja itu.

[2] Dear Kyungsoo [END-REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang