********
"mata lo minta ditusuk pake garpu? kita itu harus hormatin yang berjilbab bego'! karena mereka itu berusaha menutup auratnya!" ucap stevan datar, reza hanya ber'Oh'ria.
"stev?" panggil reza
"hm?"
"lo beneran suka sama aisyah? lo tau kan apa akibatnya?"
"gue juga gak tau! secara gue sama dia itu beda. dan gue gak mau kejadian 3 tahun yang lalu terulang kembali." gumam stevan pelan tapi masih dapat didengar oleh reza.
'sorry stev, jujur gue juga sayang sama aisyah dan gue bakal berusaha buat dapetin dia. meskipun gue bakal dibenci ama lo nantinya.' batin reza sembari menatap lekat-lekat stevan yang kini mulai risih karena reza menatapnya seperti itu.
"ngapain sih lo rez natap gue kayak gitu? jangan-jangan lo homo yah? duh tapi sorry yah rez gue gak napsu ama lo" panik stevan membuat reza memutar bola matanya malas meladeni ucapan stevan.
"gue juga gak napsu kali' sama lo! emang gue apaan bisa suka sama lo?" ucap reza datar dan berlalu pergi entah kemana, membuat stevan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"tumben dia datar biasanya juga berbunga-bunga? ah au ah gelap" gumam stevan sambil menyeret kakinya pergi entah kemana.
(Skip➡➡)
********
seorang gadis berjilbab putih, aisyah terlihat sedang mengaduk-aduk minumannya sambil menatap kosong makanannya.
"DOR!!!!" teriak seseorang dibelakang aisyah membuat aisyah berjingkat kaget, sedangkan seseorang tadi hanya tertawa melihat wajah konyol aisyah.
"ih!! rere lo gila apa? gue kaget tau! kalau ntar gue jantungan gimana? kalau gue meninggal mendadak gimana? kan gue masih belum kawin sama kak stevan.....oops!" cerocos aisyah pada rere namun dirinya keceplosan saat mengatakan ingin menikah dengan stevan.
"ciye yang suka sama kak stevan? uluh kayaknya ada yang fall in love nih? ehem gue doain deh lo bisa jodoh sama kak stevan" ucap rere dan diamini oleh aisyah. mereka puk terus bercanda,mengobrol dan membahas tentang panti asuhan milik aisyah dan berencana akan kesana untuk menjenguk warga panti.
"oh ya ais? ntar jadi kan kita ke panti? gue udah lama gak kesana." tanya rere membuat aisyah hanya mengangguk.
saat akan meminum jus alpukatnya tiba-tiba gelas itu ditarik paksa dari tangan aisyah membuat aisyah mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa yang sudah mengambil minumannya, dan ternyata itu adalah lisa cs.
"haus? nih gue kasih minum" ucap lisa sinis dan menyiram tubuh aisyah sehingga membuat baju dan jilbabnya menjadi berwarna hijau. hal ini membuat aisyah ataupun rere menggeram marah. mata aisyah menggelap karena amarah.
'PLAK'
satu tamparan melayang ke pipi lisa membuat lisa terhuyung kebelakang hingga terjatuh, membuat semua orang termasuk stevan cs melongo, aisyah berusaha mengontrol emosinya sehabis menampar lisa sedangkan rere menghampiri aisyah agar tidak bertambah emosi.
"ais istighfar! lo tahan nafsu lo supaya setan gak membuat lo semakin menyesal" bisik rere sembari menarik aisyah untuk menjauh dan pergi dari sana.
"nih buat ngelap darah lo. maafin gue karena udah nampar lo, tapi gue gak bermaksud. assalammualaikum" ucap aisyah dan memberi sapu tangan pada lisa lalu pergi bersama rere. stevan cs kecuali rizky masih melongo takjub pada keberanian aisyah.
"sumpah demi apa itu aisyah?" tanya reza
"ya ampun bidadari gue berani banget! OMG!" teriak stevan
"yeay akhirnya sisi lakinya keluar" ucap mario sambil mengangkat kedua tangannya, membuat reza dan stevan mendelik pada mario sedangkan mario hanya nyengir saat mendapat tatapan membunuh dari kedua sahabatnya.
"kayaknya gue salah ngomong yah?" tanya mario
"lo kapan sih pinternya?" ucap rizky
"terus maksud lo apaan ngatain lakinya aisyah keluar? orang daritadi gue disini." sahut reza
"apa lo bilang rez? lo lakinya aisyah? hello? ngaca dong! emang aisyah mau punya laki ngeres kayak lo? yang pantes itu gue!" celetuk stevan membuat reza beradu mulut dengan stevan. kedua pemuda itu terus berdebat dan tak mau saling mengalah membuat rizky dan mario jengah.
"riz? lo boring gak? kita keruang uks aja yuk? kan enak tuh sambil tiduran." tawar mario dan hanya diangguki oleh rizky, setelah itu keduanya pergi meninggalkan kedua teman idiot mereka.
#15 menit kemudian...
"lo gak capek apa rez debat ama gue? secara kan gue ganteng" ucap stevan membuat reza memutar bola matanya malas.
"gak nyambung ogeb!. loh? rizky sama mario mana?" tanya reza panik hingga membuat stevan juga panik.
"mana gue tau? udah ayok lo cari gue bantu liatin." jawab stevan, reza hanya mengangguk setuju namun sedetik kemudian melotot tak terima bahwa stevan hanya membantu melihat.
"eh semvak firaun! mana bisa ketemu kalau lo cuma bisa liatin gue tanpa bantu gue? lo lama-lama bikes tau stev!" sinis reza. stevan mengerutkan keningnya heran pada kalimat terakhir reza
"bikes? apaan tuh rez? oh gue paham lo mau main sepeda yah? ya udah main aja gue bantu liat aja, ntar kalau lo capek balik kesini aja." ucap stevan polos sambil tersenyum pada reza yang wajahnya sudah menahan amarah bercampur gregetan pada stevan.
"AAAAAAAA............STEVAN LO KAPAN SIH PINTERNYA? LO ITU BULE PALING OGEB YANG PERNAH GUE TEMUI! BIKES ITU BUKAN SEPEDA! TAPI BIKIN KESEL!" pekik reza sambil menghentak-hentakkan kakinya.
"yang ogeb itu lo vangke'! udah tau gue bule ogeb malah lo ajakin main kata gimana sih lo?" ucap stevan santai dan berlalu pergi.
"iya juga yah. ini artinya gue yang ogeb dong? aelah gapapa gue ogeb yang penting gue ganteng." ucap reza pada dirinya sendiri.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Religion.
RomanceWarning : cerita ini gk sepenuhnya religius karena penulisan secara spontan alias tanpa berpikir terlebih dahulu, apabila kalyan masih pengen baca ya gapapa cuma level cringe-nya bener-bener wow sekali:) [COMPLETED] ini bukan hanya tentang kau dan a...