Part: 5

1.9K 81 0
                                    

dia hanya ditakdirkan untuk menjadi milikku, bukan milikmu! dan ingatlah selalu kata-kataku ini.

~Luvena chiquita~

seorang pemuda terlihat tengah gelisah didalam kamarnya. ia adalah stevan, putra dari charles fernando dan maria brittany. stevan duduk dipinggir ranjangnya sambil memeluk bantal tidurnya yang tertutup kain berwarna hitam polos begitupun warna seprai ranjangnya.

ia memikirkan kejadian disekolah tadi pagi saat dimana tangannya sendiri memukul sahabat kecilnya. stevan dan reza sudah bersahabat sejak kecil, waktu itu mereka berdua sama-sama nakal dan jahil. mereka bertemu karena dikejar-kejar oleh orang gila yang mereka jahili, sejak saat itulah mereka berdua bersahabat hingga sekarang. sewaktu sekolah menengah pertama mereka sama-sama menyukai wanita yang sama, namun gadis itu lebih memilih terjebak dalam cinta beda agama bersama dengan stevan, sedangkan reza? ia hanya bisa mengalah karena gadis itu sudah memilih stevan dan dirinya pun merelakan gadis tersebut kepada stevan.

"arghhhh......" teriak stevan frustasi, ia masih tak menyangka kalau selama ini reza selalu mengalah dalam segala hal termasuk merelakan aisyah untuk dirinya.

frustasi karena perasaannya yang tak menentu ia pun berniat pergi ke suatu tempat untuk menenangkan pikirannya yang kalut. saat ini ia hanya memakai jaket berbahan parasut berwarna hijau yang dipadukan dengan kaos oblong berwarna putih serta celana panjang dengan robekan dikedua lututnya. tak lupa ia mengambil iphone dan kunci motornya lalu berjalan keluar untuk menuruni anak tangga.

tiba-tiba ada wanita paruh baya berwajah cantik meskipun umurnya sudah puluhan tahun. wanita itu tersenyum hangat pada stevan, sedangkan stevan menanggapinya dengan wajah datar dan mendengus kesal. ia benci jika harus bertemu wanita yang ada didepannya yang notabennya adalah ibu kandungnya sendiri yaitu nyonya maria brittany.

"how are you son? and where are you going? do you not miss...."

"i never miss you! why i must miss you? who are you?" potong stevan membuat ibunya merasa tidak dihargai oleh anaknya sendiri. ia dan suaminya yaitu charles sangat paham kalau stevan seperti ini karena dia kurang kasih sayang dari mereka berdua. dirinya berpikir kalau stevan bergelimangan harta akan membuat hati anaknya senang, namun ia dan suaminya salah karena telah berpikir seperti itu.

"apa maksudmu? aku ini ibumu stev. dan apa maksudmu kalau kau tidak merindukanku? aku...."

"terserah." jawab stevan singkat dan dingin lalu pergi begitu saja sambil menghiraukan teriakan ibunya yang memanggil namanya. namun jauh dilubuk hati stevan ia tak tega melakukan itu pada wanita, terutama wanita itu adalah ibunya namun mau bagaimana lagi? ia sudah terlanjur benci dengan keluarganya sendiri karena lebih memilih harta daripada anak kandungnya sendiri.

(skip>>>>>>)

🌅🌅🌅🌅🌅🌅🌅

Stevan berjalan pelan dan duduk dibangku taman yang berhadapan langsung dengan pantai yang kini ombaknya menghantam karang yang tidak terlalu besar. dirinya menghela nafas sembari menghiraukan tatapan memuja dari para gadis lain untuk dirinya, karena merasa risih ia pun menutup matanya.

angin pantai yang begitu lembut, menerpa permukaan kulit stevan sehingga membuatnya semakin betah berada disana. ia tak menyadari bahwa sedari tadi ada seorang gadis berambut coklat dengan pakaian berwarna hitam tengah menatap intens dirinya. gadis itu tak tahan untuk tidak tersenyum saat menatap stevan, dengan langkah cepat ia pun berjalan kearah stevan dengan menutupi wajahnya menggunakan masker dan juga kacamata hitam.

Different Religion.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang