Part: 29.

815 50 5
                                    

aisyah duduk termenung dibalkon kamarnya, senyum itu perlahan muncul dibibirnya yang tipis. gadis itu tengah memikirkan nando yang bertekad ingin mengingat masa lalunya, pria itu mengaku bahwa setiap dirinya melihat aisyah bersama mario ataupun reza hatinya selalu panas.

'hem...untuk saat ini hubungan gue sama nando baik-baik aja, tapi.....' pikir aisyah. aisyah cemas jika nando tak bisa mengingatnya maka laki-laki itu akan hidup dan menikah bersama lisa, teman semasa sma mereka.

lisa bukanlah gadis sombong biasa perempuan itu sangatlah licik dan akan melakukan apa saja demi mendapat apa yang dia inginkan.

"mikirin nando?" tanya seseorang tepat disebelah aisyah, aisyah mengangguk tanpa sadar. kemudian ia merasa bulu kuduknya merinding dan segera menoleh kesumber suara itu berasal.

'PLAK'

"aduh sakit!" erang seseorang itu saat merasakan sakit yang menjalar dipipinya karena aisyah menampar pipinya sedikit keras.

"ngapain dan sejak kapan lo dikamar gue?" tanya aisyah galak membuat orang tadi menggerutu.

"tawarin minuman kek orang baru datang langsung digampar, kejam banget" gerutu orang itu dengan kesal, membuat aisyah malas dan meninggalkan yoga.

"eh...eh lo mau kemana? aisyah! AISYAH!!!nfjidisjfjjj-_-" teriak yoga namun tak sedikitpun digubris oleh gadis berpakaian piyama dengan hijab instannya.

"kenapa syah si yoga?" tanya rere yang melihat gadis itu tengah membuka kulkasnya dan mencari air putih lalu dengan perlahan ia meminumnya.

"gue dianiaya sama aisyah." jawab yoga dengan wajah sok sedih.

'yang ditanya siapa yang jawab siapa?' pikir aisyah dan rere yang kini saling berpandangan.

"lo mikirin hal yang sama kayak gue?" tanya aisyah pada rere dan gadis itu hanya mengangguk.

"dasar jomblo!" ucap aisyah dan rere bebarengan pada yoga yang kini mendelik kesal dan mengelus dada bidangnya bertanda bahwa ia harus sabar.

"gue heran kenapa jomblo selalu aja dibully padahal kan gue gak salah apa-apa" gumam yoga lalu beranjak pergi darisana meninggalkan aisyah dan rere yang tengah tertawa melihat ekspresi mengenaskan wajah yoga.

aisyah pun berjalan kembali kekamarnya dan menguncinya karena takut jika yoga akan masuk lalu mengganggunya lagi. pemuda itu sekarang menginap disini karena rizky harus menghadiri rapat diperusahaan ayahnya dan kemungkinan bahwa ia akan lembur dan pulang larut malam.

aisyah berjalan pelan menuju meja belajarnya dan merenung disana seraya memegang kalung pemberian nando beberapa tahun yang lalu.

hati aisyah terasa mencelos saat mengetahui pria yang dicintainya harus kehilangan ingatannya saat masih dijerman dan fakta yang lebih menyakitkan adalah saat mengetahui bahwa pria itu menjalin hubungan dengan lisa.

aisyah membuka buku kecilnya dan mulai menumpahkan semua rasa yang terus berkecamuk dihatinya.

dear, diary.

aku senang dia kembali kesini, aku senang dia sudah sehat dan normal, aku senang karena masih diberi kesempatan untuk dapat melihatnya.

tapi sayang aku tidak senang saat ingatannya justru harus hilang entah kemana. kuakui jika aku masih mencintai dan mengharapkannya tapi entahlah rasa kecewa ini seakan-akan menutupi perasaanku yang mencintai dan merindukannya.

lantas aisyah pun menutup bukunya dan segera beranjak dari sana ingin tidur.

*****

Different Religion.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang