*******
aisyah sedari tadi berguling-guling di kasurnya dan menatap bimbang ponselnya. ia takut nando marah dan sakit hati karena ucapannya karena telah mencela nando seenak mulutnya.
"duh.....kenapa gue yang bingung sih? kan itu emang kenyataan!" ucap aisyah pada dirinya sendiri. hati dan pikirannya berdebat seakan-akan memiliki raga sendiri.
aisyah pun berjalan keluar kamarnya dan mendapati bahwa ia sendirian dirumah karena saat ia mencari rere dan rizky, mereka berdua ternyata tidak dirumah melainkan pergi berkencan.
aisyah mendengus pelan setelah melihat isi memo yang ditempelkan di pintu kulkasnya. aisyah mengambil jis jeruk dari kulkasnya dan menuangkannya kedalam gelas berukuran sedang lalu meminumnya secara perlahan.
"alhamdulillah....." syukur aisyah setelah meminum jusnya tadi. perutnya terasa lapar dan tidak ada satupun bahan makanan dikulkas miliknya.
ia pun memutuskan untuk pergi ke minimarket dan restoran cepat saji untuk sekedar makan, karena dirinya sedang malas memasak.
"ganti baju gak ya??? alah gak usah deh! kan gue udah cantik walaupun pakek baju sederhana hihihi....." gumam aisyah dengan kepercayaan diri yang tinggi. namun sesaat kemudian ia sadar, kenapa tingkat percaya dirinya sama dengan nando?.
oh yah, dirinya hampir lupa bahwa ia memiliki masalah yang cukup serius dengan nando.
dimana saat pulang sekolah tadi mulutnya dengan kurang ajarnya malah berburuk sangka pada nando, aisyah menyesal namun bagaimana lagi? nasi sudah menjadi bubur.
"ahh......bunda!!!! aisyah bingung." teriak aisyah frustasi karena teringat kejadian sepulang sekolah tadi.
"mendingan gue isi perut aja! nih otak gue gesrek paling juga gara-gara belum makan." gumam aisyah dan pergi berjalan menuju garasi. setelah sampai digarasi aisyah mengambil sebuah helm dan juga tak lupa memegang kunci sepeda motor matic yang akan dia bawa.
aisyah mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan sedang. setelah sampai direstoran cepat saji ia turun dan membuka helmnya setelah memeriksa bahwa pakaiannya rapi ia pun masuk kedalam, disambut hangat oleh pelayan yang ada disana.
ingatan aisyah kembali berputar kekejadian beberapa tempo minggu yang lalu tentang dimana saat dirinya berada dicafe sebelah kanan restoran yang kini ia injak.
aisyah menggelengkan kepalanya dan masuk kedalam restoran untuk mengisi perutnya yang lapar dan berusaha menghindari ingatan masa lalunya yang pahit.
'semua masa lalu emang indah, tapi gak selamanya gue harus terperangkap! mulai hari ini gue harus terbiasa dengan tempat-tempat yang pernah jadi kenangan antara gue dan stevan.' pikir aisyah setelah memesan makanan dan duduk dikursi dekat jendela.
aisyah menatap pemandangan kota dari dalam dengan pandangan yang mulai menajam. banyak orang-orang disekitarnya menatapnya heran,bingung,takjub,tak peduli dan lain-lain. toh yang ditatap juga tidak akan peduli.
"selamat malam mbak......ini pesanannya selamat menikmati." ucap seorang pelayan. suara hangat dan lembut tersebut mengintrupsi aisyah untuk menatapnya dan mengucapkan terima kasih.
aisyah memakan makanannya dalam diam dan sesekali menatap layar handphone-nya yang kini menampilkan sebuah aplikasi instagram.
saat tengah asyik-asyiknya melahap makanannya tiba-tiba terdengar suara teriakan memanggil namanya, aisyah pun reflek mencari-cari sumber suara dan menemukan nando tengah tersenyum padanya tak lupa dengan nampan berisikan makanan dan minuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Religion.
RomanceWarning : cerita ini gk sepenuhnya religius karena penulisan secara spontan alias tanpa berpikir terlebih dahulu, apabila kalyan masih pengen baca ya gapapa cuma level cringe-nya bener-bener wow sekali:) [COMPLETED] ini bukan hanya tentang kau dan a...