21

67 10 108
                                    

“LIBURAAAAANNNN!!”

Suasana sekolah sangat ramai. Semua murid bersorak menyambut libur musim dingin yang sangat mereka nantikan. Banyak murid bergerombol, membicarakan rencana libur akhir tahun mereka. Liburan akhir tahun adalah liburan yang paling menyenangkan, terutama untuk murid-murid kelas tiga yang dibebaskan dari semua tugas dan soal latihan sampai tahun baru.

Di taman, Kai dan yang lain duduk bergerombol membicarakan rencana libur akhir tahun. “Kita akan merayakannya di pusat kota seperti tahun lalu, kan?” sahut Sho, “bagaimana kalau tahun ini kita merayakannya di tempat lain?” “Kyoto!” sahut Kaede bersemangat, “kalau kita kesana, Haru-Chan akan bergabung dengan kita.”

“Bagaimana kalau dia saja yang kita undang kemari?” tanya Hokuto.

“Ck, kau ini benar-benar kurang usaha,” ucap Kaede, “kita saja yang kesana.”

“Lagipula, belum tentu Haru-Chan mau datang ke Tokyo,” sahut Kishi.

Kai menatap Kishi, dia menghela napas dan menatap catatannya di meja. Benar kata Kishi, belum tentu Haru mau datang ke Tokyo. Haru sudah terlihat senang disana, dia tidak akan mau datang ke tempat yang mengingatkannya dengan semua kejadian tidak menyenangkan itu. “Aku setuju dengan Kishi,” ucap Jesse, “belum tentu dia mau datang kemari. Mungkin tahun ini kita rayakan saja disana. Kudengar pesta akhir tahun di Kyoto juga tidak kalah seru dengan disini.” “Kalau begitu, aku juga akan mengajak nenekku,” ucap Ren, “aku tidak mungkin meninggalkannya sendirian.”

“Pas,” ucap Shori, “disana nenekmu bisa menemani Nenekku dan Haru-Chan.”

“Jadi semua sudah se… ah tunggu, ponselku berbunyi,” Kai merogoh sakunya, dia melihat nama Kento di layar ponsel. “Ada apa, Nakajima-Kun?” tanya Kai menjawab panggilan Kento.

‘…’

“Hm? Ah, kita semua akan datang ke Kyoto dan merayakan pesta akhir tahun disana,” jawab Kai sambil menatap teman-teman lain yang serius menatapnya.

‘…’

“Lho memangnya kenapa?”

‘…’

“Ah,” Kai tampak terkejut, yang lain semakin penasaran dengan apa yang diucapkan Kento. “Baiklah, aku akan memberitahu yang lain,” ucap Kai, “jaa.” Kai menatap yang lain, dia berucap, “Kata Nakajima-Kun, kita akan merayakan pesta akhir tahun disini. Dia akan bergabung dengan kita, dan Haru-Chan juga ikut.”

“Maji?” sahut Taiga terkejut, “eh tunggu, kau yakin soal itu?”

“Dari nada bicaranya, sepertinya dia serius,” ucap Kai.

Hokuto menoleh, dia melihat Myuto bersama Erina sedang asyik mengobrol di kejauhan. “Apa menurutmu kita juga harus mengajak Morita-Kun dan Hanazawa?” “Tidak usah,” sahut Shori cepat, “kau mau memecah perang, ya?” “Lagipula, Morita-Kun akan menghabiskan akhir tahun bersama pacar kesayangannya itu,” sahut Hagiya, “dia tidak akan bergabung dengan kita tahun ini. Dan mungkin untuk tahun-tahun berikutnya.”

Semua terdiam seketika. “Kenapa aku jadi sedih, ya?” ucap Sora, “kasihan Haru-Chan. Dia pasti sangat terluka.” “Aku berharap mereka berdua putus, kalau perlu Hanazawa itu menyingkir jauh-jauh dari tempat ini,” ucap Kaede ketus. Kishi dan Sho mengangguk mengiyakan ucapan Kaede.

Kai menatap ponselnya, sementara yang lain ribut sendiri membicarakan soal rencana liburan akhir tahun. Ini memang aneh, mengingat Haru tidak akan mau berhubungan dengan orang-orang yang dibencinya, bahkan untuk datang ke tempat yang sama pun dia tidak akan sudi. Ah, mungkin atmosfir dan kehidupan disana mengubah pola pikirnya. Bisa saja teman-teman Haru yang baru itu membuatnya sedikit lebih dewasa. Kai menghela napas, dia menoleh dan melihat Jinguji berjalan menjauhi yang lain sambil memainkan ponselnya.

Love, Love, Love (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang