Cara melangsingkan badan dalam waktu satu hari'
Mata cewek itu menatap laptopnya dengan teliti mengetik kata kunci seperti di atas. Ia merasa badannya sudah seperti badak bengkak! ya walaupun kenyataannya tidak, sih.
Maklum saja, ia habis menyelesaikan masa liburannya. Tepatnya liburan semester. Dan sialnya besok sudah mulai masuk sekolah seperti biasa. Jadi, kebiasaan memakan banyak kalori di saat liburan membuatnya pusing tujuh keliling jika sudah mau kembali bersekolah. Yah namanya saja cewek, apa-apa merasa kurang. Kurang langsing lah, kurang putih lah, kurang tirus lah, kurang kasih sayang dari doi lah. eh?
Mata dengan bulu mata yang lentik milik cewek itu terus saja memandangi laptopnya dengan tangannya yang terus saja menscroll ke bawah. Mirip kalo lagi stalkerin mantan harus sampai bawah.
Mulutnya bergumam pelan sambil membaca artikel di laptopnya "Hari pertama, kamu cukup memakan sayur-sayuran saja-- Gila apa?!? dipikir gue kelinci??" gelaknya dengan mata yang sedikit melotot namun tak urung ia kembali membaca artikel tersebut.
"Hari kedua, kamu cukup memakan buah-buahan atau jus buah-- Ngejus mulu malah kembung perut gue, ini artikel gimana, sih?" tanyanya sedikit jengkel pada dirinya sendiri.
"Hari ketiga, ini hari dimana kamu bahagia" senyum menghiasi bibirnya setelah membaca bagian ini. Sepertinya sih, tips selanjutnya ini lebih masuk akal.
"Di hari ketiga, kamu boleh memakan nasi" senyum di wajah cewek itu semakin melebar menghiasi wajah cantiknya.
"Tiga sendok." senyuman di wajahnya tergantikan dengan rasa kesal sehabis selesai membaca tips yang ketiga. Ditutupnya laptop itu dengan kesal.
Sebut saja cewek ini, Dita.
Dita Amania. Salah satu siswi di SMA Angkasa yang di segani. Pembully? Primadona? Bukan. Bukan itu jabatan Dita di sekolah yang membuat ia di segani, terutama oleh para cowok. Ia hanya siswi biasa yang beda dari siswi kebanyakan.Bermodal wajahnya yang cantik--tidak membosankan, dan kepintaran yang ia punya. Juga pawakannya dalam menghadapi cowok yang terkesan sedikit jual mahal membuat ia memiliki level lebih tinggi di mata cowok SMA Angkasa di bandingkan siswi yang lain yang memang mempunyai wajah cantik tapi tidak menghargai dirinya sendiri, sebut saja seperti kecentilan, caper sana sini dan banyak lagi.
Ia memang jual mahal. Tapi bukan berarti mantannya sedikit. Terhitung empat cowok mantannya dalam kurun waktu dua bulan terakhir. Bukan playgirl. Putus lalu tumbuh yang baru lagi, wajar bukan?
Dita memutar badannya menjadi tengkurap. Ia menopang dagunya. Melihat ke arah jendela, ia bersyukur masih bisa melihat bintang di langit kota besar ini. Tujuan lainnya selain ingin melihat bintang lewat jendela kamarnya ialah berharap mendapat mukjizat dari Sang Kuasa agar di kuruskan badannya saat ini juga.
Tenang.
Satu kata itu yang mendominasi perasaannya saat ini. Ia ingin melupakan permasalahan badannya 'yang menurutnya gendut--oh jangan terlalu frontal, terlalu berisi sedikit' sejenak.
Sampai akhirnya ponselnya berdering,
Faldi : Good night, babe ❤️
Bukan. Bukan tenang yang mendominasi perasaannya saat ini setelah membaca line dari orang berusername Faldi itu. Melainkan kebingungan.
Bingung, mengapa Faldi mengirimnya pesan seperti ini? pake embel-embel babe pula! mana pake emoticon love manja!
Dita terduduk dari posisinya yang semula tengkurap dengan tangannya yang masih menggenggam ponsel.
Ini salah. Seharusnya ia tidak membuka pesan itu, sehingga Faldi tidak tahu apakah Dita me-readnya atau tidak.
huh. Tapi Dita sudah terlanjur membuka isi pesannya. Semestaaaa
Dita menaruh ponselnya di tengah kasur. Berlagak tidak peduli dengan pesan barusan. Ia kembali tengkurap, sesekali ujung matanya melirik ponselnya.
Tiga puluh menit berlalu.
Namun ponselnya tak berdering lagi.
Dita terduduk kembali. Mengececk ponselnya. Benar. Tidak ada lagi pesan yang masuk kecuali pesan grup alay yang di buat teman-temannya.Dita menimang-nimang ponselnya, bibirnya ia gigit kecil. Entah memang yang di rasakannya saat ini memang aneh. Ia ingin membalas pesan dari Faldi itu.
Dita membuka kembali obrolan chat Faldi.
Namun, pergerakan tangannya terhenti saat satu pesan dari Faldi muncul kembali setelah tiga puluh menit berlalu,
Faldi : Sorry, salah kirim.
Dan sialnya pesan itu sudah di read oleh Dita untuk yang kedua kalinya.
Tidak butuh waktu lama, Dita langsung mengunci ponselnya lalu ia lempar kembali di tengah kasur. Tentu saja. Kepalanya ia tenggelamkan ke bantal untuk meredam teriakan kekesalannya pada pesan yang masuk barusan.
"Argghhhh! Cuma salah kirim!!!!!!"
***
Ya! akhirnya gue publish juga haha
Ini cerita baru ya guys 😝
Semoga kalian suka! ❤️see you next part 💞
KAMU SEDANG MEMBACA
Faldita (On Going)
Teen FictionFaldi emang suka banget bikin Dita ngendas - ngendus kaya banteng. "Lo lupa sama kalimat lo sendiri kalo lo gak ada rasa sama gue? Bagian mana kalo gue nyakitin lo?" "LO NINGGALIN GUE!!!!" "Gue ninggalin lo yang gak ada rasa ke gue. Salah?" © 2017...