"Makanya, kalo di bilangin pacar tuh di dengerin."
Dita yang baru saja sadar pun mengerutkan dahinya bingung.
Pacar? Kan kemarin gue baru putus, Batin Dita.
"Gue gak ada pacar ini,"
Faldi terkekeh menunjuk dirinya sendiri "Terus gue lo anggep apa dong?"
Butuh beberapa menit Dita memahami kalimat yang di utarakan Faldi barusan.
Dita memalingkan wajahnya "Gue bukan pacar lo!"
Faldi yang melihat itu tersenyum.
Perihal Faldi akan membawa Dita ke apartemennya tentu saja Faldi hanya berbohong. Ia membawa Dita ke uks.
"Nih, lo minum. Supaya gak dehidrasi."
Dita hanya memandangi gelas yang di pegang Faldi tanpa minat untuk meminumnya membuat Faldi berkata "Kenapa? pengin gue bantuin minumnya?"
Dita masih diam. Sesungguhnya ia masih pusing sehingga malas untuk berkata apa-apa lagi.
Melihat Dita yang diam saja membuat Faldi bergerak untuk meminum air di gelas yang ia pegang. Namun Faldi tidak menelan habis air itu, melainkan tetap ada di dalam mulutnya sehingga pipinya menggembung lucu.
Faldi menggerakkan kepalanya memberi isyarat yang tidak di mengerti oleh Dita. Lama dengan posisi itu, akhirnya Faldi menelan air yang ia tahan di dalam mulutnya itu dan bersuara "Maksud gue, lo buka mulut lo. Ntar airnya gue salurin lewat mulut gue. Gampang kan? jadi lo nggak usah capek capek buat megang gelasnya." ucap Faldi lancar dengan satu tarikan nafas.
Dita melongo. Makin pusing saja kepalanya mendengar penuturan absurd Faldi. Secara tidak langsung, mulutnya dan mulut Faldi jadi bersentuhan dong? Najis! mana sudi!
"Gue bisa minum sendiri."
Faldi mengangguk dan membantu Dita untuk duduk.
Lalu Dita meneguk air itu.Faldi menatap Dita dengan tatapan yang tidak bisa di artikan "Lo gak penasaran siapa yang gantiin baju lo ini?"
Sedetik setelah Faldi mengucapkan kalimat itu, Dita menyemburkan airnya tepat di wajah Faldi.
Faldi mengusap sayang wajahnya "Busetdah,"
Mendadak hilang pusing yang di rasakan Dita. Dadanya naik turun, "NGAPAIN BAJU GUE DI GANTI!? SEINGET GUE TADI TUH BAJU GUE GAK BASAH-"
Faldi meletakkan jari telunjuknya di depan bibirnya mengisyaratkan Dita untuk diam.
"Sssstttt, baju lo tadi lumayan basah kena keringat lo. Sorry, tadi gue nendang bolanya meleset bikin lo ping-"
Dita memotong "GUE GAK PEDULI SIAPA YANG NENDANG BOLANYA. YANG PENTING SIAPA YANG GANTIIN!?"
Faldi menyeringai matanya mengedip jahil.
Dita memukul-mukul lengan Faldi yang tidak berefek sakit pada Faldi.
"SERIUSAN IH SIAPA, FALDI!!???"
Faldi tertawa menghindari serangan Dita, ia memegang kedua tangan Dita yang tadi memukul lengannya.
Ucap Faldi lembut "Tadi Bu Ine yang gantiin,"
"SERIUS KAN?"
Faldi mengangguk menampilkan seringainya lagi "Gue cuma kedapetan ngintip dikit pas-"
"ALLAHUAKBAR FALDI!!!????"
***
Bel pulang telah berdering tanda usainya pelajaran. Banyak siswa siswi langsung pulang menuju kerumah atau hanya sekedar minggir di cafe dekat sekolah hanya untuk berkumpul.
KAMU SEDANG MEMBACA
Faldita (On Going)
Teen FictionFaldi emang suka banget bikin Dita ngendas - ngendus kaya banteng. "Lo lupa sama kalimat lo sendiri kalo lo gak ada rasa sama gue? Bagian mana kalo gue nyakitin lo?" "LO NINGGALIN GUE!!!!" "Gue ninggalin lo yang gak ada rasa ke gue. Salah?" © 2017...