"Geser dong geserr"
"Ah tuhkan! gue IPA lagi nih! Nggak bisa apa gue pindah ke IPS!?!?"
"Kenapa sih nama gue selalu di absen pertama?!?!"
Dita mengabaikan pekikan murid yang bergerombol di depan mading kelas.
Ia tengah menerobos kerumunan yang ada di depannya. Matanya yang bulat jernih mencari namanya di daftar pembagian kelas. Ia baru saja menikmati liburan semester kalau kalian lupa.Gumamnya "Dita dita dita nah ketemu!"
Kelas 11 IPA 2.
Ia tersenyum tiga jari, merasa cukup bangga karena kelas itu berisi siswa-siswi yang cukup pandai. Namun senyumnya perlahan luntur ketika ia melihat ada nama Faldi Fergiantara. Absen 19. Jadi, ia sekelas dengan Faldi? Faldi Fergiantara? Cowok petakilan itu? Cowok yang semalam salah mengirimkan pesan?
Oh god;;;;;;
Memangnya Faldi pandai hingga masuk di kelas IPA 2 itu?
Dita mendengus malas. Ia rasa ini pembohongan publik.
Ia keluar dari kerumunan yang sesak itu, mengeluarkan ponsel untuk menghubungi Mira, sahabatnya.
"Lo dimana?"
"Masih di kantin, hehe. Duh bentar sayang ini temen aku telpon. Sorry Dit, ini kak Tian nempel mulu gue gak boleh kemana mana ish"
Dita jadi membayangkan nempel seperti apa yang di maksud Mira. "Buruan kesini,"
"Iya iya ini otw, sabar napa"
Dita mendengus malas, mading semakin ramai dan mereka bersenggol-senggolan membuat Dita geram "Heh lo sadar badan dong!? Mau jatoh gue ini!?"
Siswa itu memasang muka melasnya yang sama sekali tidak membuat Dita iba.
"Yah Dit galak banget sih lo, pantes lo putus sama Rifal!"
Sedetik setelah mengucapkan kalimat itu, sepatu adidas ori Dita melayang tepat di wajahnya.
"Heh! yang mutusin itu gue ya! gue! bukan dia! inget tuh!!!"
Astaga.
Dita baru ingat sambungan teleponnya belum terputus.
"Anjir lo ya Dit, lo pikir gue gendut apa?"
Dita mengernyit "Apaan sih orang bukan lo juga. Tuh si gempal nyenggol nyenggol gue, gak sadar apa kalo dia sebelahan sama badak juga gak ada bedanya kali!"
"yee tuh mulut di kasih oli apa? Mulus banget kalo ngatain orang, heran gue"
"Lo lama banget sih, make mampir kemana? Ke turki dulu lo beli seblak?"
"Enak aja lo, gak usah ke turki di depan komplek gue juga banyak, udah deket ini gue. Sabar"
Dita menajamkan pengelihatannya mencari keberadaan Mira di tengah kepadatan siswa-siswi yang semakin bersenggol-senggol manja di depan mading.
"Hallo Dit? Hallo?"
Dita mematikan sambungan telponnya,
Ia menyentil dahi cewek di depannya ini "Sambungannya matiin bego, ngapain lo halo haloan? Orang udah selangkah di depan gue!"Mira nyengir tak berdosa memperlihatkan giginya.
"Gue masuk kelas apa?" tanya Mira dengan antusias.
Dita menunjuk mading yang ramai dengan banyak murid menggunakan dagunya "Lo cari aja,"
lanjutnya "Lo kan kecil, gampang buat nyelip,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Faldita (On Going)
Teen FictionFaldi emang suka banget bikin Dita ngendas - ngendus kaya banteng. "Lo lupa sama kalimat lo sendiri kalo lo gak ada rasa sama gue? Bagian mana kalo gue nyakitin lo?" "LO NINGGALIN GUE!!!!" "Gue ninggalin lo yang gak ada rasa ke gue. Salah?" © 2017...