15.

202 11 4
                                    

"Gue gak mau tau ya, Fal. Lo mesti akhiri ini semua!"

Faldi terduduk malas di sofa mendengarkan sahabatnya bertausiah.

"Iye ntar"

Sella memutar bola matanya jengah "Ish lo di bilangin ntar ntar mulu perasaan. Lo udah tau jawabannya kan? Yaudah apalagi?"

Faldi menautkan kedua alisnya "Ya ntar dulu lah, gue suka liat muka keselnya dia."

Sella menggeleng-gelengkan kepalanya "Sadis. Gue yang gak enak ke Dita bego! Lagian gue ogah lama lama jadi gebetan boongan lo"

Faldi menaikkan sebelah alisnya dan menyeringai "Oh jadi lo ngarep jadi gebetan beneran?"

Sedetik setelah mengucapkan itu, bantal melayang dan mendarat tepat di wajah tampan Faldi.

"NAJIS. Mana level gue ama lo? Sorry"

***

"Gue kerumah lo ya? Bosen gue disini"

"Yaudah sih, Mir tinggal kesini juga"

"Oke oke, sepuluh menit gue sampe"

Dita memutar bola matanya "Palingan juga lo ngaret"

"Hehehe, yaudah sih tunggu aja"

Tut tut tut

Dita beralih membuka galery.
Ia menggeser-geser foto.
Jempolnya terhenti tak lagi menggeser foto kala di layar hpnya ini terpampang jelas foto dirinya bersama seorang cowok di danau.

"LOH? ITUKAN FALDI!?!?"

Dita menyembunyikan hpnya di bawah bantal kala mendengar teriakan Mira barusan.

"Kok udah nyampe sih? Kata lo sepuluh menit lagi?"

Mira menyengir "Ya kan gue ngerjain lo, orang tadi pas gue telpon gue udah di depan, hehe"

Dita melengos.

Mira dengan tidak sopannya langsung berbaring di kasur Dita. "Etapi itu Faldi kan? Kok masih lo simpen?"

"Bukan" Dita menggeleng kuat.

Mira cemberut "Alah lo gak bisa boong ke gue Dit."

Dita menghela nafas.

"Iya."

Mira mengerutkan dahinya "Iya apaan?"

Dita menyentil dahi cewek di depannya ini.

"Iya itu emang Faldi, bego"

Mira manggut-manggut.

"Oh, ngapain lo masih simpen-OH GUE TAU NIH GUE TAU!" Mira yang sebelumnya berbaring kini terduduk seraya jari telunjuknya bergerak bebas di depan wajah Dita.

Mira memotong ucapannya sendiri.

Mira mencondongkan badannya dan menunjuk wajah Dita menggunakan jaru telunjuknya. "Lo masih demen sama dia?"

Dita menggeleng kuat.

"Big No"

Mira menoel-noel pipi Dita seraya tersenyum jahil "Really?"

Dita menggeleng seiringan dengan pipinya yang memerah.

Mira yang melihat itu tergelak.

"HA! YOU LOVE HIM!"

Faldita (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang