Suasana pagi masih sangat terasa.
Empat menit lagi bel masuk berdering. Hal itu tidak membuat Dita untuk lekas masuk ke dalam kelasnya, ia masih duduk santai di kursi yang memanjang dikoridor depan kelasnya.Mira masih melepas rindu bersama Kak Tian di kantin. Sebenarnya Mira dan Tian bertemu setiap hari, namun istilah melepas rindu itu selalu saja Mira gunakan jika ingin bertemu Tian.
Lebay memang.
Dita menoleh ke samping kanan, di pandangnya cowok yang sedang menggombali cewek berambut sebahu dan bergincu tebal.
"Ihhh kamu bisa aja deh yang"
Rifal tertawa menggoda seraya memainkan rambut Intan "Beneran deh yang, rambut sebahu gini kamu makin cantik"
Intan merona.
Sedetik kemudian, Rifal merangkul Intan untuk memasuki kelas.
Dita yang melihat itu berdecak "Sinting. Baru juga putus sama gue. Dua hari udah dapet yang baru. Emang dasar buaya sih,"
Dita beralih menoleh ke samping kiri, dan seketika mendengus keras.
Lengkap sudah kekesalannya di pagi ini.
"Nanti Kak Faldi jadi temenin aku pemotretan kan?"
"Iyalah pasti."
"Mama aku juga nanyain kapan kakak kerumah,"
"Nanti balik sekolah aku ketemu mama kamu, ya"
Amel tersenyum manis memperlihatkan lesung pipinya. Ia salah satu siswi yang beruntung karena bisa mengobrol dengan Faldi yang notabenya Cowok cakep bin keren bin tajir di sekolah ini. Apalagi kemarin ia juga sempat berselfie manja dengan Faldi di kantin.
Faldi menoleh pada Dita, Dita langsung mengalihkan pandangannya.
"Iyuuuh, drama banget sih."
Kemaren sama Sella, sekarang levelnya turun satu jadi ke adik kelas. Pasti tuh cewek di pelet. Iyuh. Batin Dita.
Dita melirik lagi kearah Faldi dan Amel lalu bergidik "Idih, apa banget deh sok pdkt goals,"
Dita menghampiri Faldi dan Amel.
Ia mengankat tinggi dagunya.
Berjalan dengan tampang songongnya.Tepat di depan Faldi dan Amel, Dita berjalan di tengah antara Faldi dan Amel dengan merentangkan kedua tangannya. Seakan memisahkan jarak mereka berdua.
"Minggir. Di empangan aja sana kalo mau pdkt!"
Faldi menaikkan sebelah alisnya. Amel berdecak pinggang. Jika Dita itu bukan kakak kelasnya, sudah bisa di pastikan bahwa Amel akan menjambak rambut badai Dita itu.
Gumam Amel "Untung lo cantik, Kak"
***
"OKE FINE KITA PUTUS, JANGAN HUBUNGIN GUE LAGI, JANGAN NAMPAKIN MUKA LO DI DEPAN GUE LAGI!"
Mira mematikan sambungan teleponnya dengan nafas yang tidak teratur, matanya memancarkan amarah yang memuncak, siapapun tolong jangan ajak Mira bercanda untuk saat ini.
Dita berusaha menenangkan sahabatnya ini "Udahlah Mir, lo pasti bisa lupain Kak Tian kok"
Mira mengangkat kedua tangannya ke atas "Gue gak terima Dit, gue gak terima! Se hot apa sih body Nana sampe Kak Tian tega mutusin gue!? teposan juga si Nana daripada gue! dan tadi pagi gue masih baik baik aja ya sama Kak Tian kalo lo penasaran!?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Faldita (On Going)
Teen FictionFaldi emang suka banget bikin Dita ngendas - ngendus kaya banteng. "Lo lupa sama kalimat lo sendiri kalo lo gak ada rasa sama gue? Bagian mana kalo gue nyakitin lo?" "LO NINGGALIN GUE!!!!" "Gue ninggalin lo yang gak ada rasa ke gue. Salah?" © 2017...