Di minggu pertama masuk sekolah setelah liburan semester, jarang guru-guru memasuki kelas atau mengisi pelajaran. Biasanya hanya guru killer yang rajin memberi materi di minggu-minggu pertama seperti saat ini.
Dan yang kelas Dita alami sekarang ini adalah Free.
Bu Nur tidak masuk.Yiha. Semua murid sudah berhamburan keluar kelas, dan sisanya bersemedi dengan ponsel di pojok kelas. Biasanya para cowok yang bersemedi di pojok kelas mengamati ponsel itu. Ah kalian sudah pasti tahu apa yang mereka lihat."Bola basket gue kalah gede anjeng!"
"Gak asik, ah! gak kebuka semua,"
"Yokkk hisep terus sampai mampus!!?"
"Argh ternodai mata suci gue nontonin beginian!"
Abaikan saja seruan teman Dita yang cowok itu saat serius memandangi ponsel di pojokan.
Mira menyenggol lengannya "Si Faldi sekelas sama kita kan?"
Dita mengangguk dengan wajahnya yang menunjukkan kekesalan, "Sumpah ya, dari sekian banyaknya murid di sekolah ini. Kenapa harus dia sih yang sekelas sama kita? Heran gue,"
Mira menaikkan sebelah alisnya "Ya bisa aja kali, lo pms deh kayanya. Sensi mulu dari tadi."
Dita memutar bola matanya "Ya gimana gak sensi? asal lo tau semalem dia salah kirim chat!"
Mira menghentikan langkahnya, ia menaruh perhatian penuh menatap Dita "Siapa? Faldi? Apa isi chatnya?"
Dita mendorong dahi Mira menggunakan tangannya "Yee penasaran kan lo?"
"Udah buruan! apaan isinya?"
Dita memberikan ponselnya guna Mira melihat sendiri apa isi chat yang salah kirim itu.
Setelah membaca, Mira tak kuasa menahan tawanya.
"HAHAHAHAHA bego sumpah! ini lagi lo ngapain read?"
Dita mengambil paksa ponselnya "Udah lo diem aja! males bahas gue udah ayo buru ke perpus. Gue mau minjem novel"
Mira mengusapkan tangannya di wajah Dita "Ye mau baca novel mah beli, malah minjem"
"Suka suka gue ya,"
Sepanjang mereka berjalan di koridor, banyak tatapan-tatapan kagum yang di tujukan pada mereka. Bukan, mereka bukan primadona sekolah, namun kecantikan Dita dan Mira tak kalah cantiknya dengan primadona sekolah mereka, Sella.
"Anak kelas laen pada keluar semua ya? Emang gak ada guru sama sekali?"
Dita mengendikan bahunya "Pikniknya kurang kali"
Tiba di perpustakaan, Dita langsung ke rak novel untuk memilih novel mana yang menarik perhatiannya.
"Eh ada si bogel,"
Dita menoleh ke kiri dan seketika melengos. Tanyanya ketus
"Ngapain lo disini?"Faldi menyengir mengambil dengan asal buku di depannya, "Belajar,"
Dita melihat ragu buku yang di pegang Faldi. "Lo yakin?"
Faldi mengangguk mantap masih dengan senyuman di wajahnya.
Dita menunjuk buku yang di pegang Faldi menggunakan dagunya "Kebalik."
Faldi meringis dan menaruh asal buku itu.
sial malu banget gue, batin Faldi.
Saat Dita hendak berbalik berniat untuk keluar dari perpus, Faldi dengan cepat mencekal lengannya membuat Dita berdecak sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Faldita (On Going)
Teen FictionFaldi emang suka banget bikin Dita ngendas - ngendus kaya banteng. "Lo lupa sama kalimat lo sendiri kalo lo gak ada rasa sama gue? Bagian mana kalo gue nyakitin lo?" "LO NINGGALIN GUE!!!!" "Gue ninggalin lo yang gak ada rasa ke gue. Salah?" © 2017...