16.

179 6 1
                                    

Sedari pulang sekolah tadi hingga sekarang, Dita sibuk memilih baju mana yang akan ia kenakan saat nanti jalan bersama Faldi.

Ia memandang sweater berwarna pink di tangan kanannya "Panas panas masa make sweater sih, mana warnanya pink lagi."

Ia melempar asal sweater itu ke tengah kasur.

Tangan kanannya beralih pada kaos berwarna putih bertuliskan I am a girl, I should do as I like.

Tangan kirinya mengambil celana jeans biru dan cardigan berwarna hitam.

Simple.

Setelah berpakaian, ia memoles tipis wajahnya menggunakan bedak dan menyisir rambutnya. Tak lupa ia memakai pelembab bibir.

Pergerakan tangan di bibirnya terhenti, ia baru sadar "Ini gue kenapa heboh banget? Kenapa rasanya kaya ngedate pertama kali kaya dulu sama Faldi? Arrgghhh!"

Tin tin

Suara klakson mobil Faldi terdengar, membuat Dita mengerutkan dahinya.

"Tumben make mobil,"

Dita menuruni tangga, sampai di ruang tamu ia mendapati Faldi tengah berbincang dengan Sarah, mamanya.

"Aku pamit tan, mau ajak jalan Dita"

Sarah tersenyum "Oh iya iya, hati hati ya"

Faldi dan Dita menyalami tangan Sarah.

Dita berjalan lebih dahulu.

Ketika ia ingin membuka pintu penumpang, kaca pintu itu turun perlahan memperlihatkan Sella dengan senyuman manisnya membuat Dita mengurungkan niatnya untuk membuka pintu penumpang.

What the fuck!?

Jadi Sella juga ikut? Pikir Dita.

Dengan gampangnya Sella berkata "Gue ikut kalian, gue gabut di dumah. Lo di belakang ya,"

Dita tersenyum paksa.

Faldi yang melihat itu terkikik geli.

Faldi membukakan pintu untuk Dita.
Dita menatapnya datar, sedangkan Faldi menatapnya dengan senyuman di wajahnya.

Dan di sinilah Dita. Duduk di kursi belakang. Sendirian.

Eluh Sella "Semalem kamu kemana aja? Lama banget bales chat aku"

"Iya, aku nganterin Rio buat ambil motornya di bengkel"

Dita sebenarnya juga bingung. Untuk apa kemarin ia mengiyakan ajakan Faldi? Untuk melihat drama di depannya ini?

Dita memalingkan wajahnya ke samping. Ia lebih memilih memandang jalanan daripada memandang pasangan norak di depannya ini.

"Oh iya, katanya mau kasih aku sesuatu"

Dita menoleh ke depan saat Sella mengucapkan kalimat itu. Sedikit penasaran dengan kalimat kasih aku sesuatu.

Faldi merogohkan tangannya ke saku jaketnya. Setelah di dapat, ia menepikan mobilnya. Ia memberhentikan mobilnya.

Faldita (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang