Selamat hari Rabu😂😂 kangen sama Dara dan Dika nggak?😂😂 Enjoy yah!😂
---
Sekarang aku telah sampai di Jeddah. Aku selama perjalanan aku tidak pernah bisa fokus saat setelah hari-hari Mama meninggal, tapi aku berusaha untuk bisa membedakan kapan aku harus bekerja dan kapan aku harus memikirkan hal ini. Akhir-akhir ini, aku sadar menjadi seorang yang pendiam. Tidak bersenang-senang seperti hari-hari sebelumnya, meneriakkan yel-yel paling keras, selalu berbagi lelucon dengan teman satu kamar. Sekarang, saat setelah bertugas aku mengaji di kapal. Mengingat kembali kilas balik saat aku tumbuh besar dengan bantuan Mama.
"Sun, ayo berangkat." celetuk Bang Wisnu.
"Siap, Bang." kataku.
Yah, saat aku tiba di Jeddah, semua kru kapal yang bertugas ikut untuk umrah bersama. Aku bersyukur, tahun ini bisa melaksanakan ibadah umrah bersama teman-temanku satu kapal.
***
Sepanjang perjalanan, aku duduk melamun memikirkan Mama. Seperti bukan seorang Dika yang katanya penuh semangat dan berbagai tertawa.
Ding!
Aku menerima pesan dari Dara. Aku tersenyum seketika saat aku menerima pesan darinya.
Dara: "Lagi posisi di mana, sayang?"
Dika: "Posisi di Jeddah. Mau berangkat umrah, sayang."
Dara: "Ih, gitu ya, udah umrah duluan."
Aku tersenyum simpul membaca pesannya.
Dika: "Dara mau titip doa sama Dika?"
Dara: "Dara titip doa, kalau Dara pengen yang terbaik aja buat hubungan kita, apapun masalahnya, kita ditakdirkan untuk bersama. Jangan lupa doain Papa sama Ratih biar dapet rezeki berlimpah, Ratih cepat lulus kuliahnya, jangan lupa juga doain Mama."
Aku tersentak kaget. Aku jadi teringat, Mama ingin berangkat umrah. Ini keinginan Mama sebelum Mama meninggal. Karena keuangan yang morat-marit membuat Mama harus membantu Papa bekerja mencari penghasilan. Dan, kini Mama sudah tidak ada. Padahal keinginannya belum tercapai.
Dika: "Ah, ya, jadi inget Mama bilang kalo Mama pengen umrah. Aku pernah janjiin Mama kalau aku pulang dari Lebanon, aku bakal umrahin Mama sama Papa."
Dara: "Bagus, Dik. Mama diwakilkan sama Ratih aja, biar kamu nggak terbebani."
Aku tersenyum, mungkin benar kata Dara, aku mengganti Mama dengan Ratih. Yah, walaupun aku tidak memberangkatkan Mama, tetapi semoga aku bisa menepati janjiku untuk mengumrahkan mereka.
***
Kegiatan umrah bersama teman-temanku akan dimulai. Aku sudah mengenakan pakaian ihram. Kami semua memasuki Masjidil Haram. Aku benar-benar terharu saat aku bisa menghadap Kakbah. Ini adalah tempat yang dicita-citakan Mama.
Mama, ini adalah tempat yang Mama pengen datengin. Dika sekarang lagi di sini, mendoakan Mama agar diberikan tempat yang terbaik di sisi Allah. Mendoakan agar Papa selalu sehat, Ratih cepat lulus, dan hubungan yang lebih baik dengan Dara. Maafkan Dika kalau Dika nggak bisa ajak Mama di sini. batinku.
Aku mengikuti instruksi pemandu agar melakukan ibadah tawaf sebanyak tujuh kali. Setiap putaran menyentuh hajar Aswad dengan tangan kanan dan menciumnya jika mampu.
Setelah itu, kami pun shalat dua rakaat. Kemudian melakukan kegiatan Sa'i. Kegiatan berjalan dan berlari kecil dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah. Melantunkan doa sepanjang kegiatan itu sampai selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
SANDARANDIKA 2
Romance[COMPLETED] Randika Kusuma Hermawan seorang perwira muda angkatan laut harus siap menjadi seorang abdi negara yang ditugaskan di mana saja. Suatu hari, Dika terdaftar sebagai pasukan kontingen Garuda satuan tugas Maritime Task Force di Lebanon membu...