Halooooooo! Authornya lupa kalo hari ini waktunya update wkwkwkwk, kangen gak sama Dara yang lagi ngilang?:') enjoy yaaah!
---
Hari ini aku lari pagi sendirian di sekitar dermaga. Suasananya cukup terik pagi ini. Bertemu dengan orang-orang Lebanon menyapaku dengan riang. Meneriakan kata ‘Garuda’ saat melihatku. Aku tidak lupa untuk menyapa mereka.
Aku kembali ke kapal karena peluh telah membasahi sekujur tubuhku. Aku menaiki kapal dan bersandar duduk di geladak kapal. Nafasku tersengal-sengal. Dengan tenaga terakhir, aku berjalan ke arah dapur untuk meminta minum.
“Selamat pagi, komandan. Selamat pagi, palaksa.” hormatku saat melihat komandan tengah mengobrol dengan palaksa di dapur.
Komandan dan palaksa melihatku sambil menganggukan kepalanya, “Habis lari pagi, Randika?”
“Siap, Ndan.”
“Bagus, sebagai seorang prajurit tetap menjaga kondisi tubuh tetap prima.” tambah palaksa.
“Siap, palaksa.”
Aku melihat komandan telah menyelesaikan obrolannya dan meninggalkan ruang makan. Aku segera meminta air kepada juru masak kapal.
“Pagi ini menunya apa?”
“Sop ayam kalkun, ikan mujair goreng, tahu, tempe, buahnya ada pepaya sama apel.” kata seorang juru masak kapal. Koptu Burhan, “Oh, ada lagi, ini keripik teripang. Mungkin sampean mau coba? Saya yang goreng lho.”
“Ya, terima kasih.” aku mengambil keripik teripang yang ada di meja, “Mantap lah. Bawa teripang dari Surabaya nih?”
“Dapet dari teman yang dinas di Kolinlamil. Saya taruh sini, malah kebawa ke Lebanon, ya sudah saya goreng saja.”
“Enak, Pak. Lumayan buat oleh-oleh nih.”
“Siap.” Koptu Burhan tertawa.
Memang sengaja aku makan agak terlambat. Aku langsung mengambil makananku dan kusantap di meja. Aku menikmati makananku di ruang makan.
“Sendirian aja nih, pacarnya mana?” tanya Bara sambil membawakanku segelas air putih.
Aku tertawa, “Ngaco ah, hahahaha.”
“Siap salah.” Bara tergelak tawa.
“Ngomong-ngomong makasih udah dibawain minum.”
“Yah, kalau orang makan pasti dikasih minum biar ndak seret.” Bara masih tertawa, “Dik, aku pengen nanya sama kamu.”
Aku masih melanjutkan makanku, “Nanya apaan?”
“Punya temen cewek gak? Siapa gitu.”
“Lah, ngapain?” aku langsung mendongak, melihat ke arah Bara.
“Yah, kamu tahu kan aku ndak pernah ngerasain pacaran. Tapi, sekarang kayaknya aku pengen punya pacar gitu, Dik. Enak nggak punya pacar?”
“Waaah, Bara udah gede sekarang ya, hahaha. Cari cewek aja, yang sesuai kriteria.”
“Punya stok cewek nggak?”
“Anjir, stok cewek.” aku tertawa terbahak-bahak, “Gue nggak ada kenalan. Temen-temen SMA gue yang cewek-cewek kebanyakan udah punya pacar, udah tunangan, yang udah nikah juga ada. Lu cari aja sendiri, yang menurut lo baik.”
“Baik? Aku aja kadang gagap sama cewek, Dik.”
“Nah, lo seharusnya lebih terbuka lagi, gak usah canggung sama cewek, cewek juga gak doyan makan lu. Tampil sederhana aja, pokoknya jadi orang yang sederhana. Awalnya basa-basi aja lah, belajar jadi orang yang kepo, kalau udah merasa cocok, ya tinggal nyatain perasaan aja.”
KAMU SEDANG MEMBACA
SANDARANDIKA 2
Romansa[COMPLETED] Randika Kusuma Hermawan seorang perwira muda angkatan laut harus siap menjadi seorang abdi negara yang ditugaskan di mana saja. Suatu hari, Dika terdaftar sebagai pasukan kontingen Garuda satuan tugas Maritime Task Force di Lebanon membu...