2.Abang cerewet (Revisi)

9.4K 381 22
                                    

Kring! Kring! Kring!

Suara jam beker menggema di seluruh penjuru kamar seorang gadis. Dengan santainya, ia mematikan bunyi berisik itu dan kembali menarik selimutnya.

"Bangun, Angel! Ini udah jam berapa?" teriak wanita paruh baya yang tiba-tiba membuka kamar gadis bernama Angel itu. Anita menarik selimutnya.

"Apaan sih, Ma? aku masih ngantuk. Lima menit lagi, ya?" Dengan santainya, Angel merebut selimutnya dan kembali tidur tanpa rasa bersalah.

Karena geram dengan putrinya yang susah dibangunkan, akhirnya Anita mengambil seember air dan menyiramkannya pada Angel.

"WHA ... TOLONG! .... BANJIR ... ANGEL TENGGELAM ... MAMA! ABANG!" Angel langsung terduduk kaget dengan mata masih terpejam dan berteriak histeris seperti mengigau dalam mimpi.

"Makanya bangun!" tukas Anita.

Mata Angel perlahan terbuka karena mendengar suara bidadari tanpa sayapnya dan seketika membelalak kaget. "Mama," herannya.

"Hmm?" Anita hanya berkacak pinggang membalas tatapan heran putrinya dan hanya dibalas cengiran khas dari Angel.

"Hehehe, maaf, Ma. Masih setengah sadar tadi," jawab Angel tanpa dosa.

"Terus ini, tega baget sama Angel. Mainnya guyur-guyuran." Seketika wajahnya memelas pada sang mama.

"Udah gak usah lebay, cepetan mandi habis itu turun! Mama udah siapin sarapan buat kamu. Abang kamu juga udah nunggu dari tadi," ucap Anita.

"Huhf!" Angel hanya menghela napas kasar. "Dasar si Mama, tega amat sama anak sendiri. Gimana kalau anak orang? Eh, hahaha." Angel malah menertawakan ucapannya sendiri.

******

"Ma, hari ini Angel sekolah maunya dianter sama abang!" pinta Angel pada Anita.

"Terserah," Anita yang tengah menikmati makanannya, tak terlalu menghiraukan Angel.

"Kok gue, sih, biasanya juga lo dianter sama Mang Usman. Ngapain sekarang minta gue yang nganter? Manja banget sih, dipikir ojek gratis. Nggak mau, ah, Ma," elak Satria dengan wajah malasnya.

"Ma, abang gak mau nganterin Angel," rengek Angel pada mamanya.

"Udahlah, Sat, anterin aja! Kan sekolah Angel searah sama kampus kamu," ucap Anita sembari menatap Satria.

"Pagi-pagi udah ribut, gangguin mama makan aja deh," gerutu Anita.

"Iya, deh, iya. Lo bareng sama gue," pasrah Satria.

"Ya udah, Ma, udah siang, Satria mau berangkat dulu." Satria mencium punggung tangan Anita dan beranjak dari kursinya. "Cepetan kalo mau bareng, gue tunggu di mobil!" lanjutnya.

"Dasar, abang bawel!" teriak Angel, ia segera melahap makanannya dan bergegas menyusul Satria.

"Kalau bukan Abang, udah gue cincang lo jadi rica-rica!"dengus Angel.

"Nyet, ngapain sih tumbenan lo mau bareng gue?" tanya Satria yang masih fokus dengan jalanan ibu kota.

"Nyet, nyet ... lo pikir gue monyet, huh?" dengus Angel.

"Nah tu lo tau!" Sejenak Satria menatap adiknya dan kembali fokus pada jalanan.

"DASAR, BANG SAT! Ups." Karena sadar dengan yang diucapkannya, Angel segera menutup mulutnya erat. Alhasil tatapan mematikan Satria ia dapatkan.

Beautiful Psychopath (Dark Angel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang