ANGEL POV
Gue baru aja mau masuk toilet sekolah, tiba-tiba ada yang narik rambut gue sampai gue merintih kesakitan. Tapi menurut gue rasa sakit itu menyenangkan, apalagi kalau sampai mengeluarkan cairan merah kental berwarna merah, darah.
"Apaan sih lo? gue gak pernah ada urusan sama lo" sergah gue, soalnya gue gak ada urusan sama nih cewek.
Namanya Diana, cewek murahan yang suka diperhatiin sama cowok-cowok karena badannya aduhay katanya, tapi menurut gue masih sexy gue kemana-mana deh. Dia itu menurut gue gendut gak ada sexy, bohay dan aduhay apalah itu.
"Gue cuma mau memperingatkan lo aja, gak usah sok cantik deh dan gak usah ganjen sama cowok." ketusnya.
Mbak gue gak salah dengerkan, gue itu emang cantik dari sononya gak usah polesan bedak 10 lapis dulu biar putih kayak situ. Ngaca donk, untuk opsi kedua gue sama sekali gak cari perhatian sama cowok mereka aja yang deketin gue bukan kayak situ yang harus jual tubuh dulu biar diperhatiin.
"Heh, Dian yang bedaknya 10 lapis camkan omongan gue. Gue gak sok cantik tapi emang udah cantik, dan gue gak caper mereka aja yang deketin gue" jawab gue sambil dorong bahunya kasar sampe dia terduduk dilantai.
"Gue peringatkan, jangan macem-macem sama gue atau lo bakalan nyesel seumur hidup." gue bisikin dia dengan nada tegas. Kayaknya dia merinding deh.
Aha gue ada edi, maksudnya ide. Gimana kalau dia gue jadiin mangsa berikutnya, kayaknya bakalan menyenangkan.
Ok, sudah diputuskan kalau Diana akan menjadi target gue selanjutnya.
Hahahahhahhahhaha, ketawa jahat.
×××××××××××××××
AUTHOR POV
Dari tadi Angel selalu mengintai setiap pergerakan Diana, sampai.....
"Sa, gue gak mau tau pokoknya lo harus nyingkirin si Angel. Dia tadi ngancem gue di toilet." ucap Diana pada seorang temannya di belakang perpustakaan.
"Gue gak mau Na, itu terlalu beresiko." tolaknya.
"Ayo lah bantuin gue, gue minta hasil percobaan lo minggu lalu.Kalau lo masih mau liat keluarga kesayangan lo selamat. Selanjutnya biar gue yang lanjutin rencananya." ucap Diana.
"Ok." dia menyerahkan sebotol kecil cairan berwarna hijau pada Diana."Ini dosis tinggi, jangan banyak-banyak nanti orang-orang pada curiga kalo mulutnya ngeluarin busa, kalo cuma dikit gak bakalan bisa terdeteksi." lanjutnya.
"Iya gue inget." Diana yakin.
Langkah yang salah Diana, Dia sama sekali tidak tau bahwa maut selalu mengintainya setiap waktu.
Angle yang sedari tadi mengintai Diana hanya menampilkan smirknya. Tunggu kejutan dari gue Diana.
Diana segera meninggalkan temannya yang membantunya untuk menyingkirkan Angel. Angel mendekati Sasa (temannya Diana).
"Hai Sa" sapa Angel.
"Ha-hai Ngel." jawab Sasa gugup.
"Lo ngapain disini?" tanya Angel.
"Tadi cuma ngomong hal pribadi sama Diana."
"Gue tau semuanya Sa."
"Mak-maksud lo apa? Gue gak ngerti."
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Psychopath (Dark Angel)
Teen Fiction[COMPLETE] Book 1 : Beautiful Psychopath (Dark Angel) Book 2 : Dark Angel 2 Gadis cantik yang bernama Jennita Angel Gerald, namun hatinya tak secantik parasnya. Senyum manis dan keramahannya memikat semua lelaki, bagai bunga cantik memikakat kumbang...