Mari kita mulai permainannya!
Sekarang Antonio sedang tergeletak tak berdaya di atas ranjang kamar. Tangan dan kakinya yang terikat membuatnya terlihat begitu menyedihkan.
Apalagi wajah tampannya semakin membangkitkan gairah untuk segera menggoreskan pisau dipipinya, ah, atau bisa juga dengan segera menghunjam lehernya.
Beberapa saat lalu, dia begitu antusias dan bergairah buat main sama gue. Kenyataannya sekarang, dia betah banget tidur, bahkan sudah dua jam lamanya.
Menuggu, itu membuat gue bosan, tapi biarlah dia tidur dengan nyenyak sebelum memejamkan mata untuk selamanya. Gue naik keatas ranjang, membelai lembut wajahnya yang putih dan mulus, ah, sampai-sampai membuat iri. Sayang sekali kalau gue sampai merusak karya Tuhan yang indah ini.
********
Aku mulai mengerjapkan mataku, menyesuaikan cahaya lampu yang menyilaukan mataku.
Kepalaku berat, tapi setelah beberapa saat, kesadaran mulai menghampiriku. Tangan dan kakiku tidak bisa digerakkan dengan tubuh dalam posisi telentang, ternyata aku terikat. Mataku melihat sekeliling seraya mencoba mengingat kejadian beberapa saat lalu.
Aku sudah menyiapkan semuanya. Kalimat terakhir yang kudengar sebelum semuanya gelap.
Aku ingat, sekarang aku ada di vila wanita tadi. Dia sungguh menggoda, bahkan suara bisikannya bagai ucapan seorang bidadari.
Lalu bagaimana aku ada ditempat tidur bersamanya, ya, sekarang dia ada disampingku dengan senyum penuh artinya. Dan sekarang aku gelisah.
"Hai Anton," ucapnya antusias."Kau belum tau namaku bukan? Apakah kau ingin tau?" lanjutnya.
Aku hanya bisa mengangguk sebagai persetujuan, karena dia menutup mulutku dengan kain.
"Baiklah, perkenalkan aku Dark Angel. Aku bukan wanita malam seperti yang kau pikirkan, aku adalah malaikat mautmu," ucapnya menyeringai.
Dia merapatkan diri denganku dan membuka penutup mulutku, lalu mendekatkan telinganya di dadaku. Jantungku sekarang berdetak lebih cepat, dia dari tadi menggenggam pisau lipat di tangan kanannya.
"Hahahahahhaha, kau ketakutan ternyata." tawanya menggelegar diseluruh ruangan.
"Apa maumu?" sergahku.
"Yang pasti bermain denganmu sayang," dia membelai pipi kananku, sekarang bukan mengggunakan tangan lembutnya melainkan menggunakan pisau lipat yang sejak tadi digengggamnya. Perih, itu yang aku rasakan.
Pisau dingin itu menggores pipi kananku membentuk pola memanjang, darah mulai mengalir dan membasasi bantal yang kutiduri.
"Lepaskan aku, gadis gila!!" makiku dengan nada tinggi.
"Bukankah tadi kau yang memintaku untuk cepat-cepat bermain denganmu, sayang," ucapnya pura-pura merajuk. "Seharusnya kau bersyukur, karena tak sembarang orang bisa bermain denganku!" lanjutnya.
"Lepaskankan aku, kau ini sudah tak waras!!" kini aku meronta lebih kuat, namun sia-sia saja ikatannya membuatku tak bisa berkutik. Sekarang keringat dingin mulai membasahi pelipisku.
ANGEL POV
"Bukankah tadi kau yang memintaku untuk cepat-cepat bermain denganmu, sayang?" gue pura-pura marah. "Seharusnya kau bersyukur, karena tak sembarang orang bisa bermain denganku!" lanjutku.
"Lepaskankan aku, kau ini sudah tak waras!!" kini ia meronta lebih kuat, keringat dingin mulai membasahi pelipisnya.
Gue seneng banget ngelihat dia ketakutan, sangat berbeda ketika ia baru ketemu sama gue tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Psychopath (Dark Angel)
Teen Fiction[COMPLETE] Book 1 : Beautiful Psychopath (Dark Angel) Book 2 : Dark Angel 2 Gadis cantik yang bernama Jennita Angel Gerald, namun hatinya tak secantik parasnya. Senyum manis dan keramahannya memikat semua lelaki, bagai bunga cantik memikakat kumbang...