KEKECEWAAN

143 15 0
                                    

KEKECEWAAN

"Ciee, yang udah selesai ngurus pernikahan, jadi undangannya mana nih?" tanya Dara saat bertemu arik pagi-pagi sudah duduk di depan komputernya.

Arik bersandar di kursi geraknya, dan memutarnya agar bisa melihat dara yang berada di sebelahnya.

"tunggu aja" jawab arik

"ini udah seminggu loh rik, mau nunggu sampai kapan lagi?" lanjut Dara

"diundur?" dara kembali nyeletuk sebelum arik menjawab.

"enggak, udah tunggu aja" jawab arik. Dara mengangguk, lalu memutar kursinya dan kembali menatap komputer.

"gue jadi gak enak sama Nana rik" lanjut dara yang matanya terfokus pada monitor, arik menoleh.

"gak enak kenapa?" tanya arik

"soalnya, anak-anak pada interogasi nana gitu, pas lo ngambil cuti, semua orang sibuk bahas gosip tentang lo, nana keliatan gak nyaman, soalnya tiap dia ketemu karyawan lain selalu ada pertanyaan tentang pernikahan mendadak lo itu. Ada yang bilang lo keduluan lah, ada yang bilang lo itu ngebet nikah karena udah tua lah, banyak gosip ga enak di denger pokoknya. Kayaknya itu deh yang bikin nana resign" jelas dara dengan wajah yang tertekuk.

"nana resign bukan karena itu dar"

"terus?" tanya dara

"dia udah buka usaha jual kuota, pulsa, hp, sama warnet game online gitu"

Dara mengangguk, "oh, terus nana gak resign karena hal itu kan?'

"enggak, nana itu orangnya cuek, ada gosip apapun dia gak peduli. Soalnya dia tau kenyataannya kayak gimana, makanya dia itu milih diem aja"

"gue pengen tuh jadi nana. Gak pusing mikirin gosip" lanjut Dara

"gue sebenernya juga gak peduli sama gosip kayak begituan, tapi ngeliat yang lain pada ngeliat gue dari ujung rambut sampai kaki, terus bisik-bisik kayak gitu, gue ngerasa risih kayak gini"

"sabar aja rik, terus mbak Dhea gak cari lo?" tanya dara

"gue berharap sih dia gak ngantor hari ini"

"pasti ngantor rik, soalnya disini udah diumumin, kalo ada yang ngeliat lo langsung telfon mbak Dhea, terus gajinya naik 20%"

"buset, segitunya ya mbak dhea sama gue"

"gak sabaran dia rik, mau cari design undangan katanya"

Arik tertawa kecil, lalu melanjutkan pandangannya ada monitor.

J J J

"siapa lo? Arik dimana?" tanya Onin pada altris dengan nada mengintimidasi

Altris mengerutkan alisnya, "lo yang siapa?" tanya altris balik

"kalo lo gak mau ngasih tau dimana arik, gue telfon polisi sekarang juga!" lanjut Onin mengancam

"arik kerja!" jawab altris, Onin terdiam menatap altris dengan jengkel

"jadi lo siapa?" tanya Onin

"lo yang siapa? Gue Cuma perlu lo yang jawab duluan!"

"gue Onin, sahabat Arik. Siapa lo?" tanya Onin, entah kenapa altris merasa lega mendengar hal itu, tapi sesuatu tetap membuat hatinya bergejolak, yaitu kedekatan mereka seperti yang terlihat di foto.

ATRAPADO (Belum Direvisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang