H-3

173 18 0
                                        

H-3

"hati-hati ya ken" ucap arik sambil menepuk bahu kendrick. Kendrick tersenyum lalu mencubit pipi ari dengan gemas.

"makasih udah mau jadi temen gue. Padahal kita baru kenal 2 hari yang lalu, itupun dengan pertemuan sebagai penguntit, tapi lo mau anggep gue temen"

Arik tersenyum, "iya lah, oh ya lo yakin nih udah bawa semua barang lo?" tanya arik

Kendrick menatap kopernya. "yakinlah, gue kesini Cuma bawa ini aja, baju aja, kalo rumah gue gak bawa"

Arik tertawa geli, "lo bisa aja, berapa menit lagi berangkat?"

"sekitar 20 menitan lah, lo mau nunggu sampai gue berangkat kan?"

"iya lah kend, gue kan baru semenit yang lalu disini, masa iya udah bali lagi"

"lo yakin altris gak ikut?" tanya kendrick

Arik mengangkat bahunya. "udahlah, dia gak penting". Kendrick mengangguk kecil.

"lo udah baikan kan sama dia?" tanya kendrick

"udahlah kend, bahas dia itu enggak ada faedahnya, gak penting. Mau gue akur kek, mau gimana kek, gak penting juga"

"rik" lirih kendrick, lalu arik menatap kendrick, dan kendric memegang kedua bahunya.

"lo jangan kayak gini" ucap kendrick. Arik mengerutkan dahinya dan menatap lamat-lamat mata kendrick yang terlihat memohon.

"maksud lo?" tanya arik.

"altris itu orang yang baik, dia gak seburuk yang lo pikir, kalo dia emang orang yang gak beres, hidup lo disini udah pasti gak terjamin sekarang. Bisa aja lo sekarang udah dihanyutin sama dia di pantai kan?"

Arik tersenyum, lalu melepaskan genggaman erat dari kendrick dengan pelan.

"lo gak tau yang terjadi sebenarnya, lo jangan deket-deket sama dia, temen ataupun apa!"

"kenapa?" tanya kendrick

Arik tersenyum masam, "dia itu......" arik tidak melanjutkannya.

"udahlah, lupain aja" lanjutnya.

Kendrick menatapnya, "asal lo nanti gak nyesel aja, gue sih gak masalah. Tapi suatu hari lo bakal tau gimana lo nyia-nyiain orang kayak altris"

"udahlah, lagian dia Cuma perlu gaji gue tiap bulannya, ya udah"

"udah lah, gue gak bisa ngomong lagi"

"makanya lo jangan mancing gue buat ngomongin dia"

"iyain aja deh" tutup kendrick.

Beberapa menit kemudian, kendrick pun naik ke pesawat, dan arik berjalan keluar bandara. Ia memasukkan kedua tangannya kesaku jaket yang ia pakai, lalu menyelubungi kepalanya dengan tudung jaket tersebut, karena cuaca mulai panas.

Arik berjalan kearah halte Transarbagita, dan duduk di halte itu sambil menunggu bus datang. Beberapa orang yang menunggu sibuk memainkan ponsel mereka, ada yang hanya diam sambil menghitung jumlah kendaraan yang lewat, ada yang mengobrol, dan ada yang sibuk mendengarkan musik.

"mbak, kira-kira kapan ya datang busnya?" tanya arik kesalha satu wanita yang sedang asik memainkan ponselnya.

"bentar lagi juga datang mbak, tunggu aja" jawabnya, arik mengangguk kecil.'

ATRAPADO (Belum Direvisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang