Reunited. Part 1
Arik berulang kali melemparkan bajunya keatas kasur, berharap menemukan baju yang tepat, apalagi nana akan segera datang, dan Agik juga ikut, bagaimana nantinya jika arik masih belum selesai memilih baju yang cocok dan agik kembali merundungnya sampai darh arik sampai ke otaknya.
Arik mengacak rambutnya kesal, baju yang ia punya hanya dress, blezer, bluose, kaos, hoodie, dan kemeja. Lalu, arik membuka lemari khusus celana dan rok, dan ia menemukan pencil skirt warna silver, dan menerutnya itu cocok untuk acara reuni, tapi ia masih bingung memilih atasannya. Sesekali handuk yang dipakai untuk membungkus rambutnya yang basah terlepas dan ia memperbaikinya lagi.
Ia kembali membuka lemari khusus baju dan menemukan baju bergaris hitam putih yang panjang lengannya tak jauh diatas siku. Lalu ia memakainya dan berdiri di depan meja riasnya. Beberapa kali ia menghadap kebelakang dan menoleh untuk melihat tubuhnya bagian belakang, dan ia merasa cocok menggunakan baju ini. Tak berapa lama setelah arik mengeringkan rambut dengan hair dryer, seseorang membuka pintu apartement arik. Dan arik tahu itu pasti nana dan agik.
"hii!" sapa arik yang mengeluarkan sedikit kepalanya dari pintu kamar.
Nana dan agik memandangnya, dan agik langsung duduk di sofa, menghidupkan tv dan menatap layar tv. Sedangkan nana langsung menuju dapur untuk menuangkan air. Nana terlihat cantik dengan menggunakan midi skirt yang dipadukan dengan blouse model crop, dan dilengkapi dengan high heels warna kulit. Dan ditambah dengan rambut blonde warna hitamnya tergerai.
"pasti dari tadi lo milih baju yang pas ya?" tanya nana dari dapur.
"iya, baju gue kebanyakan blezer, jadi gak tahu harus pakek apa" jawab arik dari dalam kamar.
"makanya, gue ajakin belanja waktu itu bilang lagi badmood"
"cepetan dikit kek, udah mau jam setengah 8 ini" sambung agik dengan santainya. Tak ada jawaban dari arik.
Arik pun keluar dari kamar, dengan membawa tas yang digantungkan dibahu kanannya yang berwarna hitam dengan tali seperti rantai kecil. Nana tersenyum melihat penampilan arik malam ini, apalagi rambutnya yang sengaja ia blonde dan pada bagian tengahnya dibelah membuatnya tampak cantik meskipun dengan make up polosnya.
"keren rik, keren! Itu rok yang waktu itu kita beli di malang kan ya?" tanya nana
"entah, kayanya. Yang penting ada"
"ayok jalan, tunggu apalagi?" agik menengahi percakapan diantara mereka, karena agik tahu kalau arik dan nana membicarakan masalah pakaian atau style, mereka bisa jadi batal ke acara reunian, dan mungkin akan berakhir agik tertidur disana.
"iya iya. Sabar kek" gerutu arik. Nana menggeleng tiap kali meihat mereka beradu mulut.
"ya udah yuk" ajak nana, agik langsung mematikan tv dan bangun dari tempatnya.
J J J
Ditengah perjalanan, saat mereka bertemu dengan lampu merah. Arik membuka jendela mobil dan menghirup udara malam Jakarta yang tetap macet.
"rik, jangan buka jendela. Orang kita hidupin Ac" kata nana
Arik memutar bola matanya, lalu menutup kembali kaca mobil. "gue gak jadi ikut ya?" lanjut arik
"lah, kenapa?" tanya nana
"gue gak mau ketemu dewa" sahut arik
"makanya kalo udah punya pacar, jangan main ketemuan sama cowok lain. Kan gitu jadinya" sambung agik yang sibuk menyetir.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATRAPADO (Belum Direvisi)
Fiksi Remaja(vote+comment) Arik memerlukan uang! Dengan terpaksa dia menerima tawaran untuk menjadi pacar bayaran seorang homo yang ingin dimasukkan ke Rumah Sakit Jiwa oleh orang tuanya, karena ketahuan Homo. Tapi lambat laun Arik bukan lagi pacar bayaran. Apa...