DUA

392 33 3
                                    

TIGA

"Ya gitu deh, gue tolak langsung. Masa iya gue dukung orang gay sih" kata Arik sambil membuka rak rak tempat ia menaruh sendok masaknya.

"gue gak nyangka deh, ternyata ada juga LGBT" sahut Nana yang sibuk chatting dengan Agik yaitu pacarnya.

"lo masih saya Agik kan?" tanya Arik

"iya lah! Kenapa emang?"

"enggak. Kita cukup sahabatan aja sih, jangan lebih"

"ih jijik gue. Amit amit gue suka sesama jenis rik!!!!" Balas Nana yang mengelus dada mendengar omongan Arik.

"gue juga jijik sih! Tapi gue lebih jii sama mereka berdua sumpah!! Sama sama jakunnya keliatan tapi kok.. ihhhh" Arik lalu menghidupakn kompornya dan merebus air yang digunakan untuk merebus mie.

"iya gik sayang ku. Oke.. aku tunggu sayang" ucap Nana mengakhiri chattingnya dengan Agik.

"elah, kalo chatting gitu jangan diomongin kali!" sambung Arik yang merasa risih.

"buatin Agik juga rik"

"suruh tidur disini aja, terus nikah! Setiap hari dia makan disini. Enakan dia lah ya"

"Ntar dulu ah, umur gue masih 28, belum saatnya. Oh ya, nyokap gue katanya mau kesini 2 hari lagi"

"suruh bawain dodol garut dong!" kata Arik yang memang sangat menyukai dodol garut dan selalu mendapatkannya dari ibunya Nana.

"gak suruh bawa juga bawa kali. Itu yang dikulkas kan masih 3, kenapa gak makan?"

"udah lama itu kali Na, lo mau gue mati?" kata Arik

"Ya udah buang aja! Bikin kulkas penuh aja!"

Arik langsung membuka kulkas dan membuangnya di tempat sampahnya. Lalu mengangkat mienya yang sudah matang.

"titt titt titt tilulitt" pintu apartemen mereka terbuka, sudah pasti itu adalah Agik, pacar Nana yang hanya dia yang tau password kamar apartement mereka.

"Sini sayang" sapa Nana yang langsung menyambut Agik lalu mencium pipinya. Arik memutar bola matanya, merasa bosan melihat pemandangan ini hampir setiap hari.

"udah makan?" tanya Nana ke Agik yang baru datang langsung tiduran di sofa.

"Agik, lo gini-gini aja kalo udah kesini, plis deh jangan seenak jidat lo dirumah orang" sambung Arik

"ini yang bayar juga Nana kan?" jawabnya santai

"sayang, kita Cuma ada mie aja, ini masih panas. Makan dulu" lanjut Nana yang kembali dari mengambil sendok.

"yang jelas sekarang gue mau tidur, jangan ganggu gue. Kalo mau ketawa ketawa kayak kemarin mending diluar aja deh!" kata Arik bosan.

"lo kenapa sih rik? Iri sama kita?" sahut Agik yang memang selalu mengganggu Arik

Arik menyunggingkan mulutnya, lalu masuk kedalam kamarnya.

"udah deh ganggu Arik, kasian tau gak. Ini makan dulu!" Nana menggulungkan mie dengan garpu lalu menyuapkannya ke Agik

"makasi sayang. Besok kerja?" tanya Agik

"kerja, tapi aku dapet shift sore sih, jadi besok malem aku gak di rumah"

ATRAPADO (Belum Direvisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang