NANA
"Nana" teriak arik dari luar gerbang, lalu seseorang membukanya. Agik!
"Agik, apa kabar?" tanya arik, agik yang terlihat baru bangun dengan celana kolor pendek dan hanya memakai kaos putih mengacak rambutnya, matanya masih menyipit menyesuaikan cahaya.
"lo ngapain sih pagi-pagi kesini?" tanya Agik
Arik mengerucutkan mulutnya, lalu masuk kedalam tanpa disuruh. Agik menggelengkan kepalanya dan menutup pintu gerbang.
"ini kan hari minggu, mumpung gue libur, jadi apa salahnya gue berkunjung?"
"ya setidaknya jam 9 kek kesini, lah lo, jam 7 udah kesini" lanjut Agik
"udah lah, nerima tamu itu harus iklas, pahalanya besar tau"
"nana belum bangun, jangan dibangunin" kata agik, arik meletakkan tasnya di sofa, lalu pergi ke dapur.
"oke, sekarang kita liat, bahan makanan apa sajakah yang ada di kulkas milik mas Agik?" arik membuka kulkas dan melihat-lihat bahan makanan.
"lo mau masak?" tanya agik
Arik mengangguk, "jangan ah! biarin Nana yang masak, lo bukan istri gue" kata agik sambil menggaruk-garuk lengannya.
"apa hubungannya sih, mau istri kek, emang nana udah jadi istri lo? Belom kan"
"ya 3 bulan lagi sih" jawab Agik
"lah tuh tau. Jadi apa salahnya gue masak, lagian gue masak buat nana, bukan buat lo"
Agik mengabaikan arik, dan berjalan menuju wc. "kalo tidur pakek baju tidur, malah pakek kolor"
Seru arik.
"suka gue ya" sahut agik dari kejauhan.
Lalu arik memulai aksinya, memakai celemek, mengambil peralatan potong memotong, menyiapkan minya untuk dipanaskan, dan memulai memasak.
"arik" seru nana, arik yang sedang sibuknya memotong daging ayam menoleh, lalu tersenyum.
"Good morning birthday woman" seru arik, nana menghampiri arik.
"ngapain lo disini?" tanya nana
"masak lah, kan sahabat gue ini ulang tahun" kata arik
"jadi gimana sama hubungan lo?" tanya nana yang sepertinya masih tidak terima arik kembali dengan yossik.
"tenang aja, gue masih sayang sama altris" kata arik
"baguslah, lo dari tadi disini?" tanya nana yang memakai baju tidur bermotif bunga mawar merah.
"iya, tunggu deh, sejak kapan baju tidur lo kayak emak-emak gini na?" seru arik, nana menatap bajunya.
"emak-emak gimana?"
"ya motifnya njir, astaga.. mawar merah, jaman roma irama banget dah" seru arik
"itu gue yang beliin, kenapa?" smbung agik yang keluar dari wc sambil mengelap wajahnya dengan handuk.
"lo yang beliin? Nana, gue tahu umur kita udah gak tergolong muda, yah 28, 29. Tapi jangan maksain diri juga kali buat kelihata tua, harus terlihat fresh, masih cantik, gitu tau"
"ini, si Agik yang beliin, ya udah deh, gue gak pakek ini lagi"
"sayang, jangan dengerin kata nyi silet ini deh, percaya sama aku, itu bagus buat kamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
ATRAPADO (Belum Direvisi)
Ficção Adolescente(vote+comment) Arik memerlukan uang! Dengan terpaksa dia menerima tawaran untuk menjadi pacar bayaran seorang homo yang ingin dimasukkan ke Rumah Sakit Jiwa oleh orang tuanya, karena ketahuan Homo. Tapi lambat laun Arik bukan lagi pacar bayaran. Apa...