1.

1.1K 68 1
                                    

Gadis itu berdiri manatap jauh keluar, pemandangan Tokyo dimalam hari berhasil mencuri perhatiannya hingga tak menyadari seseorang membuka pintu dan masuk ke kamarnya. Dirinya masih terhipnotis oleh pesono Tokyo yang mengagumkan, ketika seseorang itu mendekap erat tubuhnya dari belakang,,

"hmzzz Bogosipeo,,,!" bisik orang itu tepat disebalah telinga sang gadis.

"ahh whye,,, baru setengah jam kita berpisah sejak sampai dikota ini, dan sekarang kau bilang merindukanku..?"

"yya, apa kau tak tau aku bisa merindukan mu kapan saja, bahkan saat berada dipelukanmu" ucapnya manja seraya mendekap semakin erat tubuh sang gadis.

"Arra..!"

"Dala~ya,, Dala~yaaa.." nada bicaranya semakin manja membuat gadis itu SANDARA tersenyum menghindari bibirnya yang semakin dekat dengan wajahnya.

"berhentilah bersikap seperti ituu.."

"whye,, Dara~ya saranghae,, saranghae,, saranghae,, saranghae Sandaraaaa..!" dirinya justru semakin mendekatkan bibirnya pada wajah cantik Sandara,

"Yya, Jincca Gemanhae..." Sandara sendiri hanya tersenyum manja dan terus mencoba menghindar.

"yaaa... Aku bahkan belum mendengar kau mengatakan hal itu sejak kita terbang kemari" kali ini dirinya yang menjauh dari wajah Sandara, bahkan perlahan melepas dekapannya sebelum Dara menahan tangannya.

"Arraseo,,, Nado Saranghae,, Kwonjiyong.."

"Arra...!!" jawab singkat orang itu KWONJIYONG,, yang langsung kemudian kembali mendekap erat tubuh Sandara dan terus memberikan ciuman di pipinya.

"Yya Jiyong~yaa,hentikan hal itu.." Kwonjiyong hampir memenuhi wajah Dara dengan ciumannya membuat Dara terpaksa mendorong wajahnya menjauh.

"Arraseo , tapi apa yang telah mencuri perhatian Wanitaku ini hingga tak menyadari kedatangan ku..? "

"aah itu,, lihatlah bukankah itu terlihat cantik..?" Dara menunjuk jauh kearah gemerlap kota yang memang indah dimalam hari.

"Anni,, wanita di pelukanku jauh lebih cantik..." Ucap singkat Kwonjiyong dibarengi kecupan ringan pada bibir Sandara.

"Boeyya..?"

"Jincca,, kau lebih cantik dibanding apapun, Dara~yya,, anni ataukah aku harus memanggil mu KwonDara.?"

"yaa,, jebal geman,, kau membuatmu merasa bersalah meninggalkan mu sendirian"

"owch, majja kau bersalah.."

"mian, Jiyong~a" Dara menatap mata Jiyong dengan tatapan sendu.

"geunchanha,, tapi apa kau benar akan kembali ke korea malam ini..?"

"hmmz" Dara hanya menggangguk tak mampu menatap mata Jiyong saat dirinya memang harus kembali ke korea setelah menemani Jiyong di konser hari pertama nya di Tokyo.

Melihat Dara yang sedikit menyesal membuat Jiyong melepas dekapannya kemudian memutar tubuh Dara, kini mereka berhadapan namun Dara masih belum berani menatap Kwonjiyong.

"Geunchanha, kau sudah melakukan yang terbaik Dara~yya,, gomawo kau bahkan menemani ku kemari."

"Nde...?" Dara perlahan menatap mata Jiyong setelah mendengar ucapan Jiyong. "Tapi tetap saja, aku merasa buruk saat tak bisa menemani mu hingga akhir,,"
.
"Nado... Aku lebih merasa buruk pada mu Sandara,, aku merasa menjadi lelaki terburuk saat tak mampu mengatakan pada mereka tentang hubungan kita,"

"jangan katakan itu Jiyong~a, bukankah ini adalah kesepakatan kita berdua,,"

"tetap saja,,, kau tau ketika kita kembali berdiri di panggung yang sama untuk sekian lama (MOTTE IN MANILA) saat itu rasanya aku ingin berteriak jika gadis disamping ku adalah milikku,, aku ingin mengatakan jika kau SANDARA adalah milikku, aku ingin mereka tau,, tapi...."

Kwonjiyong tak sempat meneruskan ucapannya ketika Sandara memberi ciuman ringan dibibirnya untuk menghentikan ucapannya.

"aku tau,,, akupun juga ingin mengatakan hal serupa Kwonjiyong, tapi sekali lagi ada banyak hal yang harus kita jaga, kita tidak bisa egois,"

"Mian.." ucap lembut Kwonjiyong menatap sendu mata Sandara.

"Geunchanha,,, lagipula kau tak harus mengatakan hal itu karena nyatanya aku tetap milikmu dan kau adalah milikku, itu sudah cukup untuk ku Jiyong~aa"

"Gomawo.." Kwonjiyong kembali memeluk erat tubuh Sandara seakan tak memberi ruang untuk Dara bergerak, sampai seseorang tak sengaja membuka pintu itu,.
.
.
"aaahhh,, Joeseonghabnida,," Ucapnya, adalah Tae-hee manager Kwonjiyong yang mencari dirinya.

"yyyaaa....!!! Kau tak bisa mengetuk pintu..??" seru Kwonjiyong sedikit terkejut melihat Sang manager yang sudah membalik badan didepan pintu.

"joeseonghabnida, tapi aku sudah mengetuk pintu."

"geunchanha,, Jiyong~a kenapa kau harus membentaknya,, Tae~a apa kau mencari Jiyong.?"

"Ne, nunna,, Jiyong Hyung kau harus kembali, Seungri sudah sampai.."

"why, apa kau tak bisa menemaninya dulu..?"

"Nde, tapi bukankah kau katakan untuk segera memberi tahumu jika Seungri sudah sampai..?"

"Pergilah Kwonjiyong, bukankah kau sudah merindukan maknae mu..?"

"kau cemburu..?" tatap manja Kwonjiyong menggoda Dara.

"yya kenapa aku harus cemburu padanya,?"

"Jincca,, baiklah kalau begitu aku akan tetap disini,!"

"yyaa,,, pergilah..."

"Shiroe..!" Kwonjiyong justru semakin manja menyenderkan kepalanya pada pundak Dara, sementara Tae~hae meski bukan kali pertama berada diposisi seperti itu tetap saja dirinya sedikit salah tingkah melihat kelakuan sepasang kekasih itu.

"aaa Hyung, apa kau tak akan pergi.. Jincca..?"

"Psstttt... Pergilah dulu, tunggulah diluar aku akan segera menyusul." jelas Kwonjiyong menyadari jika sang manager masih berada disana,

"Chagiya... apakah aku harus benar2 pergi,,?" sekali ucapan manja Kwonjiyong mambuat wajah Dara sedikit memerah karena malu.

"owch pergilah,, urus dengan baik maknae mu"

"aaa apa kau yakin tidak cemburu..?" goda Kwonjiyong.

"Chagiya.." sedikit kesal lantaran Jiyong yang enggan pergi, membuat Dara akhirnya berbicara dengan nada yang sama seperti Jiyong.

"owch, sudah lama sekali aku tak mendengar kau memanggilku seperti itu,"

"temui maknae mu, dan jangan sampai dia merusak kejutan yang kalian rencanakan untuk konser malam ini"

"maksudmu,?"

"yya bukan tidak mungkin Seungri akan keluar jalan-jalan kan, mengingat dia mengalami masalah dengan bagasi saat terbang kemari.?"

"lalu, tenang saja dia tidak akan hilang lagipula jepang sudah seperti korea baginya"

"Arra,, tapi bukankah itu buruk jika ada yang melihatnya bukankah kalian merahasiakan kejutan tentang kedatangan Seungri di konser mu malam ini..?"

"owch matta, anak itu sangat ceroboh, dia benar-benar bisa mengacaukan semuanya, kalau begitu aku harus segera menemuinya"

"hmmz, pergilah.."

"mianhae.." Kwonjiyong melangkah keluar setelah memberi ciuman di kening Sandara, sementara Sandara enggan melepas pandangan matanya kearah Jiyong yang perlahan menjauh..

"Sa.... Rang.... Hae..." ucap Dara pelan seiring langkah Jiyong mendekati pintu. Akan tetapi tanpa sepengetahuan Dara, meski dengan berbisik Kwonjiyong mendengar dengan jelas kata-kata itu,, dua langkah sebelum Jiyong menyentuh tangkai pintu, dirinya berbalik berlari kearah Dara dan memeluk nya sekali lagi...

"Nado.... nado Saranghae,, tunggulah aku sebentar lagi,, aku benar2 tak ingin meninggalkan mu sendiri.."

"hmzz,, geogjeongmal, aku akan menunggumu.. Kwonjiyong"
.
.

"Secret Love"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang