Bagaimana jika menjalin sebuah hubungan asmara, namun tidak bisa dengan leluasa menunjukkan kasihsayang pada dia yang ada dihati.?? Semua demi kebaikan masing-masing. ? karier..? popularitas ?? Fans. ?? semua itu adalah hal kecil yang membuat sepas...
Acara malam itu sukses membius para Kru yang dibawa Jiyong ke Aori ramen, mereka benar-benar terlihat dekat satu sama lain setelah sekian lama terlibat dalam pekerjaan yang sama. Kedekatan mereka lebih dari sekedar rekan kerja, mereka lebih seperti keluarga. Seungri masih saja dengan tingkah konyol nya yang tiba-tiba muncul saat salah seorang dance melakukan siaran lagi. Sementara Jiyong perlahan meninggalkan mereka untuk menghubungi Dara,
*yeo....*
*bogosipeo,* seru Jiyong memotong ucapan Dara,
*why..?*
*anni, hanya merindukan mu, apa yang kau lakukan sekarang ?*
*sama seperti yang kau lakukan.*
*mwo..?*
*aaa,, hanya sedang merindukan seorang lelaki yang beberapa hari ini belum ku lihat wajahnya dan....*
*dan...?* sambung Jiyong penasaran dengan kalimat Dara.
*dan sepertinya dirinya terlalu frustrasi dengan rasa rindunya, sampai tidak merawat dirinya*
*yya, siapa yang kau maksud.?*
"kau... Aigo apa kau terlalu sibuk atau memang sengaja tak mencukur kumis mu..?* protes Sandara setelah melihat Live streaming Jiyong.
*aaaa,,, why bukankah terlihat sexy..?* ucap Jiyong dibarengi tawa kecil, *lagipula aku sengaja membiarkan panjang*
*mwo, jadi kau benar-benar sengaja.?*
*owch, aku sengaja membirakan penampilan berantakan supaya tak ada gadis lain mendekati ku saat kau tak bersama ku* jalas KwonJiyong dengan tawa semakin keras.
*yyyaaaa...* seru Sandara kesal,
*bogosipeo.* Lagi-lagi Jiyong mengatakan sesuatu yang mampu membuat kekesalan Dara lenyap begitu saja.
*nado...*
*andai saja kau bisa bersama ku disini, mungkin akan lebih baik..*
*mianhae,, dan juga geogjeongmal, bukankah lusa PMO milikmu ada event bersama VougeKorea..?*
*owch majja,, kau harus ada disana arrajji..!*
*geogjeongmal, aku akan ada disana*
*haruskah aku menjemput mu..?*
*anni... Aku akan datang bersama Haerin,*
*why, padahal aku ingin menjemput mu dan datang bersama ku*
*bukankah yang terpenting aku ada disana, dan apa kau tau..*
*tentang...?*
*Chaerin benar-benar cemburu karena tak bisa datang kesana*
*owch dia pasti sangat kesal, setelah tau adiknya yang datang bersamamu*
*emm majja, tapi kita tetap harus mendukung nya untuk semua kesibukan nya*
*Arra...* sebenarnya Jiyong masih ingin lama-lama berbincang dengan Sandara, namun Dara menyuruh nya segera bergabung bersama yang lain saat dirinya mendengar suara Seungri, Dara hanya tak ingin Seungri mulai dengan kecerobohan nya.
______
Keesokan harinya mereka berdua masih belum bisa bertemu mengingat Jiyong harus mengurus beberapa kolekai PMO nya untuk event bersama VougeKorea itu, Jiyong menyempatkan datang ke Rare market milik KwonDami, disana dirinya memberikan sedikit sentuhan pada etalase di toko sang kakak,,
"aigo, Uri Dongsaeng, yya apa kau akan mencoret semua etalase ku?" seru Dami saat melihat Jiyong mulai menyiapkan beberapa Spidol serta Tape didepan sebuah etalase.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"geogjeongmal, ini akan menjadi sebuah karya indah" jawab Jiyong singkat, "Yya, apa yang kau lakukan" lanjut Jiyong menyadari sang Kakak mengarahkan Ponsel padanya.
"Anni, aku hanya ingin memberitahu penggemar mu, tentang betapa Imutnya Bias mereka" Dami kemudian merekam sang Adik yang mulai sibuk dengan spidol2nya, Jiyong Benar-benar terlihat menggemaskan. . . ___ "yya, kalian bertengkar lagi.?" Ucap Dami saat mereka akhirnya bisa duduk berdua.
"mwo..?"
"anni, hanya saja kenapa kau tak mengajaknya kemari"
"Nugu..?"
"yaishh.." Dami memukul kepala Jiyong karena pura-pura tak mengerti Ucapannya, "Dara, Sandara, apa kalian bertengkar lagi, karena kau tak mengajaknya kemari"
"apa hanya aku tak mengajaknya, itu berarti kami bertengkar..?"
"lalu..?"
"Anniya, dirinya hanya tak ingin mengganggu konsentrasi ku dalam menyiapkan semua untuk event besok"
"owch Majja,,"
"mwo..?"
"itu memang benar karena kau tak bisa memikirkan apapun saat Dara bersama mu, kau hanya fokus padanya, majji..?"
"owch.." jawab Jiyong tertawa kecil mendengar keluhan sang Kakak.
"bukankah kau harus pergi sekarang.?"
"mwo, yya kau mengusirku.?" seru Jiyong saat Dami beranjak meninggalkan dirinya.
"Bapo.. Kau harus segera menyiapkan segalanya, jangan membuang waktumu.."
"Arraseo.. Baikalah, Nunna aku pergi.." ucap Jiyong yang akhirnya keluar dari RareMarket.
Jiyong tak langsung meninggalkan tempat itu karena Dara menghubungi nya tepat saat Jiyong hendak menghidupkan mesin mobilnya. Akhirnya Jiyong hanya duduk didalam Lamborghini nya menjawab panggilan telvon dari Sandara. Obrolan mereka awalnya hanya obrolan-obrolan manis seperti biasa sampai akhirnya Jiyong tak bisa menahan tawanya saat beberapa penggemar berpose didepan Lamborghini nya tanpa mengetahui bahwa Jiyong ada didalam Lamborghini itu.
*Eottkhe, haruskah aku keluar..?* Ucap Jiyong setelah berhenti tertawa melihat tingkah beberapa fansnya itu.
*lalu apa yang akan kau lakukan..? Mengejutkan merekan..?* sambung Dara yang juga ikut tertawa saat Jiyong mendeskripsikan kalakuan penggemar nya.
*owch,..*
*yya biarkan saja mereka, jika kau keluar tiba-tiba itu hanya akan membuat mereka malu* Jiyong pun memilih bertahan dalam Lamborghini nya setelah Dara melarang nya keluar.