18.

365 32 1
                                    

"owch matta, yyak SEUNGRI~ya"

"yaishh GAMCAGIA..!! whyy..?" seru Seungri terkejut karena Jiyong tiba-tiba berteriak padanya,

"KAU.... jangan pernah lagi mengatakan hal konyol tentang kedekatan ku dengan wanita2 lain,,  karena aku hanya ingin wanita ini (sekali lagi menyenderkan kepalanya ke pundak Dara) yang akan bersama ku, Arrajji..?"

"Arraseo-Arraseo, jadi berhentilah bersikap manja, itu sungguh menggelikan"

"gomawo, Seungri~yya" ucap lembut Sandara.

"owch, Cagiya..."

"aish jebal..." ucap Seungri pelan mendengar Jiyong memanggil Sandara dengan kalimat itu,  terlebih Saat Jiyong memutar tubuh Sandara untuk berhadapan dengan nya.

"why...?"

"jadi kau tak marah lagi denganKu..?"

"emmm"(menggeleng)

"jadi aku boleh....?" ucap Jiyong mendekatkan wajahnya pada Dara, namun...

"Hhmmm,,, permisi Jiyong~ssi , apa kau tak melihat ada orang lain disini..?" seru Seungri yang kemudian membuat Dara mendorong jauh wajah Jiyong.

"Nugu..?" jawab Jiyong memutar pandangan nya keseluruh ruangan.

"yaish Jincca,, kau pikir aku bukan orang.?" keluh Seungri.

"owch,  mian..  Aku lupa jika kau masih disini" sebuah kode mengusir dari Jiyong ditangkap dengan mudah oleh Seungri.

"Arraseo, memang seharusnya aku cepat pergi" sambung Seungri beranjak meninggalkan mereka berdua.

"yya Eoddiga..?" seru Dara membuat Seungri berbalik dengan Senyum sinisnya.

"Mian, tapi aku harus segera pergi"

"why, aku tak bermaksud mengusirmu, Jincca" teriak Jiyong dengan tawa kecil nya.

"yya gemanhae" Dara yang menyadari keisengan Jiyong, langsung mencubit perut Jiyong.

"geunchanha, ada beberapa alasan kenapa aku harus segera pergi"

"maksudmu..?"

"pertama aku tak ingin mengganggu kalian, kedua aku tak ingin mengganggu kalian, ketiga aku tak ingin mengganggu kalian" seru Seungri yang perlahan lenyap dari pandangan mereka.

"ada apa dengannya..?" ucap Jiyong seolah baru mengenal Seungri.

"kenapa kau tanya padaku, bukankah kau yang mengusirnya"

"Anni,,  aku tidak mengusirnya... Jincca.." sangkal Jiyong dengan senyum manisnya, kemudian Jiyong berdiri mengajak Dara juga keluar dari ruangan itu "Gajja sepertinya  kita juga harus pergi" ucapnya sambil mengulurkan tangan, namum ketika Dara meraih tangan Jiyong dan mereka berdiri berhadapan, Jiyong justru mendorong pelan tubuh Dara ke dinding ruangan itu, kini keduanya berdiri berhadapan nyaris tanpa jarak.

"why..!" ucap Dara gugup.

"kau gemetar..?"

"anni.." sangkal Dara saat Jiyong menyadari kegugupannya.

"apa kau gugup..?" ucap Jiyong dengan senyum tipis seolah predator menemukan mangsanya.

"yya, apa yang mau kau lakukan..?"

Pertanyaan Dara tak mendapat jawaban dari Jiyong, karena bibirnya sudah sibuk mencium kening nya, lalu turun ke mata dan seterusnya sampai ke bibirnya, bibir mereka nyaris bersentuhan saat Dara mencoba menghindar,

"yya bagaimana jika ada orang lain disini" ucap Dara ditengah2 rasa gugupnya., namun sekali lagi Jiyong hanya tersenyum kecil dan meraih dagu Sandara, wajah mereka benar-benar bersentuhan bahkan Dara bisa merasakan nafas Jiyong, perlahan Dara akhirnya pasrah oleh ulah Jiyong, dirinya mencoba  menutup mata membuang semua kegugupannya, hingga tiba-tiba teriakan seseorang memaksa Dara mendorong tubuh Jiyong,

"Secret Love"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang