Dua hari berlalu sejak dirinya kembali menginjakan kaki dinegaranya, sejak saat itu juga Jiyong belum bertemu dengan Sandara. Sebenarnya dirinya ingin langsung menemui Sandara untuk menyelesaikan masalah diantara mereka, dirinya menyadari bukan hal mudah untuk mereka berdua bertemu, Jiyong memilih untuk memikirkan kembali semua yang telah terjadi, mencoba mencari jalan terbaik untuk mereka berdua, karena bukan hal baik jika langsung bertemu dan berbicara saat keduanya berada dalam kondisi hati yang buruk.
Disela dia memikirkan hal terbaik untuk mereka, Jiyong memilih untuk keluar mengunjungi beberapa toko mencoba mencairkan semua yang memenuhi kepalanya. Namun hasilnya sama tak ada cara terbaik yang dia dapat, disisi lain sebenarnya Sandara menunggu Jiyong untuk mengajaknya bertemu, namun sejak Jiyong kembali ke korea, Jiyong belum memberi satu kabar pun padanya. Hal itu benar-benar membuat Sandara berada dalam kondisi hati yang buruk, dirinya manjadi lebih mudah emosi bahkan hanya hal sepele, tak ada orang yang di jadikan pelampiasan kekesalannya selain SangHyun adik lelaki yang dengan sabar menghadapi sang Kaka meski terkadang juga membuat Dara semakin emosi.
Jiyong benar-benar tak menemukan cara, sampai akhirnya dia memikirkan satu orang yang mungkin bisa membantunya bertemu dengan Sandara tanpa membutuhkan banyak alasan. Orang itu tak lain adalah Yang Hyun-suk, Bos sekaligus pemilik perusahaan tempat mereka bernaung.
Dan benar saja Jiyong tak butuh banyak alasan untuk membuat YANG HYUN-SUK menyetujui permintaan nya.Keesokan harinya, sesuai rencana Jiyong lantas bergegas berangkat ke gedung YG, kedatangan nya jelas mendapat sambutan hangat dari rekan , staff dan junior2nya disana.
"owh Sunbae, kau disini.?" seru seorang juniornya salah satu member blackpink yang pernah berkolaborasi dengan dirinya.
"owch hy Jennie~aa"
"wahh Sunbae kau benar2 terbaik..!!" sekali lagi pujian untuknya datang dari junior cantiknya , Jennie_kim yang tidak sengaja berpapasan dengannya.
"gomapta, kalian juga semakin baik... Terus lalukan yang terbaik, arrajji"
"Ne... Agasimida..!!!" jawab Jenni tegas dan memberi hormat layaknya seorang tentara, Jennie sejak dirinya terlibat kolaborasi dengan Jiyong, memaksa perlahan dirinya untuk membuang rasa canggung nya terhadap Seniornya yang telah banyak membantunya, kedekatan mereka juga sudah seperti saudara.
"careso"
"jammkan, hoksi,, Sunbae~eun mencari Sajangnim..?"
"owch, kau melihatnya..?"
"emm (menggangguk) aku melihatnya beberapa saat lalu, sepertinya Sajangnim sedang membicarakan sesuatu dengan Dara Eonni"
"Sandara, disini..?" jawab Jiyong seoalah terkejut mendengar ucapan Jennie.
"emmm, sepertinya Sajangnim khusu memanggilnya karena Eonni terlihat buru-buru menemui Sajangnim"
"Eoddi..?? Diruangannya..?"
"anni, aku melihatnya masuk ruang studio"
"owch geomapta.."
Jiyong pun bergegas menuju lantai 2, untuk mencari mereka.Disisi lain Dara masih belum mengerti mengapa Yang Hyun-suk memanggilnya,
"joeseonghabnida, tapi Sajangnim sebenarnya apa yang ingin Anda bicarakan pada ku, kita sudah hampir 15 menit disini tapi aku masih belum mengerti maksud pembicaraan kita"
Ucap Dara yang masih belum mengerti tentang apa yang terjadi, terlebih Yang Hyun-suk ternyata hanya bertanya hal2 kecil tentang kegiatannya selama ini."why,, apa kau tak nyaman berbicara padaku..?"
"aniyo, bukan begitu maksudku, hanya saja..."
Tepat saat itu, pintu terbuka dan sosok Jiyong berdiri dibalik pintu. Kedatangan nya jelas membuat Dara terkejut tapi tidak dengan Yang Hyun-suk meski berpura-pura tidak tahu dengan kedatangan Jiyong,"yya lihatlah siapa yang datang,,, aigooo Uri KwonJiyong, apa kau mencariku..?"
"owch, Appa.. Aku sungguh sangat merindukan mu" seru Jiyong yang langsung memeluk Yang Hyun-suk , dan sekali lagi hal itu membuat Dara benar-benar tak bisa berfikir jernih,, yang ada diotaknya hanya sebuah pertanyaan 'kenapa dan kenapa Jiyong juga disini' melihat Jiyong berada didepannya ingin rasanya Dara berlari memeluk erat tubuh Jiyong karena rindu yang hampir membuatnya gila.
Namun dirinya sebisa mungkin menahan diri mengingat masalah diantara mereka belum menemukan titik terang."kau benar-benar melalakukan yang terbaik,, aku sungguh bangga padamu Jiyong~a, bukankah begitu Sandara..."
"owch.. ne.." jawab Dara gugup setelah dirinya hampir lupa jika Sajangnim berada diruangan itu.
"ini semua juga tak lepas dari dukungan kalian, Jeongmal gamsahabnida.."
"Arraseo... Arraseo, jadi kau benar-benar mencariku.?" ucap Yang Hyun-suk sekali lagi,
"tentu saja, memang siapa lagi yang aku cari"
"jincca,, lalu kenapa kau kesini, jika kau benar-benar mencariku kau bisa langsung ke ruanganku, kenapa malah ke studio., bukankah ini aneh, bukan begitu Dara~sshi"
"nde.. Ne.." sekali lagi Sandara hanya menjawab singkat, dirinya bahkan tak tau harus mengatakan apa, "kalau begitu, aku akan meninggalkan kalian berdua" sambung dara beranjak meninggalkan mereka, namun tiba-tiba Jiyong meraih tangan Sandara.
"Eoddiga..!!"
"mwoya,, bukankah kau mencari sajangnim, jadi mianhae bisa kau lepaskan tanganku"
"aku mencarimu..!" jawaban Jiyong tak pelak membuat Dara semakin terkejut, terlebih saat Bos mereka mengatakan hal yang sama.
"Owh kau mau pergi kemana, kau pikir anak ini benar-benar mencariku..? Dia mencarimu Sandara, dia sudah menceritakan semua padaku, jadi kalian bicaralah selesaikan masalah kalian jangan terus menghindar"
"Tapi Sajangnim...."
"kau kira kenapa aku tiba-tiba memanggilmu kesini..?"
"Nde.."
"Aku yang memintanya.." ucap Jiyong disambut tatapan tajam dari Sandara.
"Yyak, apa kau gila..?"
"Hampir... Aku hampir gila karena tak tau harus berbuat apa untuk mu, kau terus saja mengabaikan ku itu benar-benar membuatku prustasi"
"Aigo.. Kalian benar-benar mengingatkan aku dengan masa mudaku dulu,"
"joeseonghabnida,," ucap Dara yang sedikit malu dengan ulah Jiyong padanya.
"geunchanha, yya bukankah kalian saling merindukan, bukankah kalian harusnya saling melepas rindu, jadi berhentilah bersikap kekanak-kakanakan seperti ini"
"Nde...?" ucapan Yang Hyun-suk sontak membuat wajah Dara memerah karena malu.
"Whyy,, bukankah aku mengatakan yang sesungguhnya, lagipula jangan bertingkah seolah aku tidak mengetahui hubungan kalian, kau harus ingat akulah yang berperan besar untuk kelangsungan hubungan kalian selama ini"
"Ne gamsahabnida.." Seru Jiyong yang sedari tadi hanya mendengar obrolan mereka berdua, "Jadi..."
"apalagi... Bukankah aku sudah melakukan apa yang kau inginkan..?"
"jadi Sajangnim, apa kau akan terus disitu..?" seru Jiyong dengan nada gemasnya.
"mwo.. Maksudmu kau mengusirku bahkan setelah aku membantumu..?" seru Yang Hyun-suk yang masih duduk santai ditempatnya.
"Aniyo, bukan itu maksudku,, lalu haruskah aku melepas rindu padanya, haruskah aku memeluk aniya mungkin mencium kekasihku didepan Anda, Yang Hyun-suk Sajangnim"
"Yyak Apa kau benar-benar sudah gila..?" seru Sandara yang langsung memukul lengan Jiyong setelah mendengar ucapan nya.
"Owch matta.,, Mian jincca mianhae Jiyong~sshi" ucap Yang Hyun-suk tertawa kemudian berlalu meninggalkan mereka berdua, "dan ingat bicaralah baik-baik, selesaikan kesalahpahaman kalian, Arrajji.." sambungnya sebelum benar-benar menghilang dari ruangan itu.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Secret Love"
أدب الهواةBagaimana jika menjalin sebuah hubungan asmara, namun tidak bisa dengan leluasa menunjukkan kasihsayang pada dia yang ada dihati.?? Semua demi kebaikan masing-masing. ? karier..? popularitas ?? Fans. ?? semua itu adalah hal kecil yang membuat sepas...